Chap 17

585 54 0
                                    

Waktu telah berlalu begitu cepat semenjak saat itu, mungkin sudah sebulan berlalu. Dan Saga masih kebingungan bagaimana caranya membuat si Barbara menyerah memintanya untuk kembali bersama dengan dirinya.

Selalu saja di kampus dia berusaha mendekati Saga disaat Nao tidak bersamanya, sangat menyebalkan.

"Dan sekarang aku sendiri. Yukio dan Rin sedang ada kelas, lalu Nao, kemana dia pergi? Biasanya dia selalu menempel pada ku." Keluh Saga.

'Ku rasa aku akan tidur di lab komputer sajalah, ngantuk sekali.' Batin Saga dan ia langsung pergi menuju lab komputer.

Lab komputer ini sudah jarang digunakan semenjak ada lab komputer baru di gedung utama. Hampir tidak ada mahasiswa yang datang ke sini, tempat yang tepat untuk tidur tanpa gangguan. Dan Saga biasa tidur berbaring di lantai. Di saat Saga mulai tertidur pulas, entah kenapa tubuhnya tidak bisa bergerak.

'Uuh apa ini? Kenapa tubuhku terasa berat, sulit sekali untuk ku gerakan.' Tanya Saga pada dirinya sendiri.

Begitu Saga membuka mata, ia sangat kaget melihat siapa yang sedang duduk di atas tubuhnya ini.

"Barbara! Apa yang sedang kau lakukan? Cepat menyingkir dari tubuhku, dan apa-apaan ini? Kenapa tanganku kau ikat?" Tanya Saga dengan nada tinggi dan menggerakkan tangannya berusaha melepaskan ikatan yang Barbara ikat di meja.

"Maaf Saga, kalau tidak seperti ini kau pasti akan menghindariku terus. Aku hanya ingin berbicara berdua denganmu."

"Apa lagi yang ingin kau bicarakan? Sudah tidak ada hal yang harus di bicarakan lagi. Kenapa kau tidak mengerti juga!"

"Saga aku mohon berikan aku satu kesempatan lagi. Aku pasti tidak akan menyakitimu seperti dulu, aku benar-benar masih mencintaimu. Aku tidak ingin kita berpisah."

"Sudah 2 tahun lamanya Barbara, 2 tahun! Selama ini kau kemana saja? Kenapa baru sekarang kau bilang begitu? Mana mungkin aku akan mempercayainya!"

"Apakah kamu menjalin hubungan dengan Nao?"

"Ke.. Kenapa sekarang kau menanyakan itu?" Tanya Saga dengan wajah yang memerah.

"Kalau tidak. Apakah kamu menyukainya?"

"Entahlah. Hanya saja aku merasa nyaman dengannya."

"Nao itu playboy! Kau tidak boleh menjalin hubungan dengannya. Kau bisa terluka Saga."

"Itu hanya masa lalunya, sekarang dia sudah tidak seperti itu lagi."

"Sekali playboy dia akan terus menjadi playboy. Dan akan terus menyakiti orang lain."

"Dari mana kau bisa mempunyai pikiran seperti itu? Kalau begitu kau juga tidak ada bedanya Barbara."

"Tidak! Jangan samakan aku dengan orang itu, aku dan dia tidaklah sama."

"Kalau begitu kau harus berhenti menilai buruk tentang Nao. Aku juga akan berhenti menilai buruk tentang mu. Bagaimana?"

Barbara memeluk Saga yang sedang berbaring. Membelai pipinya menatap wajah Saga lalu ia berkata, "Aku senang kalau kamu akan berhenti menilai buruk tentangku, tapi aku tidak bisa merubah penilaianku terhadap Nao. Itu tidak mungkin."

"Barbara. Aku sudah lelah memberitahumu berulang-ulang kali. Apapun yang akan kau lakukan, cara apa yang akan kamu gunakan, aku tetap tidak bisa untuk kembali padamu. Hatiku sudah benar-benar mati rasa untukmu, aku mohon menyerahlah."

Barbara tidak mengatakan sepatah kata pun dia terus memeluk tubuh Saga dengan sangat erat.

'Sampai kapan akan seperti ini? Tanganku sudah mulai terasa sakit. Nao, kemana dia pergi?' Batin Saga dalam hati.

Barbara mengangkat wajah Saga dengan kedua tangannya memegang pipi Saga.

"Dulu selama tiga tahun kita bersama, kita tidak pernah melakukan hal seperti ini bukan? Jadi biarkan aku menciummu untuk terakhir kalinya, setelah itu aku akan benar-benar menyerah."

"Apa katamu? Apa kau sudah gila? Jangan pernah lakukan itu! Singkirkan wajah mu yang semakin mendekat itu. Barbara!"

"Kenapa Saga? Hanya sekali ini saja, setelah itu aku tidak akan mengganggumu lagi seperti yang kau inginkan."

"Aku tidak ingin melakukan ini, cepat menyingkirlah lepaskan ikatan ku! Hmmp Barba..ngh."

Barbara mencium bibir Saga, lalu ia berbisik di telinganya, "Apa kau ingin lebih?" Setelah itu dia menggigit telinga Saga. "Aah.. hah hah. Hentikan Barbara."

"Kenapa? Kau menginginkannya bukan? Aku duduk tepat di atasmu, aku bisa merasakan kalau adikmu sudah mengeras. Kau mudah sekali terangsang Saga." Ujar Barbara yang menciumi Saga lagi, leher dan juga bibir. Dia juga mulai membuka kancing kemeja Saga. "Aah.. hmmp.. ngh.."

Di waktu bersamaan terdengar suara pintu terbuka dengan keras "Braak..!"

Love Comes and Goes (21+ / Ended)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang