Chap 09

861 78 0
                                    

Aku terus berjalan menaiki tangga, dan Nao mengikuti di belakangku.
"Hei, kau ingin pergi kemana? Kenapa kita tidak menaiki lift? Apa kamu tidak lelah berjalan melalui tangga?" Ujar Nao yang kelelahan.

"Aku tidak pernah memintamu untuk mengikutiku kan? Kalau kau lelah lebih baik kau pergi saja."

"Hoii Saga tunggu." Ujar Nao yang meraih tanganku, dan menggenggamnya begitu erat.

Dengan nada tinggi ku berkata, "Nao lepaskan tanganmu!"

"Tidak akan! Kenapa kau jadi marah denganku? Kau masih kesal dengan Barbara? Ceritakan padaku apa yang sebenarnya terjadi di antara kalian."

"Apa yang harus ku ceritakan? Bukankah Yukio sudah menceritakan semuanya padamu?"

"Dia hanya memberitahuku kalau kau telah dibuang oleh cinta pertamamu, dan sampai saat ini kau masih terluka karena hal itu. Kumohon katakan padaku semuanya apa yang sudah terjadi padamu. Aku ingin tahu semua tentang dirimu."

"Kenapa kau ingin tahu tentang aku?"

"Karena aku mencintaimu! Aku ingin mengetahui semuanya dan tak ingin ada satu hal yang tidak aku ketahui tentangmu."

Mendengar ungkapan Nao membuatku terpaku, memandang wajahnya yang terlihat begitu serius, dan matanya hanya melihat aku seorang.

"Untuk apa itu semua? Bukankah kamu seorang playboy, ku rasa itu tidak diperlukan." Ujarku dengan memalingkan wajahku.

"Itu dulu, saat ini aku sudah tidak pernah lagi mempermainkan orang lain semauku. Kalau aku hanya bermain main denganmu, aku tidak akan mengejarmu sampai saat ini setelah kemarin kau menolakku."

Entah kenapa ucapannya terasa menembus hatiku.

"Barbara dia itu cinta pertamaku, aku menjalin hubungan dengannya selama tiga tahun. Saat dia memutuskan hubungan kami, dia bilang selama ini dia hanya bermain main saja. Dia juga bilang, kalau dia sudah berpacaran dengan ketua bem selama dua bulan. Saat itu aku benar benar depresi dan memutuskan cuti kuliah." Ujarku sambil menaiki tangga hingga atap gedung kampus.

"Atap gedung memanglah yang terbaik." Ujarku dengan tersenyum sambil memandangi suasana dekat kampus.

"Dulu waktu sebelum aku cuti kuliah, aku sering menghabiskan waktu ku disini. Selain bisa memandangi pemandangan kampus, udaranya juga sangat sejuk, terlebih lagi disini selalu sepi, tidak pernah ada yang datang." Sambung ucapku.

"Hah, senyuman apa itu tadi? Kau tidak pernah tersenyum seperti itu padaku. Atau jangan jangan karna si ulat bulu tadi?" Ujar Nao sambil berjalan mendekatiku.

"Apa kau gila? Aku hanya suka dengan pemandangan dari atap ini."

"Saga, apa kau baik baik saja?" Tanya Nao yang terlihat mengkhawatirkan ku.

"Tanpa harus ku jawab, kau bisa melihatnya sendirikan?" Jawab ku sambil membalikkan badanku dari Nao.

Namun Nao membalikkan lagi badanku, memegangi kedua pundakku. Matanya menatap mataku begitu dalam, salah satu tangannya naik memegangi pipiku dan di belainya.

Wajahnya semakin mendekati wajahku. "Na..Nao, apa yang kau lakukan? Cepatlah menyingkir dariku." Ujarku sambil mendorong tubuh Nao.

Namun Nao terus mendekati wajahku seakan akan ia ingin mencoba menciumku, tanpa kusadari aku menutup kedua mataku.
Sesaat setelah itu, ku buka mataku untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi. Karna ku pikir tadi Nao ingin menciumku, namun itu tak terjadi.

Setelah ku buka mata, Nao tertawa begitu puas. "Hahaha. Kenapa matamu tertutup Saga? Kau ingin berciuman denganku? Senangnya." Goda Nao.

"Itu tidak mungkin terjadi Nao, tadi mataku kelilipan makanya aku memejamkan mataku." Elak ku yang memalingkan pandangan ke tempat lain, dengan wajah yang memerah.

Dan aku melepaskan tangannya Nao, di saat ku coba meninggalkannya. Nao menarik tanganku kembali dan memojokkan ku ke tembok.

"Kali ini apa lagi? Kau masih ingin menggodaku?"

"Tidak. Wajahmu sangat lucu saat ku goda tadi, membuat ku ingin menyentuhmu."

"Hah? Apa kau gila? Ini di kampus! Cepat lepaskan aku Naaooo.."

Love Comes and Goes (21+ / Ended)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang