Baikan? Part 2 [ 21 ] 🍃

2.3K 88 2
                                    

Gadis itu tetap berceloteh manja sambil bergelayut di tangan kak Dev. Gue hanya bisa memandang kemesraan mereka.

Mulut gue seakan segan untuk mengatakan sepatah kata. Begitu pula dengan kak Dev. Belum ada respon baik dari nya.

"Kakak kok diem aja? Gak suka aku kesini" kata gadis itu sambil memelas.

Kak Dev mengerjapkan mata nya berkali - kali. Membalas tatapan sayu gadis yang memeluk lengan nya dari tadi.

"Uh? Enggak kok, kakak seneng kamu dateng"

Gadis itu langsung sumringah mendengar balasan dari kak Dev. Kemudian kembali memeluk nya.

"Aku kangen tau" ucap nya di sela sela pelukan melepas rindu.

"Iya sama"

Kak Dev merengkuh lembut pundak gadis itu. Membalas pelukan nya. Mereka seakan lupa kalau masih ada gue disini.

"Ekhm"

Gue berdehem memberi kode pada mereka bahwa masih ada orang lain disini. Bagus. Kemaren Nissa. Sekarang dateng yang baru.

Entah siapa gadis ini. Gue selama ini apa? Mainan selama gadis nya pergi? Ck. Mungkin gw aja yang baperan, merasa spesial. Padahal dia udah ada yang punya.

"Maaf ganggu, tapi saya mau pamit"

Leher gue terasa tercekat saat berbicara. Susah payah menahan agar tidak goyah. Kak Dev bahkan terlihat biasa aja.

"Eh, tunggu!"

Kak Dev menahan saat sudah di ambang pintu. Pertahanan gue hampir roboh di buat nya. Kak Dev kembali membawa gue ke dalam rumah nya.

Kembali berhadapan dengan gadis itu. Dengan leher yang sudah berat, bahkan untuk sekedar menelan savila.

"Kenalin dia Alin"

Kak Dev menatap gadis itu menyuruh berkenalan dengan gue. Gadis itu pun menurut, lalu menjulurkan tangan.

"Yona" kata gue sambil membalas jabatan tangan nya.

Alin tersenyum manis mengajak gue berkenalan dengan nya. Gue hanya tersenyum paksa saat mengebrol dengan Alin.

"Wah ternyata lebih tua, aku masih SMP" kata nya saat tahu gue satu sekolah dengan kak Dev.

"Hah? Masa sih?"

"Iya aku sama kak Dev beda 2 tahun"

Tunggu? Maksud nya beda 2 tahun? Mereka saudara? Kok gue jadi bingung sendiri gini sih.

"Kak Yona pacar nya kak Dev ya?"

"Hah?"

Kak Dv mana sih. Kok malah ngilang. Bukan nya jelasin ini siapa. Bilang kek. Kan susah payah gue nahan dari tadi biar gak nangis.

"Dia calon masa depan gue"

"Idih kakak udah ngomongin masa depan"

"Aminin kek dek"

Mereka berdua hanya nyengir. Sedangkan gue masih masih memiliki banyak pertanyaan yang harus di lontarkan.

"Lo pasti bingung" kata kak Dev sambil berjalan ke arah kita.

"Dia adek gue, kita emang gak tinggal serumah gitu dia lebih milih lanjutin sekolah di luar jakarta"

Kak Dev menjelaskan lebih banyak lagi tentang Alin. Kak Dev merasa kesepian sejak Alin pindah.

Makanya kak Dev nyari kegiatan yang sibuk di sekolah. Karena di rumah kak Dev merasa kesepian.

"Tapi sekarang ada lo, gue jadi suka tinggal di rumah"

My OSIS Boyfriend✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang