Chap 42 END

1.2K 69 6
                                    

Saat Kay ingin menusuk Saga, Nao datang menghadang Kay tepat di depannya.
Membuat pisau itu menusuk Nao, dan Nao tersungkur ke tanah.

"NAAOOOO..." Teriak Saga dengan kencang. Kay terkejut dan pergi melarikan diri. "Nao bertahanlah." Ucap Saga dengan sangat khawatir, saat ia ingin menelpon ambulance ponsel Saga mati.

"Kenapa disaat seperti ini? Nao pinjami aku ponselmu." Ujar Saga kembali.

"Saga kau tidak apa apa? Apa kau terluka? Syukurlah aku bisa datang tepat waktu, aku tidak tahu bagaimana jadinya kalau aku telat sedikit saja." Ujar Nao.

"Saat ini jangan pikirkan aku, pikirkan keadaanmu terlebih dahulu. Dimana ponselmu?"

Tapi Nao hanya tersenyum. Merasa kesal dan khawatir, Saga berinisiatif untuk pergi meminta bantuan. Saat ia ingin berdiri, Nao menarik tangannya dan menahan Saga. "Apa yang kau lakukan? Aku harus meminta bantuan." Ucap Saga.

"Saga, apa kau mau memaafkan semua kesalahanku?" Tanya Nao serius.

"Ini bukan waktu yang tepat Nao, lepaskan tanganmu aku harus mencari bantuan untukmu."

"Jawab aku Saga, aku butuh jawabanmu segera."

"Kenapa kau begitu keras kepala! Aku.. aku takut kehilanganmu." Ujar Saga sambil meneteskan air mata melihat Nao yang telungkup di tanah. Tetapi pandangannya sedikit buram.

"Aku senang mendengarnya. Jadi Saga apa kau mau memaafkanku dan menerimaku kembali?"

"Iya. Aku sudah memaafkan mu, dan aku mau kembali lagi bersama mu. Sekarang, ayo kita ke rumah sakit. Kau harus bisa bertahan lebih lama lagi."

"Akhirnya, aku bisa menjadi kekasihmu lagi." Ujar Nao yang berusaha duduk dan memeluk Saga dengan penuh kegembiraan.

"Bodoh, apa yang kau lakukan? Bagaimana kalau lukamu semakin parah?"

"Luka? Siapa yang terluka? Aku?" Tanya Nao dengan wajah bodohnya.

"Siapa lagi kalau bukan kau!"

Nao melepaskan pelukannya dari Saga dan berkata, "Lihat, aku sama sekali tidak terluka. Pisau itu mengenai tas kecil yang ku gunakan, dan sepertinya tertahan oleh dompetku."

"Kau membohongiku?"

"Maaf aku membohongimu, ku pikir kalau tidak seperti ini, aku tidak tahu sampai kapan aku harus menunggu jawaban darimu."

"Bedebah." Ujar Saga sambil berdiri. Tapi saat ia berdiri, Saga kehilangan keseimbangan dan Nao menahannya agar tidak terjatuh.

"Saga kau tidak apa apa?"

"Nao antarkan aku ke rumah sakit Ayah sekarang." Ucap Saga dengan suaranya yang sangat lemah.

"Baiklah."

Nao menggendong Saga dan berjalan kembali ke taman untuk mengambil motornya, lalu pergi ke rumah sakit. Sesampainya disana, Nao menghubungi kawan kawannya untuk mencari Kay dan segera laporkan ke polisi. Yukio yang sudah di hubungi Nao sebelum itu, tiba bersama Rin.

"Bagaimana keadaan Saga?" Tanya Yukio.

"Dia masih di tangani oleh Ayahmu, ku rasa dia tidak apa apa." Jawab Nao.

Tak lama kemudian Ayah Yukio menghampiri mereka, dan berkata, "Saga tidak apa apa, tetapi untuk pandangannya akan sedikit terganggu."

"Apa maksud Ayah?" Tanya Yukio cemas.

"Saga mengalami trauma pada mata, yang diakibatkan benda dengan ujung tumpul, dimana benda tersebut dapat mengenai mata dengan kencang atau lambat sehingga terjadi kerusakan pada jaringan bola mata atau daerah sekitarnya."

"Tapi penglihatan Saga akan kembali normal kan om?" Tanya Nao penuh dengan kekhawatiran.

"Tentu, tetapi membutuhkan waktu untuk penyembuhan dan kembali berfungsi dengan normal, yang dipengaruhi oleh seberapa luas dan beratnya derajat kerusakan yang terjadi. Untuk itu dibutuhkan kesabaran dan ketekunan dalam terapi untuk membantu proses kesembuhan tersebut."

Nao sangat kaget seakan depresi mendengar itu semua. Ayah Yukio kembali melakukan pekerjaannya. Yukio menepuk bahu Nao dan berkata, "Jangan tunjukkan wajah seperti itu di depan Saga. Itu hanya membuatnya semakin sedih."

"Itu benar. Lagi pula penglihatannya akan kembali normal kan? Kau tidak perlu bersedih." Ujar Rin yang memberi Nao semangat.

"Kalian benar, aku akan menemani Saga sekarang." Ucap Nao. Lalu ia masuk ke ruangan Saga, ia melihat Saga tertidur lelap. Dan Nao ikut tidur di bangku di samping kekasihnya itu sambil memegangi tangannya.

Hari telah siang. Sepasang kekasih itu baru saja terbangun karna mereka mulai tidur subuh tadi. Dan Saga juga sudah di perbolehkan pulang, Saga merasa aneh dengan pandangannya yang buram ini.
'Aku tahu ini akan sembuh asal aku rajin terapi, tapi ini sangat mengganggu ku. Bagaimana dengan kerjaku nanti? Dan juga Nao..' Gumamnya dalam hati.

Sepanjang perjalanan Nao hanya terdiam, bahkan saat sampai di rumah Nao juga terdiam. Pada akhirnya Saga lah yang mulai membuka obrolan. "Apa lukamu tidak apa apa? Ayah bilang perutmu terluka."

"Tidak apa apa, hanya tergores." Jawab Nao singkat.

"Jadi dompetmu tidak sepenuhnya menahan pisaunya Kay kan. Kenapa kau berbohong?"

"Bukan berbohong, hanya saja aku tidak sadar. Saga, gara gara aku mata mu sekarang.."

"Plaak." Saga memukul kepalanya dengan pelan untuk menghentikan perkataan Nao. "Bukan kau, tapi Kay yang melakukan ini padaku. Kau tidak perlu merasa bersalah. Kau ini kekasihku kan? Seharusnya kau memberiku semangat."

"Kau benar. Mataku akan menjadi matamu dalam melihat." Mendengarnya membuat wajah Saga memerah, dan Nao mencium bibir kekasihnya itu.

"Nghk hmmp eump.."

"Nao kita tidak bisa melakukannya, pantatku masih sakit."

"Tidak apa, aku mengerti."



Sebulan kemudian, Saga dan Nao mendapatkan kabar bahwa Kay baru saja tertangkap. Saga berhenti kerja dan fokus dalam terapinya, pak Subastian mengizinkan Saga kembali lagi bekerja jika penglihatannya sudah kembali normal. Saat ini penglihatan Saga sudah mulai membaik, penglihatannya tidak lagi buram. Tetapi ia masih harus melakukan terapi. Lalu Nao, hubungan mereka semakin mesra. Sejak saat itu, Nao tinggal bersama Saga. Dan untuk sifat mesumnya, Nao sama sekali tidak berubah. Karna tinggal bersama, semakin sering dia menjamah tubuh Saga. Kemudian Ren, dia sudah mendapatkan kekasih baru.

Soal rahasia Ren, Saga tidak mengatakannya ke Nao. Dan menjadi rahasia mereka berdua. Walaupun begitu, jauh di lubuk hatinya. Nao masih menganggap Ren sahabat terbaiknya. Meski persahabatan mereka tak seakrab dulu, tapi mereka berdua masih terhubung dengan tali persahabatan yang tidak akan terputus. Dan Saga merasa bahagia saat ini dengan lembaran baru percintaannya dengan Nao.









































End

22 Sept 2019

Love Comes and Goes (21+ / Ended)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang