"Eh nanti gue ke rumah lo ya" ujar Nadia. Dia hari ini mau nginep di rumah gue.
"Ok, lo nginep rumah gue berapa hari?"
"2 hari kaya nya, mungkin selesai MPLS ini, gue udah gak nginep di rumah lo"
Gue hanya mengangguk mendengar penjelasan Nadia. Emang sih MPLS nya tinggal 2 hari lagi. Huh, akhirnya bisa mulai kegiatan yang lain.
"Eh, lo ketua kelompok kita kan?" Panggil seseorang dari belakang.
"Iya, kenapa?"
"Disuruh kak Dev ke ruang OSIS"
Baru aja gue mau duduk dan udah di panggil lagi. Terus tadi yang bilangain judes amat. Langsung pergi gitu aja. Nada bicara nya gak santai lagi.
Gue langsung bergegas menuju ruang OSIS. Pintu ruangan itu tertutup rapat. Aduh, terus gue harus gimana? Kan malu.
Gue menggigit bibir bawah gue sambil berfikir. Akhirnya gue memberanikan diri mendekati ruangan tersebut.
Tok tok tok
Gue langsung melangkah mundur setelah mengetuk pintu. Lama tidak ada jawaban dari dalam sana. Gue hendak mengetuk pintu lagi tiba - tiba ada yang bukain.
"Cepet juga lo dateng" sahut kak Dev yang membuka pintu.
Gue hanya tersenyum masam menanggapi ucapan kak Dev. Dia kembali masuk ke ruang OSIS dan gue otomatis mengikuti nya dari belakang.
"Nih, tugas buat hari ini"
Dia menyodorkan kertas itu. Kali ini lebih tebel dari sebelumnya. Firasat gue udah gak enak sama kertas yang gue pegang sekarang.
"Ini apa lagi kak?"
"Agenda sama tugas buat hari ini"
"Banyak banget"
"Iya, soalnya hari ini gue gak dampingi, kalian sama Stevan"
Entah kenapa gue jadi gak semangat setelah mendengar kalimat itu. Gue langsung balik badan dan pergi menuju Meeting Room. Dan di depan ruang OSIS gue ketemu kak Stevan
"Eh Yona, udah ngambil kertas agenda?"
"Udah kok kak"
"Kamu suruh temen - temen kamu ke gedung serba guna ya habis ini"
"Ok kak"
Gue langsung berlari menuju Meeting Room. Dan disambut dengan suara gaduh. Tanpa basa basi gue langsung maju ke depan membacakan agenda kemudian menyuruh yang lain untuk ke gedung serba guna.
Akhirnya kita melakukan kegiatan di gedung serba guna. 4 jam berlalu. Sungguh 4 jam terasa seperti 4 tahun. Membosankan sekali.
Akhirnya kita istirahat. Seperti biasa Nadia gercep banget kalo masalah istirahat. Dia langsung lari memesan makanan.
"Maaf boleh gabung gak?"
Kita menoleh. Dan ternyata dia anak yang nabrak gue beberapa hari yang lalu. Kemarin dia nggak minta maaf dan sekarang, dia mau gabung?
Maura yang tau tatapan gue langsung memegang tangan gue memberi isyarat untuk tidak membuat keributan disini.
"Iya boleh, duduk aja"
Suasana mendadak canggung. Gue males untuk mencairkan suasana. Padahal gue bukan orang yang suka terhadap suasana seperti ini.
"Gue minta maaf ya soal kemarin, gue enggak sengaja nabrak lo terus main pergi aja gak minta maaf, gue agak takut pas itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
My OSIS Boyfriend✔
Teen Fiction[COMPLETED] -Perlahan puzzle hidupku tersambung, walau menyakitkan "Lo cantik" - Dev "Ck! Gak usah muji. Mau apa?" - Yona "Cuma minta lo jadi pacar gue" - Dev "Huh?" -Yona Kisah? Semua orang punya kisah masing - masing termasuk Yona dan Dev. Walau k...