Chap 04

1K 104 0
                                    

"Ada apa Saga? Apa yang terja..di?" Teriak Rin sambil berlari membuka pintu kamarku sesaat mendengar aku berteriak, dan Yukio yang menyusul di belakangnya.

Sesaat kami semua terdiam terpaku melihat keadaan ini, tak lama kemudian Yukio berkata, "Maafkan kami telah mengganggu kegiatan kalian, silahkan di lanjutkan dan anggap saja kami tidak ada."

Lalu Yukio menutup pintu dan menarik Rin yang berusaha mengintip. Suasana menjadi canggung aku tidak tahu harus berkata apa ataupun berbuat apa.

Melirik melihat Nao yang membantingkan dirinya ke kasur untuk tiduran, dia terlihat kaget dan juga kesal.

"Cih, mengganggu saja. Siapa mereka? Temanmu?" Tanya Nao dan aku hanya mengangguk. "Bagaimana mereka bisa masuk? Apa kamu tidak mengunci pintu rumahmu?" Tanya Nao kembali.

"Meskipun aku kunci mereka tetap bisa masuk. Karena mereka tahu dimana aku menaruh kunci duplikat yang berada di luar." Jawabku.

Nao terbangun dan duduk disebelahku, dengan nada sedikit tinggi Nao berkata, "Kau memberitahukannya kepada teman-temanmu itu? Apa kau bodoh? Tidak dapat ku percaya."

"Aku tidak bodoh, Aku memiliki alasan untuk itu karena dulu pernah terjadi sesuatu padaku, makanya lebih baik aku beritahukan saja kepada mereka."

"Apa yang terjadi?" Nao nampak penasaran.

"Dulu aku terkena demam yang sangat tinggi, selama 2 hari aku hanya berbaring di kasur tanpa makan dan juga tanpa minum. Rin dan Yukio lah yang menolongku dengan cara mendobrak pintu rumah, kupikir saat itu aku bakal mati. Untunglah mereka datang, aku jadi tertolong."

"Jadi begitu. Kau tahu aku sangat kaget tadi ku kira salah satu keluargamu yang membuka pintu. Oh iya bicara soal keluarga, apa kamu tidak tinggal bersama keluargamu?"

"Tidak, aku sudah tinggal sendiri dari usiaku 10 tahun."

"Memangnya dimana orang tua mu? Kakak atau adik, apa kamu memilikinya?"

"Aku memiliki adik kembar laki-laki yang usianya berbeda 5 tahun dari ku. Tapi, baik adik atau orangtua, aku sudah tidak memilikinya lagi. Mereka meninggal dalam kecelakaan."

Sambil mengelus elus kepalaku lalu ia berjalan keluar kamar, Nao berkata padaku. "Kau sangat kuat ya, Saga."

Author pov

Rin dan Yukio masih berada di ruang tamu. Disaat Nao ingin meninggalkan rumah, Yukio menghentikannya.

"Tunggu, bisa kita bicara sebentar?"

Tanpa berkata apa-apa Nao langsung duduk di depan Yukio, dan Rin pergi menghampiri Safa di kamarnya.

"Kalau boleh tau siapa nama mu?" Tanya Yukio.

"Nao."

"Ok Nao, ada banyak hal yang akan ku katakan padamu semua hal tentang Saga. Tapi sebelum itu tolong jawablah dengan jujur, apakah kamu menyukai Saga atau perasaanmu hanyalah setengah-setengah?"

"Aku...."
Nao dan Yukio terus melanjutkan pembicaraan yang cukup lama.

Author pov end


"Jadi sudah sejauh apa kau melakukannya?" Tanya Rin yang duduk di kasur ku.

"Tidak sejauh apa pun." Jawabku sambil menarik selimut.

Dan Rin terus menggoyang goyangkan tubuhku seraya berkata, "Ayolah Saga ceritakan padaku. Apakah kau sudah ditusuk dengan miliknya? Bagaimana rasanya? Enak bukan?"

"Berkat kalian aku tidak jadi merasakannya, aku sangat berterima kasih, sungguh."

"Eeeh, itu sebenarnya ucapan terima kasih atau ungkapan rasa kecewa? Hai Saga, katakan padaku jangan tidur. Sagaaaa....."

Love Comes and Goes (21+ / Ended)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang