Chap 21

533 51 0
                                    

Setelah kejadian itu, Nao memblokir nomer ponsel Ren di ponsel Saga. Dan dia pergi mencari Ren, sampai akhirnya Nao menemuinya di club yang dulu mereka suka datangi.

"REN!" Teriak Nao.

"Ada apa? Jarang sekali kau mencariku. Apa ada hubungannya dengannya Saga?"

"Apa yang kau lakukan dengannya semalam?"

"Jadi dia tidak dapat mengingatnya?"

"Brengsek." "Bugh." Nao memukul wajahnya Ren.

"Apa apaan ini!?"

"Itu pembalasanku karna kau sudah macam macam dengan Saga."

"Aku tidak tidur dengannya, aku hanya sedikit menggodanya. Aku ingin lihat reaksinya begitu melihat tanda yang ku tinggalkan, tapi sayang sekali dia tidak menyadarinya. Tapi wajahnya yang kaget ketika melihat aku tidur dengannya, cukup menarik."

"Brengsek. Ini terakhir kalinya ku peringati kau, jangan pernah mendekati Saga. Karna dia sudah menjadi milikku." Ujar Nao sambil menarik bajunya.

Dan keadaan di rumah saat ini...

Saga benar benar terbawa suasana bahagia, ia memasak begitu banyak.

'Ah gawat, ini sangat banyak untuk di makan berdua saja. Biarlah, sekarang tinggal menghubungi Nao untuk datang ke rumah.' Ujar Saga dalam hati dan langsung menghubungi Nao.

"Ya Saga, ada apa?" Tanya Nao yang mengangkat panggilan telepon darinya.

"Sekarang kau dimana? Nanti bisakah kau datang ke rumahku?"

"Tanpa kau minta aku pasti datang, kenapa? Apa kau merindukanku?"

"Hah? Tentu saja tidak. Aku ingin mengajakmu makan bersama, aku memasak terlalu banyak."

"Kau masak? Memangnya kau bisa?"

"Tentu saja bisa, itu hal yang mudah. Kau tidak yakin aku bisa?"

"Bukan begitu, kau kan pernah bilang kalau selama ini yang membuatkan mu makanan itu Yukio. Jadi ku pikir kalau kamu tidak bisa masak. Sebentar lagi aku akan sampai, tunggulah."

"Ok."

"Oh ya Saga."

"Ada apa?"

"I love you."

"A a a apa apaan itu. Ku tutup ya telponnya, berhati hatilah di jalan."

Sesampainya Nao di rumah Saga, dia kaget melihat makanan yang mengisi penuh meja makan.

"I..ini kau semua yang membuat?"

"Yups. Ayo duduk Nao, kita makan." Ujar Saga sambil menarik Nao untuk duduk.

"Kau harus mencoba semuanya, ku yakin kau pasti ketagihan."

Di saat Nao dan Saga mengambil makan, datang tamu yang tak di undang.

"Yo Saga, kami datang. Kau pasti merindukan kami." Ujar Rin yang datang dan memeluk Saga.

"Banyak sekali makanannya, kalian tidak akan bisa menghabiskan ini semua, boleh kami bergabung?" Ujar Yukio yang langsung duduk.

"Sepertinya hidung kalian sangat tajam bisa datang di saat banyak makanan." Ujar Saga sambil melepas pelukan Rin.

"Kalian gabung saja dengan kami, Saga yang membuat ini semua." Ujar Nao.

"Sa.. Saga yang memasak ini semua? Yukio, sepertinya aku sudah kenyang. Aku tidak ingin makan lagi." Ujar Rin sambil menghadap Yukio dengan manja.

"Sepertinya aku juga, ayo Rin kita pergi ke kamar saja." Ujar Yukio yang berdiri dan berjalan menuju kamar adiknya Saga, dan Rin mengikutinya.

"Bukankah kalian tadi ingin makan?" Tanya Nao.

Lalu Yukio berbalik badan dan berkata, "Kau juga pasti akan berkata sama setelah memakannya." Dan Yukio kembali berjalan.

"Apa apaan mereka itu? Dan kenapa mereka tidak pergi?" Ujar Nao.

"Sudah biarkan saja, mereka pasti ingin melakukan seks. Benar benar mereka itu, selalu melakukannya di rumahku."

"Biarkan saja, ayo kita makan aku sudah lapar."

Saat Nao mulai makan...

"Sepertinya aku mengerti apa yang di maksud Yukio tadi."

"Apa?"

"Kau ini memasak apa? Kau berusaha meracuni ku? Ya ampun aku benar benar tidak menyangka, kau sangat buruk dalam memasak. Dan indra perasa mu itu, apa sudah mati? Kenapa kau bisa makan makanan seperti ini."

"Kau jahat berkata seperti itu, sedangkan aku sudah bersusah payah membuatkan untukmu."

Nao menghampiri Saga dan memeluknya dari belakang, lalu ia berkata, "Maafkan aku, tentu aku merasa sangat senang kau lakukan ini untukku. Tapi kau harus lebih banyak lagi belajar."

"Baiklah. Jadi kau tidak ingin memakan ini lagi?"

"Aku ingin makan yang lain."

"Makan apa? Biar aku pesankan."

"Aku ingin memakanmu." Ujar Nao yang langsung mencium bibir Saga.

Love Comes and Goes (21+ / Ended)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang