12

1.5K 65 0
                                    

Seusai kesibukan,, seperti biasa Sheren sekali lagi harus mengemudikan mobil untuk Stevan.

Ingin sekali rasanya untuk tidur walaupun hanya sekejap,, namun menjadi pantangan untuk wanita hamil itu, jika ia menutup mata sekali saja, maka ia akan langsung tertidur dan akan menjadi masalah jika mereka berdua mengalami kecelakaan.

Sesekali Sheren melirik spion  yg terletak pada bagian tengah mobil tersebut.

Dan ia bisa tahu bila majikannya yg super sibuk itu,, kala tertidur pulas mengingat bagaimana ia bekerja keras untuk memajukan perusahannya.

Walaupun Sheren tahu,, bahwa Stevan adalah seorang vampir yg tersisa di dunia ini,, tapi perlakuannya sama sekali tidak pernah sampai membahayakan Sheren, ia tetap menerima wanita hamil seperti Sheren sebagai pelayan pribadinya.

Bukan hanya demikian,, Sheren juga dibebaskan untuk membelanjakan semua uang yg Stevan berikan untuk kebutuhannya serta untuk melayani majikannya itu.

Lagipula,, pekerjaannya sama sekali tidak terlalu berat,, namun melelahkan. Setiap pagi ia harus bangun jam 4 untuk menyiapkan sarapan, setelahnya Sheren harus membantu Stevan berseragam dari ujung kepala hingga kaki. Berikutnya tinggal mengantar Stevan kekantor,, mengikuti Stevan kemanapun ia pergi,,lalu pulang. Sesampainya di rumah ia harus menyiapkan makan malam, membuat air hangat untuk dipakai mandi oleh Stevan, memakaikannya baju tidur,, dan yg terakhir adalah melayaninya disaat Stevan masih terjaga ditengah malam untuk mengerjakan tugas kantor.

Jika dihitung-hitung pekerjaan yg ditanggung Sheren begitu melelahkan,, ia hanya punya waktu pribadi pada malam hari jika Stevan sudah terlelap.

"Tuan,, tuan,, kita sudah sampai" kata Sheren menyadarkan Stevan dari tidurnya.

Maniknya pun perlahan terbuka

"Hn,,," jawabnya singkat lalu beranjak dari tempatnya.

"Apa aku perlu menyiapkan makan malam?"

"Tidak,, siapkan air hangat,, aku akan mandi dan tidur" katanya lagi seraya menunggu semua pintu rumah dibuka Sheren.

"Tapi,, kau belum makan sejak siang tadi"

"Kau lupa aku ini vampir? Selain darah manusia,, tak ada yg bisa lebih mengenyangkan dari itu" katanya, lalu pria tersebut merebahkan diri diatas sofa menunggu air hangatnya selesai.

Sheren mulai paham betapa Stevan membutuhkan darahnya. Sheren hanya perlu memberikan darahnya setiap sebulan sekali, namun berkatnya ia bisa hidup layak dirumah sebesar itu.

Lambat laun,, Sheren sudah bisa memaafkannya.

Setelah selesai dengan semua tugasnya, Stevan juga sudah tertidur dikamar. Kini Sheren mempunyai waktu luang untuk beristirahat.

"Ibu,, kau tahu? Aku sudah mulai bisa hidup tanpa kehadiranmu, biarpun aku masih sangat ingin kau berada disisiku,, tapi Tuhan berkata lain, aku tidak bisa menyalahkan siapapun" gumamnya dan berebahkan diri di ranjang.

"Aku ingin tahu bagaimana ibu merawat ku sejak dalam kandungan sampai sebesar ini, saat ini aku sudah bisa merasakannya,, terimakasih karena telah memilih melahirkan ku dibandingkan masa depanmu"

Tanpa sadar,, ia sudah menutup matanya dan bersiap berpetualang menuju dunia mimpi.

__________✓✓✓✓✓__________

Tidak terasa lima bulan pun telah terlewati,, kandungan Sheren sudah tampak membesar, hampir semua dasternya kekecilan dan harus bersiap untuk membeli yang baru.

VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang