Awal [ 3 ] 🍃

4.3K 155 3
                                    

Gue berjalan ke Meeting Room dengan langkah gontai. Tatapan kosong masih tak percaya apa yang terjadi barusan.

Khawatir nanti gue diapa - apain sampe ruang OSIS. Memikirkan nya saja sudah membuat gue ingin pulang sekarang juga. Apa gue berbuat salah tadi?

Meeting Room

"Yon lo kemana aja sih?" Tanya Nadia sambil menyambar tas nya.

"Kalian yang ninggalin gue tadi" seru gue dengan muka yang sudah masam.

"Udah udah ayo pulang, gak usah berantem disini" Gina berusaha melerai.

"Tunggu! Gue disuruh ke ruang OSIS nemuin kak Dev habis ini"

Mereka melongo mendengar ucapan gue barusan.

"Yaudah ayo kita anter kesana, terus kita tunggu di pos satpam ya?" Usul Maura.Gue cuma bisa menggangguk lemah mengiyakan.

Sesampainya di depan ruang OSIS nyali gue musnah seketika seperti terbawa angin.

Gue menatap temen - temen dengan wajah memelas. Mereka hanya mengepalkan tangan mereka tanda memberi semangat. Gue cuma bisa tersenyum pasrah.

Dengan susah payah menelan savila untuk mendapatkan keberanian mengetok pintu.

'Tok Tok Tok'

"Permisi" ucap gue takut - takut.

"Cari siapa ?" Itu kak stevan. Uh liatlah dia ramah sekali.

"Nyari kak Dev"

"Oh itu ada, masuk aja"

Kak Stevan mempersilahkan gue masuk dan membuka pintu lebar - lebar. Gue pun masuk ke ruangan itu.

"Dah dateng? Cepetan sini"

Gue sedikit terkejut mendengar suara kak Dev.

Sedangkan dia malah asik dengan kertas - kertas di meja nya. Gue memberanikan diri berjalan ke arahnya.

"Lo, gue pilih jadi ketua kelompok. Ini jadwal kegiatan besok sebelum gue dateng lo harus ngasih tau ini ke yang lain"

Gue menerima kertas ini dengan heran. Bener - bener gak ngerti dengan pola pikir kak Dev.

"Kenapa saya?"

"Karena lo adalah Yona Olivia" jawabnya santai.

Yang bikin gue semakin bingung di buatnya.

"Dari mana kak Dev tau nama panjang saya?"

"Lo inget gue siapa?"

"Inget kok, kakak kelas dulu waktu saya SMP kan?" Jawab gue sambil menunjukkan gummy smile.

Dia hanya tersenyum getir mendengar jawaban gue barusan.

"Lo boleh pulang sekarang"

"Permisi kak" pamit gue sambil membungkukkan badan.

"Huh"

Gue membuang nafas lega setelah keluar dari ruangan itu.

Pos Satpam

Melihat kedatangan gue. Mereka pun langsung berdiri menanyakan apa yang terjadi di ruang OSIS barusan. Dengan segera gue menjelaskan pada mereka.

"Gue udah dijemput ni, ada yang mau ikut enggak?" Tawar Gina.

"Gue mau ikut!!" Seru Nadia dengan senyum yang mengembang sempurna.

"Kalian?" Gina menatap gue dan Maura.

"Gue harus ke supermarket dulu disuruh bunda gue beli nuget" jelas Maura.

"Gue di jemput kok paling bentar lagi juga dateng"

My OSIS Boyfriend✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang