Chap 13

709 62 1
                                    

"Waah siapa sangka aku bisa bertemu denganmu lagi, sudah lama ya, apa kabarmu Nao?" Ujar tamu tersebut.

"Kalian saling mengenal?" Tanya ku.

"Ya, kami teman lama. Benarkan Nao?" Ujar tamu itu dengan tersenyum.

"Apa yang kau lakukan disini? Dasar brengsek." Ujar Nao kesal.

"Kau tidak boleh berkata kasar pada temanmu sendiri. Oh iya terima kasih karna sudah repot repot mengantarkan dompetku, bagaimana kalau kau masuk dulu dan minum kopi atau teh?" Ujar ku yang menarik masuk tamu tersebut.

"Hoi kenapa kau menyuruhnya masuk? Lebih baik kau menyuruhnya untuk pergi." Ujar Nao yang berjalan di belakang ku.

Dan aku melirik Nao dengan tatapan yang sinis lalu berkata, "Kalau kau punya masalah dengannya, itu urusanmu bukan urusanku. Pada saat ini dia itu tamuku jadi berhentilah mencampuri urusan ku."

"Saga kau itu tidak mengenalnya."

"Diam!"

"Wah wah sepertinya kehadiranku membuat pasangan kekasih ini jadi bertengkar."

"Aku bukan kekasihnya!"

"Oh begitu. Perkenalkan aku Ren salam kenal Saga." Ujar Ren dengan menyalurkan tangannya kepadaku. Namun Nao memukul tangan itu.

"Saga, bukankah kau akan pergi ke kampus? Lebih baik kau cepat pergi sana. Nanti kamu bisa terlambat."

"Oh kau benar, aku hampir lupa. Ren maaf aku harus pergi ke kampus, sekali lagi terima kasih banyak atas dompetnya."

"Ya tidak apa apa. Lain kali bolehkan aku mampir ke rumahmu lagi?"

"Ya tentu sa.." Ujarku yang langsung di potong Nao.

"Tidak boleh! Bahkan untuk menunjukkan batang hidung mu pun tidak boleh!"

"Oii apa apaan kamu! Kenapa kau melarangnya? Jangan bersikap seperti kau pasanganku! Maaf Ren, kau boleh mampir kapan pun kau mau, aku pergi dulu."

Author pov

"Sepertinya kali ini kau mendapatkan mainan yang sulit di atur. Bagaimana kau bisa bertahan dengannya? Biasanya kau selalu membuang mainan yang seperti itu."

"Dia bukan mainanku! Dan jangan pernah kau coba untuk menyentuhnya, bahkan seujung jari pun."

"Kalau itu aku tidak berani janji, dia sangat manis. Ku rasa dia tipeku."

"Brengsek kau! Selama ini aku selalu diam saja setiap kali kau merebut pacarku, karna dulu aku masih bermain main. Bukan berarti aku menerimanya, sampai saat ini aku masih membencimu. Tapi kali ini aku tidak akan membiarkan kau merebut Saga dariku!"

"Kita lihat saja nanti."

Ren pergi begitu saja, dan Nao pun ikut pergi menyusul Saga ke kampus. Emosinya belum mereda, ketika Nao mencari Saga di kampus, apa yang dia lihat membuat emosinya semakin membara.

"Hai baby, kita pergi makan yuk." Ujar Barbara yang merangkul Saga. Dan Saga hanya diam tidak menjawabnya.

"Baby kenapa kau diam saja? Ayo kita makan, aku lapar."

"Kalau kau lapar, kenapa kau tidak pergi makan saja sendiri? Dasar ulat bulu." Ujar Nao yang baru datang dan melepaskan rangkulan Barbara dari Saga.

"Baby baby, apa kau masih berharap untuk mendapatkannya kembali meski sudah ditolaknya? Lebih baik kau pergi sana, sebelum ada yang melihat idol kampus merayu laki laki. Nanti popularitasmu bisa menurun."

"Itu tidak akan terjadi! Aku tidak akan pergi kalau kau yang menyuruhku."

"Kalau begitu, bagaimana kalau aku yang menyuruh kalian pergi? Kalian berdua sangat mengganggu ku." Ujar Saga lalu Barbara berkata sambil mendekatinya, "Tapi baby..."

"Ku bilang PERGI!." Teriak Saga dengan sangat kesal dan Barbara pergi meninggalkan dua pria itu.

"Kenapa kau tidak pergi juga?" Tanya Saga ke pada Nao.

Namun Nao langsung duduk di sebelahnya dan berkata, "Aku ingin bersamamu."

Lalu Saga berkata, "Bukankah ucapan mu tadi itu berlaku untuk dirimu sendiri? Kau sudah kutolak berkali-kali. Apa kau masih berharap untuk mendapatkan ku?" Tanya Saga sambil bermain game.

"Jelas saja itu tidak berlaku. Saat ini aku sedang berjuang untuk mendapatkanmu dan aku tidak akan membuatmu terluka seperti halnya Barbara. Tapi sungguh benar-benar menyebalkan hari ini! Sudah tadi masalah dengan Ren dan sampai di kampus kenapa aku harus melihat si jalang itu mendekatimu."

"Bisa tidak kamu pergi? Aku benar-benar tidak ingin melihatmu hari ini."

"Hah kenapa? Apa kau marah denganku? Apa itu soal Ren? Apa yang kulakukan tadi itu demi kebaikanmu. Kau tidak kenal sama sekali dengan Ren dan aku sudah mengenalnya, jadi aku tidak akan membiarkanmu dekat dengannya. Lagipula kenapa kau bisa kenal dengan Ren?"

"Dia datang hanya untuk mengembalikan dompet ku yang terjatuh, tapi apa yang kau lakukan benar-benar membuatku kesal."

"Sudah kubilang kan itu demi kebaikanmu!"

"Kebaikan apa? Coba katakan?!"

Love Comes and Goes (21+ / Ended)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang