Pelukan [ 11 ] 🍃

3.1K 116 6
                                    

Tangan gue mulai membalas pelukan hangat nya. Waktu terhenti saat ini. Gue membuka mata perlahan melihat sunset yang indah.

Kak Dev melepaskan pelukannya setelah merasa gue udah tenang. Matanya menatap dengan lembut.

Seakan buta akan sekitar gue hanya ingin melihat kak Dev dan sunset sekarang. Mata gue menangkap sesuatu di samping tiang listrik.

Mata gue membulat ketika menangkap siapa sosok itu. Kaki gue melangkah mundur menjauhi kak Dev. Itu An - Nissa.

Nissa meremas ujung rok yang dia pakai kemudian lari ke arah yang berlawanan. Gue merasa bersalah sekarang.

"Kenapa?"

Kak Dev yang kebingungan melihat tingkah gue yang berubah dari biasanya hari ini. Gue memutuskan untuk menceritakan semua pada kak Dev.

"Kak"

"Hm?"

"Aku mau cerita sesuatu"

Gue melangkah menuju bangku taman. Kak Dev mengikuti gue dari belakang. Entah kenapa kalau kaya gini kak Dev manis banget.

"Sepatu lo mana?"

"Itu di deket tas"

"Gue baru sadar lo gak pake sepatu"

Gue terkekeh kecil. Gue sendiri juga gak sadar kalo belom pake sepatu.

"Mau cerita apa?"

Hening sejenak sejenak. Gue sibuk menyusun kata - kata yang tepat buat jelasin.

Gue menghembuskan nafas kasar setelah bergeming dengan otak gue. Akhirnya gue mutusin buat ceritain semuanya.

"Ada yang suka sama kak Dev"

"Iyalah pasti ada gue kan ganteng"

"Ih kak dengerin dulu"

"Iya iya hehe"

"Dia tau kalo kita deket"

"Terus?"

"T---tadi dia kayanya..... liat ki--ta ekhm pelukan"

Dia menyunging senyum kecil. Yang membuat gue mengerutkan dahi. Kak Dev menatap gue sambil tertawa kecil.

"Kok ketawa?"

"Lo kasihan sama dia?"

Gue terdiam mendengar pertanyaan kak Dev. Iyalah kasihan. Pasti sakit banget kan kalo liat kaya gitu.

"Apa lo takut?"

"Yak! Enggak lah" gue spontan menjawab.

"Hahahaahhaha, iya gue ngerti kok maksud lo kaya gimana"

Deg!!

"KAK!!!"

Gue terkejut menyadari sesuatu. Kak Dev juga kaget mendengar pekikan gue tadi.

"Apa? Kenapa?"

"Langit nya udah gelap, ayo pulang nanti mamah nyariin"

Kak Dev mendengus kesal mendengar nya. Ya, mungkin bagi dia sepele. Tapi bagi gue ini bahaya.

Drrtt.... Drrttt...

Mata gue membola sempurna ketika melihat mamah nelfon gue. Mampus aja udah. Gue mengangkat telfon mamah dengan gemetar.

"Nak, mamah ada urusan sama papah"

"Huh?"

"Mama sama papah mungkin pulang nya lusa, jaga rumah ya"

My OSIS Boyfriend✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang