Hari Yang Buruk [ 27 ] 🍃

2.2K 101 13
                                    

VOTE!
BACA NOTE
ENJOY:)
TYPO DIMANA MANA :)
HAPPY NEW YEAR :>

"Jangan nangis lagi dong Yon"

Nadia memelas sambil mengelus pundak gue. Gina dan Maura ikut mengangguk sendu.

"Harusnya tadi gue gak bilang kaya gitu... hiks"

"Lo berhak ngomong gitu Yon"

Maura menatap lapangan basket yang sepi. Kita sedang barada di lapangan voli. Jaraknya tak jauh dari sana.

"Gue mau ke perpus ya?" Ijin gue.

"Sendiri?" Nadia beranjak berdiri diikuti yang lain.

"Iya gapapa kok"

"Yaudah kita di kantin. Nanti samperin aja kesana"

"Iya"

Kita berpisah di depan ruang TU. Gue menyusuri lorong itu sendiri. Tak ada seorang pun disana.

Sampai akhirnya lewat diruang guru. Terlihat kak Evan yang asik menata buku.

"Kak"

Kak Evan berdiri. Menatap dengan heran. Banyak sekali buku di tangan nya.

"Aku bantu"

Kak Evan tersentak saat gue langsung mengambil separuh dari bawaan nya. Kemudian dia mengangguk. Berjalan lenih dulu. Kita menuju ke arah perpus.

Seperti biasa. Tak ada seorang pun disana. Hanya bunyi AC yang terdengar.

"Kak Evan sering banget ke perpus"

Dia hanya menoleh sebentar lalu mengangguk. Benar-benar tidak bisa diajak ngobrol.

Gue heran kenapa Gina bisa merjuangin ini cowo. Walau gak dibolehin sama Nadia atau Maura.

"Kak Evan suka ke perpus?"

Lagi-lagi kak Evan hanya mengangguk. Tidak merespon lebih.

"Kak Evan suka baca buku apa?"

"Tergantung"

Akhirnya dia buka suara. Walau singkat. Tapi tak apa. Dari pada dikacangi.

"Tergantung gimana?"

"Tergantung apa yang lagi rame dibaca"

Kak Evan sama sekali tak menengok sedari tadi. Tetap fokus pada bukunya.

Hingga kita selesai mengembalikan buku sesuai rak. Kak Evan berterima kasih.

Ternyata diluar mendung. Kak Evan tak beranjak dari depan perpus. Berdiam diri disana.

"Kak? Gak pulang?"

"Masih ada 2 buku lagi yang harus dianter ke meeting room"

"Biar aku bantu"

My OSIS Boyfriend✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang