Chap 22

560 52 0
                                    

"Wajahmu memerah." Ujar Nao. Mendengar itu Saga langsung menundukkan wajahnya.

"Angkat wajahmu. Aku juga menyukai wajahmu yang memerah ini, terlihat imut." Sambung Nao yang mengangkat wajah Saga dengan tangannya.

Mata mereka saling menatap, lalu mereka berciuman lagi. "Hmmp nghk mmm.."

Saga menarik dirinya, lalu ia berkata sambil memalingkan wajah dan menutup mulut dengan tangan, "Ki..Kita tidak bisa melakukan disini, ba.. bagaimana kalau kita pindah ke kamar."

Nao tersenyum, "Baiklah." Ujar Nao yang langsung mengangkat Saga bagaikan seorang tuan putri.

"Nao turunkan aku, aku bisa berjalan sendiri."

"Sudah diam saja."

Mereka sudah masuk ke kamar, Nao mengunci pintu. Dan menurunkan Saga ke kasur secara perlahan. Saga berbaring di kasur dan Nao berada di atasnya, dia masih tersenyum melihat Saga.

Nao membelai rambut Saga dan berkata, "Aku merasa ini seperti mimpi, Saga katakan padaku kalau kau mencintai ku."

"A.. aku sudah pernah mengatakannya kan, jadi ku rasa aku tak akan mengatakannya lagi."

"Kalau begitu aku akan menganggapnya kalau kau menipu ku. Ayo lah katakan lagi, aku sangat ingin mendengarnya."

Wajah Saga tambah memerah, memang sulit baginya untuk mengatakan hal seperti itu. Saga tidak berani memandang wajahnya, ia memalingkan pandangan dan berkata dengan pelan, "A.. aku. Su.. ka pada mu."

"Saga, katakan kalau kau mencintai ku. Itu yang ingin aku dengar."

"Ti.. tidak. Tadi aku sudah mengatakannya, kenapa aku harus mengatakannya lagi."

"Ayo lah Saga, yang ingin ku dengar itu kalau kau mencintai ku bukan kau menyukai ku."

"Itu sama saja."

Lalu Nao membisikkan di telinga Saga, "Aku mencintaimu."

"Deg deg, deg deg, deg deg." Jantung Saga berdebar begitu cepat.

"Saga katakan." Ujar Nao yang menatapnya penuh dengan harapan.

Seperti sebelumnya, Saga tidak berani memandang wajahnya. Dan ia mengatakan dengan pelan, "A.. ku men... men.. cin.. ta.. i mu." Nao langsung memeluk Saga, dan di balasnya pelukkan itu.

'Rasanya begitu nyaman.' Ujar Saga dalam hati. Tanpa ia sadari dirinya telah mencium rambutnya Nao. Lalu Nao pun berkata, "Kenapa kau tidak mencium bibirku saja?"

"A..apa yang kau katakan?"

"Cium bibirku."

"Ba..baiklah, tutup matamu." Lalu Nao menutup matanya, dengan penuh rasa malu Saga langsung mengecup bibirnya. Tapi Nao menahannya, "hhmp uum mmmp."

Nao mengangkat baju Saga, dia meraba raba tubuh Saga sebelum tangannya mencapai puting milik Saga. Setelah itu dia memainkan puting Saga, dan menariknya. "Uggh mmp." Nao langsung menghisap putingnya Saga yang satunya lagi.

"Aah Nao hhmp." Tangan Saga menarik rambutnya Nao. "Aah ha ha ngk."

Nao membuka celana dan bajunya, dan berkata, "Lepas pakaian mu Saga."

Lalu Saga melepaskan pakaiannya, Nao menarik wajah Saga ke arah adiknya.
Saga melumati miliknya dengan mulut kecil miliknya itu.

"Lebih lagi Saga." Ujar Nao yang mendorong kepala Saga agar masuk lebih dalam lagi. "Aah eum nghk." Desah Nao.

Lalu Nao menarik kepala Saga keluar, dia membaringkan tubuhnya di kasur.

Membuka lepar kaki Saga, mengangkat pinggulnya dan memasukkan junior miliknya tersebut ke dalam lubang Saga.

"Nghk mmp aaah ah haa aahk." Nao mendorong semakin cepat, kaki Saga menghimpit tubuhnya.

"Nao Nao, euum aah." Kedua tangan Saga meraih wajahnya, ia angkat mukanya dan ia cium bibirnya. "Hmmp.." Tangan Nao memegangi milik Saga, dan di kocoknya.

"Aah aah ngk hah haa." Tak lama dari itu mereka keluar bersamaan.

Nao berbaring di samping Saga, mereka nampak kelelahan. Dan Saga menggoda Nao dengan berkata, "Kau terlihat lelah, kalau aku minta sekali lagi pasti kau tidak bisa melakukannya."

"Mengejutkan, tidak ku sangka kau meminta lagi. Kalau kau meminta seperti ini, tentu saja aku bisa melakukannya lagi." Ujar Nao yang memegangi wajah Saga.

"Aah tidak Nao aku hanya bercanda bercandaaaaa."

Love Comes and Goes (21+ / Ended)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang