Chap 33

479 47 1
                                    

Saga pov

'Sudah berapa lama aku seperti ini? Aku sangat haus. Kepalaku juga masih terasa sakit.' Ucapku dalam hati.

"Clek" Terdengar suara pintu yang terbuka.

Seseorang masuk dengan membawa sekantong belanjaan, saat ku lihat wajah orang tersebut, aku sangat terkejut. 'Kay' Gumam ku di dalam hati.

"Eem heeem heem." Teriakku dengan mulut yang tertutup, mencoba untuk mengatakan sesuatu.

"Apa yang kau katakan? Aku tidak mengerti." Ujar Kay yang menarik ikatan kain dari mulutku.

"Huah.... Apa yang kau lakukan? Lepaskan aku." Ujar ku sambil memberontak.

"Kalau aku melepaskanmu, Nao akan terus melihatmu. Meskipun kalian sudah berpisah, tetap saja Nao hanya menginginkanmu."

"Oh kau merasa tidak bisa memilikinya, lalu kau menculikku. Lihat betapa pecundangnya dirimu."

"Buuk plak buuuk." Berulang kali Kay memukuli wajahku, dia benar benar sangat kesal.

"Kenapa harus kau?! Padahal dulu Nao pernah menyukaiku, tapi kenapa dia tidak mau bersamaku sekarang? Kalau dia menjalin hubungan denganku, pasti perasaan itu datang kembali. Tapi kenapa? Kenapa hanya kau yang di ingkinkannya." Ujar Kay dengan sangat kesal, dan menarik bajuku.

Lalu aku berkata dengan suara pelan, "A..ir, aku ingin minum."

Kay melepaskan tangannya dari ku, dan mengambil air dari kantong belanjaan yang ia bawa.

"Ini minumlah." Ujar Kay yang menyodorkan botol air mineral padaku.
"Sial, kenapa aku jadi mengurusmu seperti ini." Ujar Kay kembali.

"Lepaskan saja aku, jadi kau tidak perlu mengurusku seperti ini."

Kay hanya menatapku, kemudian ia berjalan ke belakangku. Kay membukakan ikatan tanganku, lalu ia tarik ke depan dan kembali mengikatnya.
Ia mendekatkan meja itu ke padaku, dan membukakan makanan siap saji.

"Makanlah." Lalu Kay pergi dan mengunci pintunya.

'Dengan tanganku yang di ikat seperti ini, ku rasa aku bisa membuka ikatan kakiku.' Ucapku dalam hati dan mencoba membuka tali. Setelah beberapa lama aku berhasil membuka ikatan pada kedua kaki ku. Dengan tangan masih terikat, aku melihat sekililing dan menemukan sebuah jendela yang letaknya lumayan tinggi.

Kemudian aku mengangkat bangku dan membawanya ke bawah jendela itu. Ketika aku berdiri di atas bangku, ternyata aku tidak dapat mencapainya. Lalu aku menarik meja, dan mencoba menaikkan bangku ke atas meja.
Namun sialnya tanpa ku sadari Kay kembali masuk, dia yang melihatku sedang berupaya naik ke atas meja, segera berlari dan menjambak rambutku.

"Bagus sekali, berusaha untuk melarikan diri." Ujar Kay yang menjambak rambutku begitu kuat dan melempar ku ke lantai.

"Bruuk"

"Kau tidak akan bisa keluar dari ruangan ini seumur hidupmu." Ucap Kay kembali sambil menendang perutku dan memukuli wajahku, hingga aku mengeluarkan darah dari mulutku. "Agh, uhuk uhuk."

Tubuhku terasa begitu lemas, pandanganku pun mulai kabur. Tak lama aku tidak sadarkan diri.

Saga pov end

Kay merubah kembali ikatan Saga, mengikat tangannya di belakang tubuhnya, juga kaki Saga pun di ikatnya kembali dan mulutnya di tutup kain seperti sebelumnya. Tapi kali ini dia tidak mengikat Saga di bangku seperti sebelumnya, Kay membiarkan Saga terbaring di lantai.

"Benar benar menyusahkan saja." Ujar Kay yang berjalan meninggalkan ruangan itu.

Sementara di tempat lain, Yukio dan Rin masih terus mencari Saga tanpa henti, bahkan kali ini mereka melaporkannya kepada polisi karna sudah seharian ia menghilang. Mereka pun bertanya tanya ke tempat kerjaan Saga, berharap mendapatkan sedikit informasi tentangnya, tapi mereka tidak mendapatkan apa apa.

"Tak akan pernah ku maafkan siapa pun pelakunya." Ujar Yukio yang sangat kesal dan juga khawatir.

"Yukio, apa mungkin Nao yang melakukan ini?" Tanya Rin.

"Kenapa kau berpikir seperti itu?"

"Soalnya seharian ini kita tidak melihat Nao di kampuskan?"

"Ku rasa bukan. Semalam Saga sempat mengatakan nama seseorang, kalau tidak salah ada dua orang. Sial, kenapa aku bisa melupakan hal penting seperti ini sih." Ujar Yukio sambil memegangi kepalanya, karena pada saat Saga sedang menghubunginya, Yukio pada saat itu sudah tertidur, ia setengah terbangun ketika melakukan pembicaraan. Sehingga ia tidak begitu ingat apa saja yang di katakan oleh Saga.

"Tenanglah Yukio, dan cobalah untuk mengingatnya kembali."

Sementara Yukio dan Rin mencari, Saga masih berbaring tidak sadarkan diri.
Dan Kay menemui Nao di rumahnya, dia masih berusaha dengan keras untuk mendapatkan Nao.

"Kenapa kau masih saja mendekati ku?" Tanya Nao.

"Sudah jelas bukan, aku sedang membantu mu untuk mengingat kembali perasaan mu yang dulu." Jawab Kay yang memeluk Nao.

"Lepaskan Kay. Harus berapa kali aku mengatakannya kepadamu, yang aku inginkan hanyalah Saga. Dan tentangmu itu hanyalah masa lalu, tidak akan pernah menjadi masa sekarang atau pun masa depan. Lupakan saja lah."

'Baiklah, kita akan lihat bagaimana bisa kau akan terus memperjuangkan Saga. Sementara dia sudah tidak ada lagi di hadapanmu.' Ucap Kay dalam hati.

Lalu Kay menahan wajah Nao, ia memaksa untuk berciuman. "Ngh hmmp"

Tapi Nao mendorong tubuh Kay, dan Nao berkata dengan sangat marah, "Apa kau sudah gila? Cepat kau pergi dari rumahku! Dan jangan pernah kau muncul lagi di hadapanku!"

"Ayolah Nao, sebelum ini kita pernah melakukannya bukan. Saat itu kau sudah bersama Saga, lalu kenapa di saat kau sudah tidak bersamanya lagi, kau tidak mau melakukannya."

"Jangan pernah bahas itu lagi, kalau saja waktu dapat ku putar, aku tidak ingin melakukannya. Pergi kau sekarang juga!"

Love Comes and Goes (21+ / Ended)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang