Chap 32

487 51 0
                                    

Saat ini di tempat lain, Kay yang melihat Nao di sebuah caffe, segera menghampirinya. "Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Nao dengan ketus.

"Ingin melihatmu. Kenapa kau nampak begitu suram?" Tanya balik Kay yang duduk di depan Nao.

"Gara gara kau aku jadi kehilangan Saga."

"Ayolah apa itu salahku? Kau sendiri yang memilihku, kenapa kau menyalahkan ku?"

"Aku akan menegaskan sekali lagi, aku tidak memilihmu. Kemarin itu memang kesalahanku, aku hanya mengatakan yang dulu aku rasa. Tapi itu sudah tidak berlaku lagi."

"Sudahlah, kenapa kau tidak menjalin hubungan saja denganku? Kau dulu pernah menyukai ku kan, pasti tidak akan sulit membuat kau menyukai ku lagi." Ucap Kay sambil membelai pipi Nao.

"Itu tidak akan terjadi. Aku tidak bisa lagi untuk menyukai mu. Saat ini, hanya Saga yang bisa merebut hati ku. Aku tidak tahu bagaimana kedepannya tanpa Saga." Ujar Nao yang menopang wajahnya yang menunduk dengan ke dua tangannya.

"Kau hanya belum mencobanya saja, kau pasti bisa Nao. Dan kau pasti akan lebih bahagia denganku dari pada bersama Saga."

"Cukup! Seharusnya dari awal aku mendengarkan perkataan Saga untuk menjauhimu. Sial, baru kali ini aku merasakan penyesalan."

"Dia yang meminta mu untuk meninggalkannya kan? Jadi buat apa kau menyesal? Sudah lupakan saja dia, dan kita akan menjalin hubungan yang lebih membahagiakan." Ujar Kay yang meraih tangan Nao.

Lalu Nao menepis tangannya itu dan berkata, "Kau tidak akan bisa membuatku lebih bahagia. Mulai sekarang, jangan pernah kau muncul lagi di hadapanku. Aku akan berusaha semampu ku untuk kembali lagi dengan Saga. Dan aku sangat yakin, aku bisa mendapatkannya kembali."

Kemudian Nao pergi meninggalkan Kay, dan Kay yang mendengar itu merasa sangat kesal hingga memukul meja dengan kedua tangannya yang menggenggam.

"Saga Saga Saga. Selalu saja dia! Tunggu saja, aku akan memberinya pelajaran." Keluh Kay.

Keesokan harinya saat Saga pulang bekerja, ia tidak sengaja melihat Ren bersama Kay. Melihat itu membuatnya jadi penasaran, "Apa yang mereka bicarakan? Apa mereka saling mengenal?" Gumam Saga yang sedang bersembunyi memata matai mereka berdua. Saat ini Saga sedang berdiri di gang kecil dekat dengan mereka.

"Kita sudah tidak mempunyai kerja sama lagi, karna Nao dan Saga sudah berpisah. Senang karna aku bertemu denganmu saat Nao kumpul kumpul kemarin." Ujar Ren.

"Aku sungguh tidak menyangka akan semudah ini memisahkan mereka, dan.." Ucap Kay yang terhenti karna sesaat mata Kay seakan bertemu dengan Saga.

"Ada apa?"

"Aah tidak bukan apa apa. Baiklah kalau begitu, aku pergi dulu."

Kemudian Ren dan Kay berjalan berlawanan arah.

"Menakutkan sekali, hampir saja aku ketahuan oleh Kay." Ujar Saga sambil mengehela nafas.

'Lebih baik aku hubungi Yukio, aku harus mengatakan yang sebenarnya. Aku ingin menanyakan pendapatnya.' Gumam Saga di dalam hati sambil menghubungi Yukio.

"Ya Saga, ada apa?" Tanya Yukio.

"Yukio aku mengetahui kebenarannya."

"Kebenaran apa?"

Saga berhenti berkata, karna sesaat ia seperti mendengar suara langkah kaki yang berjalan pelan mendekatinya. Namun saat Saga membalikkan badannya, ia tidak melihat ada seseorang disana.

"Hoi Saga, kenapa kau diam?"

"Aah tidak, aku merasa seperti ada seseorang. Tapi sepertinya hanya halusinasiku saja."

"Lalu apa yang ingin kau katakan tadi? Kebenaran tentang apa?"

"Baru saja aku melihat Kay dan Ren, dan mereka....." Ucap Saga terputus. "Buuukk" "Braaak" Saga terjatuh dan tidak sadarkan diri, karna ada seseorang yang memukulnya dari belakang dengan sangat keras.

"Halo Saga? Ada apa? Halo.." Ujar Yukio panik. Dan "Beep" Seseorang itu memutuskan panggilan tersebut.

Setelah beberapa jam Saga tidak sadarkan diri, akhirnya ia mulai terbangun. Saat Saga membuka matanya secara perlahan, Saga melihat sekitarnya. Di hadapannya ada sebuah bangku kosong dan meja kecil di dekatnya.

'Ini dimana?' Ucapku dalam hati sambil mencoba menggerakkan tubuhku. 'A..apa apaan ini? Kenapa tangan dan kaki ku di ikat di bangku?'

"Heeem hheeem." Ujar Saga yang mencoba berteriak meminta pertolongan, namun tak dapat dikatakan karna mulutnya terikat dengan kain.

'Siapa ini? Siapa yang melakukan ini padaku? Apa yang di inginkan dari ku?' Tanyanya dalam hati.

Diwaktu bersamaan, Yukio yang merasa khawatir terhadap Saga, ia pergi bersama Rin untuk mencari keberadaan Saga. Setelah mereka mendatangi rumahnya, namun Saga tidak berada disana.
Lalu mereka mencari Saga di sekitar tempatnya bekerja, namun tak jua Saga di temukan oleh mereka berdua.

"Apa yang sebenarnya terjadi pada Saga?" Ujar Yukio dengan sangat cemas.

"Ini sudah larut malam, ayo kita pulang Yukio?" Ujar Rin yang merangkul tangan Yukio.

"Aku ingin mencarinya sekali lagi."
Lalu Yukio kembali berlari untuk mencari ku.

Rin mengejar Yukio dan membujuk untuk melanjutkan kembali pencariannya besok sepulang kuliah. Yukio yang nampak begitu prustasi, berjalan pulang ke rumahnya bersama Rin.

'Saga, semoga kau baik baik saja.' Ucap Yukio dalam hati dengan sangat cemas.

Love Comes and Goes (21+ / Ended)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang