Chap 41

575 45 0
                                    

Mendengar perkataan Ren membuat Saga tersipu malu. Nao yang terburu buru menghampiri Saga sangat kesal melihat wajahnya yang memerah.

"Apa yang dia lakukan padamu?" Tanya Nao kesal.

"Tidak ada."

"Lalu kenapa kau memerah seperti itu? Apa yang sudah dia lakukan? Katakan padaku!"

"Kenapa? Mungkin karna dia sangat tampan, dan aku merasa malu ketika di godanya." Ledek Saga.

"K..kau di goda Ren? Si brengsek itu."

"Kau yang brengsek bukan Ren."

"Kenapa kau membelanya? Jangan katakan kalau kau mulai menyukai Ren." Ujar Nao dengan wajah seriusnya.

"Menyukai Ren? Hmm mungkin itu tidak buruk."

Nao terkejut dan sedikit kesal mendengarnya, ia ingin marah tetapi ia tidak berani. Nao takut kalau dia sampai salah mengambil sikap dan membuat Saga lebih marah lagi. Hingga akhirnya Nao memilih diam. Saga yang melihat Nao terdiam sambil mengepalkan tangannya, membuat ia tersenyum dan kembali berkata, "Apa kau kira semudah itu aku menyukai orang lain? Di bandingkan kau, ku rasa Ren jauh lebih baik. Kalau saja aku bisa menyukai nya, mungkin dari awal aku akan memilihnya dan meninggalkan mu."

Nao mengangkat wajahnya dan memegangi pundak Saga dengan kedua tangannya sambil berkata, "Kau sungguh tidak menyukainya kan?"

"Apa tadi kurang jelas?"

Lalu Nao memeluk Saga begitu erat, dan berkata, "Saga, maafkan aku untuk semua yang sudah terjadi. Maukah kau kembali lagi padaku? Beri aku kesempatan sekali lagi, dan aku akan memperbaiki semuanya."

"Lepaskan pelukanmu, aku tidak bisa bernafas."

"Maafkan aku." Ujar Nao sambil melepaskan pelukannya. "Jadi bagaimana?" Lanjutnya bertanya.

"Belikan aku eskrim dulu."

"Hah? Kau baru saja makan eskrim kan?"

"Ya sudah kalau kau tak mau."

"Baiklah tunggu sebentar."

Lalu Nao membelikan Saga eskrim. Setelah ia menghabiskannya Nao kembali bertanya. "Apa jawabanmu?"

"Aku.... Hmm.. Sepertinya aku ingin makan burger." Ujar Saga sambil melirik Nao.

"Kau sudah makan dua eskrim, dan sekarang kau ingin makan burger?" Saga hanya melirik Nao dengan sinis. "Baiklah, aku akan membelinya." Nao pergi dan kembali begitu lama. Saat Nao datang, Saga marah padanya.

"Kau lama. Kenapa kau tidak membelikanku minum juga." Kesal Saga.

Nao yang baru tiba, segera pergi lagi membelikannya minuman dingin. Dan Saga tertawa puas karna mengerjai Nao, "Rasanya begitu menyenangkan." Ucapnya sambil memakan burger.

Usai semua itu, dengan nafas yang tersengal sengal karna lelah. Nao kembali bertanya. "Jadi bagaimana, Saga."

Saga melihat jam di ponsel dan ia berkata, "Ini sudah waktuku untuk kerja, aku harus pergi sekarang."

"Tapi kau belum memberiku jawaban."
Saga berlari dan berkata sambil tersenyum lepas, "Terima kasih Nao, aku akan segera memberimu jawaban."

"Aku dikerjai. Tapi biarlah, sudah lama aku tidak melihatnya tersenyum seperti itu."

Saat bekerja Saga begitu bersemangat, membuat orang orang di sekitarnya terheran heran. Dan siapa sangka saat ia pulang kerja, ada hal yang tak terduga yang telah menantinya. Karna tadi sore ada yang memboking caffe, Saga pulang kerja sudah larut malam. Di daerah tempatnya bekerja, jalanan arah ke rumahnya sangatlah sepi. Saga harus berjalan kaki untuk pulang karna kereta terakhir sudah lewat. Ketika ia berjalan, Saga merasa ada yang mengikutinya. Saga menjadi sangat waspada.

Saat ia berada di dekat gang buntu, ada seseorang yang menariknya ke arah itu.
Dan tubuh Saga di hantamkan ke tembok dengan posisi tubuh bagian belakangnya yang di hantam. Kerah baju Saga di tarik dengan tangan kirinya, Saga sangat terkejut melihat siapa orang yang melakukan ini kepadanya. "K..kay, kenapa bisa?" Tanya Saga dengan ketakutan.

"Aku melarikan diri malam ini, hanya untuk membunuhmu. Aku sungguh tidak bisa menerima siapa pun yang menjadi milik Nao. Karna seharusnya Nao menjadi milikku satu satunya." Tutur Kay menjelaskan.

"Kau harus menerima kenyataan, kalau Nao lebih memilihku."

"Buuuk buuk plaak" Kay menghajar Saga dengan tangan kanannya, ia memukuli perut Saga berulang kali. "Uhuk huk huk."



Di tempat lain, Yukio menghubungi Nao.

"Ada apa larut malam begini menelponku?" Tanya Nao yang bermalas malasan, karna sudah tidur.

"Kay kabur dari penjara, tadi polisi menghubungiku." Ujar Yukio panik.

"Apa katamu?" Ujar Nao kaget.

"Aku sudah berulang kali menghubungi Saga tapi tidak di angkat angkat. Aku takut Kay mengincar Saga lagi."

"Tapi sudah jam segini, Saga pasti sudah tidur."

"Caffenya di boking, Saga pulang larut malam. Saat ini aku sedang berada di rumahnya, dan dia tidak ada."

"Aku akan mencarinya sekarang!"
Nao bergegas pergi ke daerah tempat Saga bekerja menggunakan motornya.

'Kalau di rumahnya tidak ada, dan kalau dia bertemu Kay. Itu artinya Saga tidak jauh dari tempat kerjanya, itu pun kalau Kay tidak menculiknya lagi. Saga... ku mohon, selamatlah. Baru saja aku melihatmu tersenyum seperti itu lagi, aku tidak ingin kehilangan senyumanmu.' Ujar Nao dalam hati.

Nao melaju cepat dengan motornya, sebelum itu Nao juga meminta bantuan ke teman temannya dan mengirimi foto Saga. Nao berhenti di taman dekat tempat Saga bekerja. Ia berlari mengelilingi taman, tapi tidak ada siapa pun disana. Nao berlari lagi keluar dari taman, dan bergumam kesal, "Kenapa tidak ada seorang pun disini, apa tidak ada yang bisa ku tanya!?"
Saat bersamaan Nao mendapatkan pesan dari temannya, dan segera berlari.


Lalu Saga, setelah mendengar segala ocehannya Kay dan pukulan dari nya. Ia membuka mulut dan berkata, "Kau gila. Kau benar benar sudah gila.".

"BERISIK! Aku tidak ingin mendengar apa pun dari mu. Mati kau! Mati, mati, mati!" Ujar Kay sambil mencekik Saga.

"Ungh.."

Saga sudah mulai susah bernafas, tangannya berusaha melepaskan tangan Kay, tapi itu sangat sulit. Lalu Saga mengumpulkan tenaga dan menendang adiknya Kay.

"Buuk." "Argh."

"Uhuk uhuk huk." Saga yang terlepas dari cekikkannya, sambil memegangi leher mencoba untuk berlari. Tapi Kay lebih dahulu menarik Saga dan di hantamkan ke tembok, Kay mengeluarkan pisau lipat dari saku celananya. Saga sudah tidak memiliki tenaga lagi, ia juga tidak tahu harus berbuat apa.

'Apakah ini akhir dari hidupku?' Batin Saga dalam hati dengan sangat pasrah.

Love Comes and Goes (21+ / Ended)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang