Chap 06

944 99 0
                                    

"Tu..tunggu Nao." Ujarku sambil menahan tubuh besar Nao.

"Aku tidak bisa menunggu Saga."

Nao membelai wajahku dengan tangan besarnya, dan mencium bibirku dengan lembut. Ia membisikkan di telingaku "Aku menyukaimu." Lalu ia beralih ke leherku, mencium dan juga menjilat. "Ngh, hah.." desahku.

Berulang kali ia lakukan, membuatku merasa melayang layang. Dan adikku yang sudah mengeras, ia mainkan meskipun itu masih tertutupi handuk. Spontan tanpa aku sadari aku mengatakan dengan pelan, "Terasa begitu nikmat."

Mendengar itu Nao tersenyum, ia melepaskan pakaiannya juga menarik handukku. Lalu ia menjatuhkan tubuhku ke lantai secara perlahan. Nao mulai menyodokkan jarinya ke pantatku.

"Sebentar lagi aku akan membuatmu merasakan nikmat yang sebenarnya." Ujar Nao, yang terus menerus menyodokkan jarinya dan memainkan putingku dengan lidahnya.

"Hmmp, hah hah aaah. Jangan disitu, rasanya begitu aneh."

"Jadi disana ya. Tenangkan dirimu, aku akan memasukkannya." Nao mengangkat ke dua kaki ku, dan memasukkan miliknya secara perlahan.

"Haaah, keluarkan itu Nao. Cepat keluarkan, sakit sekali."

"Sudah ku bilangkan, tenangkan dirimu santai saja. Aku akan mulai menggerakkannya."

"Aah hah hah aaah."
Semakin ku mendesah, semakin kuat Nao mendorongnya.

Aku merasakan ia terlalu dalam dan sangat kuat. Nao merubah gaya seks nya, ia menggendongku dan menyandarkan tubuhku ketembok.

Mulutnya menghisap putingku, di jilatnya juga di gigitnya. "Ahh Nao sudah hentikan, aku tidak sanggup lagi aku ingin keluar." Ujarku yang merintih kesakitan dalam kenikmatan.

Dan "croot" Saga telah mengeluarkan spermanya dan membasahi wajah Nao.

"Cepat sekali kau sudah keluar, dan mengotori wajahku." Ujar Nao dengan expresi wajahnya yang menakutkan.

Dan Nao semakin menggila mendorong miliknya ke dalam tubuhku. "Sedikit lagi, sedikit lagi aku akan keluar teruslah mendesah."

"Hhmp aah aaaah..." desahku yang merasa tak sanggup lagi.

"Crott" Nao mengeluarkan spermanya di dalam.

"Bagaimana Saga? Sangat nikmat bukan?" Ujar Nao sambil membelai rambutku.

"Kau ingin membunuhku!" Ujar ku yang masih terasa kesakitan. Dan saat ku coba untuk bangun, "bruuk." Aku terjatuh karna tidak kuat berdiri.

"Pinggangku sakit sekali." Rintihku dan terus mencoba berdiri.

"Tenang saja itu tidak akan lama, sini ku bantu berdiri." Ujar Nao dengan tangannya yang membantuku berdiri.

"Kau ingin mandi atau makan dulu Saga?" Tanya Nao sambil menuntunku berjalan.

"Tentu saja mandi, kau tidak lihat tubuhku penuh dengan sperma? Dan lepaskan tanganmu, aku bisa jalan sendiri."

Sambil melepaskan tangannya. Nao bertanya dengan semangat, "Bagaimana kalau kita mandi bersama?"

"Jangan harap! Di rumah ini ada 2 kamar mandi, kau bisa gunakan yang diujung sana."

"Huh, pelitnya." Ujar Nao yang memalingkan wajahnya.

Dan saat aku berjalan, aku berhenti sesaat untuk mengancam Nao. "Menerobos masuk atau mencoba mengintim, ku bunuh kau."

"Hah.. kau sangat membosankan."

Love Comes and Goes (21+ / Ended)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang