Chap 30

502 51 0
                                    

Sesampainya disana, aku terus mencari Nao. Sekali pun aku tidak menyukai tempat ini, aku akan bertahan sedikit lebih lama lagi, karna Nao yang memintaku untuk datang.

"Semoga saja dia sudah tidak marah lagi, kalau saja dia masih marah, kali ini aku akan membuat moodnya membaik." Ucapku yang masih mencari Nao dengan penuh semangat.

Tetapi, ketika aku berada di suatu meja aku sangat terkejut melihat apa yang ada di hadapanku.

'Apa maksud semua ini?' Ucapku dalam hati. Lalu aku berkata, "Nao."

Nao yang mendengar namanya di panggil, mencoba membuka matanya.
Nao kaget melihat keberadaanku.

Nao yang sedang berciuman dengan Kay, spontan mendorong tubuh Kay lalu ia berdiri dan berkata, "Sa..Saga. I..ini tidak seperti yang kau kira. Aku.. aku."

Nao nampak kebingungan mencari alasan untuk dikatakan padaku.

"Kau memintaku datang kesini, hanya untuk membuatku melihat ini semua?" Ujarku dengan suara rendah.

"Apa maksudmu? Aku sama sekali tidak menghubungi mu."

"Inikah yang harus ku percayai darimu? Padahal aku sangat mempercayai semua ucapanmu, aku juga sangat yakin bahwa kau sudah tidak lagi mempermainkan perasaan orang lain. Tapi dalam sekejap, kau menghancurkan segalanya."

"Saga tolong beri aku kesempatan untuk menjelaskannya." Ujar Nao yang menggenggam kedua tanganku.

"Menjelaskan kenapa kau berciuman dengan Kay? Ku rasa itu tidak perlu penjelasan Nao. Mungkin kau tidak akan pernah bisa berubah, nikmati saja malammu ini. Dan untukmu Kay, selamat kau berhasil mengambil Nao dari ku. Aku sungguh tidak menyangka, Nao mengabaikan permintaanku dan mengutamakan kau. Maaf sudah mengganggu kesenangan kalian, selamat tinggal." Ucapku dengan tersenyum menahan air mata yang ingin terjatuh. Dengan rasa perih di hati aku berlari meninggalkan mereka.

Saga pov end

Saat itu Nao ingin mengejar Saga, namun di tahan oleh Kay. "Kay lepaskan, aku harus mengejar Saga." Ujar Nao.

"Mengejarnya? Untuk apa? Kau sudah memilihku bukan? Jadi lupakan saja." Ujar Kay yang menggenggam erat tangan Nao.

"Kapan aku memilihmu? Aku hanya merasa kesal dengan Saga, bukan berarti aku memilihmu."

"Kau sudah memilihku. Apa kau lupa? Malam itu kau meninggalkan Saga saat dia sakit, lalu kau pergi menemuiku. Dan kita melakukan seks, sebelum itu kau bilang padaku kalau dulu kau pernah menyukaiku. Kau ingatkan?"

"Lepaskan tanganmu Kay. Aku ingin sendiri dulu."

"Baiklah."

Lalu Nao pergi, dia berjalan menuju rumah Saga. Sesampainya disana, Nao tidak melihat Saga di rumah. Nao memutuskan menunggu Saga pulang, ia mengambil ponselnya dan menghidupkannya. Saat itu Nao terkejut melihat begitu banyak pesan masuk dari Saga, dan juga pesan suara. Nao merasa sangat menyesal atas perbuatannya.

Tak lama kemudian Saga kembali ke rumah. Ia melihat Nao yang duduk di ruang tamu sambil termenung dengan wajah sedihnya, namun Saga mengabaikan keberadaannya. Ia berjalan menuju ruang santai dan menyalakan tv. Saga membuka eskrim yang ia beli sesaat sebelum sampai rumah. Nao menghampirinya, dia duduk tepat di sebelah Saga.

Setelah sejenak ia diam membisu, Nao memeluk Saga dan berkata, "Saga ku mohon maafkan aku. Aku tadi sedikit mabuk, dan aku juga kesal denganmu, aku terbawa suasana hingga membuat aku melakukan itu. Aku juga baru mengaktifkan ponselku, aku baru membaca semua pesanmu. Soal Ren, seharusnya aku mendengarkan dulu penjelasan dari mu. Tidak seharusnya aku langsung mempercayai perkataan temanku. Sungguh aku minta maaf."

Saga hanya diam mengabaikan semua perkataan Nao. Hingga Nao melepaskan pelukannya dan kembali berkata, "Saga, tolong katakan sesuatu." Tapi Saga tetap terdiam membisu.

"Saga maafkan aku, ku mohon. Aku hanya mencintaimu, aku hanya menginginkan dirimu Saga, tidak ada orang lain selain kamu."

"Hanya mencintaiku? Hanya menginginkan ku? Omong kosong." Ketus Saga.

"Tidak Saga, itu benar adanya."

"Apanya yang benar!? Di saat kau menjalin hubungan denganku, tapi kau melakukan juga dengan orang lain. Apa itu yang namanya hanya mencintaiku?! Disaat aku minta jangan pernah bertemu lagi dengan Kay, blokir semua kontaknya. Kau hanya mengiyakan, tapi kenyataannya tidak kau lakukan, apa itu yang dinamakan hanya menginginkanku!? Kau kira aku tidak tahu soal itu? Di belakangku kau ingkari janjimu, aku tahu itu tapi aku hanya diam. Karna aku percaya padamu! Aku pikir kau tidak bisa langsung begitu saja memenuhi janjimu, jadi aku hanya berharap dari kesadaranmu. Tapi itu pasti sulit bagimu bukan? Aku tahu, kau dulu pernah menyukainya kan? Jadi kau merasa berat untuk menjauhinya, dan kau lebih memilih menjaga jarak denganku."

"Tidak bukan begitu Saga."

"Bukan begitu? Oh jadi kau masih mencintainya? Karna aku dan Kay memiliki sedikit kemiripan secara fisik, kau menjadikanku sebagai pelarian. Tapi sekarang setelah kau tahu Kay juga menyukaimu, kau berusaha melepaskanku karna kau sudah memiliki Kay yang asli. Begitu?"

"Itu hanya masa lalu. Saat ini yang aku cintai hanya kamu Saga, aku tidak pernah menjadikanmu sebagai pelarian."

"Apanya yang mencintaiku? Kalau kau saja tidak bisa terlepas dari masa lalumu." Ujar Saga yang menundukkan wajah dan tangan yang mengepal.

Nao hanya diam, dia tidak tahu harus berkata apa lagi.

Setelah tiga menit berlalu, Nao berkata, "Aku sangat menyesal, ku mohon maafkan aku. Beri aku kesempatan untuk memperbaikinya." Berulang kali Nao terus mengatakan itu, sambil menggenggam tangan Saga, dan kepalanya yang ia senderkan ke tangan Saga.

Saga melepas genggaman itu, ia berdiri dan mematikan tv. Lalu ia berkata, "Terima kasih karna sudah mengingatkanku kembali akan luka yang dulu pernah ku rasa. Pergilah, aku tidak ingin terluka lebih dari ini." Ujar Saga sambil berjalan menuju kamar, tapi Nao menarik tangan Saga.

Lalu Nao berkata, "Tunggu, ada satu hal lagi yang ingin ku tanyakan. Tadi saat di club kau bilang aku memintamu untuk datang. Apa maksudnya? Sementara aku sama sekali tidak menghubungimu."

Saga mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan pada Nao pesan tersebut.

Love Comes and Goes (21+ / Ended)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang