Sebuah Alasan [ 26 ] 🍃

2.2K 107 3
                                    

VOTE
GASAH SIDER!
BACA NOTE ^_^
TYPO EVERY WHERE (?)
TQ:)
ENJOY
---

"Pusing parah" keluh Nadia.

Kepala kita sudah tertunduk lemas diatas meja. Sesekali bergumam tidak jelas.

"Nyesel gue berangkat"

Saat jam pelajaran kelima guru biologi kita ngadain kuis dadakan.

"Kenapa harus dadakan sih?"

Nadia sedari tadi masih memegangi kepalanya. Bakso yang ada di mangkok nya masih utuh.

"Biar kita belajar" celetuk Maura.

"Iya iya yang pinter" sewot Gina.

"Lagian kalian semalem ngapain sih?"

"Gue? Tidurlah apa lagi? Menjalani hidup itu perlu istirahat"

"Ngeles aja lu"

Tak!

Nadia menusuk bakso nya gusar. Dan langsung memakan nya bulat-bulat.

"Makanya lain kali belajar, jangan pas ada ujian doang... bla bla bla" Maura mulai ceramah nya yang panjang lebar.

"Iya iya emak satu ini bawel banget"

"Udah makan dulu, BIAR HIDUP" ucap gue penuh penekanan.

Gina hanya mendesis sebal. Maura menyudahi acara ceramah nya.

"Pasrah aja lah. Kalo sampe diatas 80, bakal tahajud gue"

"Gaya lu pake tahajud, bangun subuhan aja susah"

"Makan woy keburu bel" Maura melerai Gina dan Nadia.

Gina dan Nadia masih menatap sengit mangkuk dihapan nya. Gue setuju sih kata Gina tadi. Pasrah aja udah.

Kringgg

"Ayo buruan" ajak Maura.

"Bentar teh gue belum abis"

"Lelet lu Nad"

"Sabar kek"

Lorong kelas sangat padat dengan murid lain yang terburu-buru masuk kelas.

"Habis ini pelajaran apa?"

"MTK"

"Kuatkan hamba"

Gue hanya tertawa kecil melihat muka sedih Nadia. Dia mendengus saat guru nya sudah masuk kelas.

"Sabar, ini jam pelajaran terakhir"

Nadia hanya mengangguk lesu mengiyakan sambil membuka buku tugas nya.

"Habis ini saya ada rapat. Dikerjakan halaman 22 sama 23 nanti pas pulang kumpulin di meja saya. Hari ini juga"

Semua langsung bersorak ketika guru MTK sudah keluar kelas. Seketika kelas menjadi sangat berisik.

"Cepet kerjain, bisa ngantin lagi kita"

"Siap"

Setelah 20 menit berkutat dengan soal yang diberikan. Kita langsung cabut ke kantin.

Kelas juga udah sepi. Yang lain udah pergi diluan gak tau kemana.

"Bawa buku nya, sekalian dikumpulin" saran Maura.

Kita segera ke ruang guru mengumpulkan tugas. Waktu pulang sekolah masih 15 menit lagi.

My OSIS Boyfriend✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang