Chap 35

500 45 0
                                    

Nao yang sedang mencari Kay, tidak berhasil menemukannya. Bahkan Nao tidak tahu dimana rumah Kay. Nao merasa sangat kesal karna ia juga berulang kali mencoba menghubunginya, tetapi tidak juga di angkat. Tanpa terasa waktu pun sudah sangat larut malam.

"Sial, kemana lagi aku harus mencarinya? Saga, semoga kau baik baik saja." Ujar Nao dengan rasa kesal dan cemas.

Sementara itu Kay menemui Saga, dia duduk di bangku dan menatapnya dengan penuh kebencian. Saga yang berbaring, mencoba untuk duduk dan mengatakan sesuatu. Kay yang menyadari itu, membukakan ikatan mulutnya.

"To..toilet, a..aku sudah tidak ta..han." Ujar Saga dengan lemas.

Lalu Kay membuka ikatan di kaki Saga, dengan tangan yang masih terikat, Kay memeganginya begitu kuat dan menuntun Saga menuju toilet yang berada di luar ruangan itu.

Dan saat itu Saga melihat sekeliling, sesampainya di toilet, Kay melepaskan ikatan tangannya dan ia terus menunggunya di luar toilet.

'Aku harus bisa melarikan diri!' Batin Saga.

Begitu Saga keluar dari toilet, Kay segera menarik salah satu tangan Saga ke belakang tubuhnya. 'Ini kesempatanku.' Ujar Saga dalam hati.

"Buuuk." Saga menyikut perut Kay dengan tangannya yang satunya lagi, hingga akhirnya Kay melepaskan tangan Saga.

Ia berlari sekuat tenaga menyelusuri lorong rumah yang megah ini.

"Kau pikir kau bisa melarikan diri?" Ujar Kay yang berlari mengejar.

"Dimana? Dimana pintu keluarnya? Rumah ini sudah seperti labirin." Gumam Saga sambil mencari pintu keluar.

Ketika Saga melihat ke belakang, ia tidak melihat Kay. 'Apa dia kehilangan jejakku? Tapi tadi dia tidak berada jauh dariku, lalu kemana perginya Kay?' Saga bertanya tanya di dalam hatinya dan "Bruaak..."

Saga terjatuh karna menabrak sesuatu, saat ia lihat ke depan.... "Kay."

"Apa kau sudah puas bermainnya?" Ujar Kay yang mengeluarkan pisau lipat dari saku celananya.

Kemudian Kay mengarahkan pisau itu ke pipi Saga, dengan sedikit menekan ia tarik pisau itu dari atas ke bawah hingga mengeluarkan darah. "Ahhh." Rintih Saga yang merasa sakit.

"Kalau kau melakukannya lagi, bukan hanya wajahmu saja, tapi seluruh tubuhmu akan ku sayat. Hingga kau tidak kuasa menahan perih, dan memohon kepada ku untuk membunuhmu hahaha."

"Kau gila, kau sudah tidak waras lagi. Dasar psikopat."

"Kau bilang aku gila? Psikopat? Berani beraninya kau!" "Buuk." Kay menendang Saga begitu kuat. "Ugh. Uhuk uhuk."

Kay menarik tangan Saga dan menyeretnya kembali ke ruangan sebelumnya, dan mengikat tangan serta kaki Saga juga mulutnya. Setelah itu Kay pergi menuju kamarnya. Ia melihat ponselnya dan Kay tersenyum melihat begitu banyaknya panggilan dari Nao.

'Apa kau merindukanku Nao?' Isi pesan Kay yang ia kirim ke Nao.

Namun tidak ada balasan dari Nao. Hingga siang telah tiba, Nao kembali menghubungi Kay.

"Dimana kau keparat?" Tanya Nao kesal.

"Kasar sekali ucapanmu, tapi tak apalah. Apa kau ingin bertemu denganku?" Ujar Kay.

"Tentu saja, ku tunggu kau sore ini di tempat biasa."

Tak lama kemudian Nao menerima pesan dari Yukio. Isi pesan tersebut, meminta Nao untuk bertemu dengannya di kantor polisi. Nao pun bergegas untuk segera pergi. Sesampainya disana, Nao dan Yukio bertanya tanya soal perkembangan pencarian Saga.

"Jadi supir taxi itu mengira yang membawa Saga adalah kakaknya, karna mereka hampir mirip?" Ujar Yukio ke polisi.

"Benar, dan kami akan segera kesana." Ujar polisi tersebut.

"Itu pasti Kay, karna mereka hampir mirip. Pak izinkan kami ikut, kami tidak bisa hanya berdiam diri menunggu." Ujar Nao.

"Iya pak izinkan kami ikut." Ujar Yukio yang ikut memohon.

"Baiklah, tapi kami mohon kerjasamanya untuk tidak menganggu pekerjaan kami."

Siang itu juga mereka bergegas pergi menuju rumah Kay. Nao dan Yukio menunggu diluar, sementara polisi menggrebek rumah Kay.
Namun mereka tidak di temukan.

Nao melihat rumah megah di dekat situ, dan membuatnya untuk memasuki rumah itu. Seakan akan ia merasa terpanggil untuk datang. Dari luar, rumah ini nampak tak berpenghuni. Namun saat Nao sudah memasukinya, rumah itu terasa hangat. Nao menaiki tangga dan terus berjalan mengikuti lorong. Hingga Nao menemukan bekas darah yang belum lama mengering. Nao mengikuti bekas darah tersebut dan terhenti di depan pintu yang tertutup. Sebuah kunci tergelantung di pintu, tanpa ragu Nao membuka pintu tersebut dan Nao sangat terkejut melihat apa yang berada di dalam ruangan itu.

Nao segera berlari dan berkata, "Saga!"
Ia segera membukakan semua ikatan pada tubuh Saga. "Na..o." Ucapnya begitu lemas.

"Bertahanlah Saga!" "Bep beep bep" Ponsel Nao berbunyi dan itu dari Yukio.

Ketika Nao ingin menjawab panggilan itu, terdengar suara seseorang yang berkata, "Ku rasa aku kedatangan tamu yang tak di undang." Ujar Kay yang berdiri di depan pintu.

"Bukankah sore nanti kita janji untuk bertemu, Nao?" Ujar Kay kembali.
Dan Nao memeluk erat Saga yang begitu lemah.

Love Comes and Goes (21+ / Ended)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang