Hujan [ 18 ] 🍃

2.4K 92 4
                                    

Gerimis membungkus halaman sekolah. Langit terlihat suram. Rintik nya hujan mengenai jendela kelas.

Tentu rasa nya dingin. Ini telah memasuki musim hujan. Kelas kami terlihat suntuk saat mengikuti pelajaran biologi.

Bahkan Nadia yang di samping gue sudah mengunjungi alam mimpi nya. Juga Gina yang menyusul Nadia di alam mimpi.

Maura yang dari tadi nanya kapan bel pulang berbunyi. Sungguh ini adalah jam mata pelajaran yang panjang.

Mungkin karena sudah lama tidak mengikuti KBM. Kesadaran gue sudah separuh melayang. Tapi tanggung 10 menit lagi kita pulang.

Guru biologi kami bahkan asik menjelaskan hal - hal sederhana yang pernah di jelaskan saat SMP.

Tapi sungguh, guru itu tidak marah ketika melihat anak didik nya sudah separuh kelas tumbang.

Kepala mereka tidur di atas meja masing - masing. Hanya ada beberapa yang bertahan. Ada pura - pura terbangun.

"Yona, kapan pulang?" Maura mulai bertanya lagi. Hampir setiap menit dia terus bertanya.

"Bentar lagi maur, sabar dikit kek"

"Ish lama Yon"

"Udah lo catet aja tuh yang rajin, nanti gue pinjem buku lo ya, hehe" kata gue sambil nyengir.

"Kampret ni anak"

Maura melanjutkan kembali kegiatan mencatat nya. Gue yang dari tadi gabut gak tau mau ngapain.

Entah setan mana yang lewat gue berfikir mengganggu Nadia yang masih tertidur.

"Nadia, hey" gue berbisik mengecek kesadaran Nadia.

Dia benar - benar tertidur pulas. Bahkan dia tidak bergerak sedikit pun saat gue ganggu.

Kehabisan cara untuk mengganggu Nadia yang tidur nya mirip orang mati. Gue akhirnya nempelin beberapa label di sekitar muka nya.

Kringg

"Akhirnya pulang juga" kata Maura sambil merenggangkan badan nya.

"Yona, ini mereka berdua gimana?" Tanya Maura sambil menunjuk Gina dan Nadia yang masih belum bangun juga.

"Tunggu dulu, gue mules, lo disini jagain mereka"

"Yona!"

Gue langsung berlari keluar kelas. Sebenernya gak mules sih. Cuma mau nyari kak Dev, hehe.

Dari jauh ruang OSIS terlihat tertutup rapat, membuat niatan gue untuk ngelihat kak Dev pupus seketika.

"Ish kok gak ada orang sih"

Sudah pasti kak Dev enggak ada disana. Gue memutuskan untuk balik lagi ke kelas.

Brukk

Tiba - tiba ada suara berdebam di belakang gue. Tanpa basa basi gue langsung berlari ke sumber suara.

Itu ternyata guru yang membawa buku paket yang bisa di bilang banyak jumlah nya dan tebal. Dan buku nya jatuh semua. Untung guru nya gak ikutan jatuh.

"Bu, sini saya bantu" ucap gue sambil jongkok memunguti buku.

"Makasih ya"

"Sini biar gue bantu"

Gue mendongak mendengar suara berat khas laki - laki. Dia sekarang ikut jongkok bantu memungut buku.

"Nanti kalian anterin itu ke perpustakaan ya, makasih ya udah bantu ibu" katanya sambil tersenyum lembut.

"Iya bu"

My OSIS Boyfriend✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang