"Siapapun tolong aku,,, heh,,heh,,*mengetuk pintu.tolong ak-" karena dalam kondisi tubuh yg lemah,, Sheren tak berdaya dan siap-siap merasakan betapa dinginnya lantai di tempat itu.
"Dokumen....dokumen.....dokumen rahasia....ini dia!" Seru Cindy setelah sekian lama mencari benda yg diinginkan kakaknya.
"Bagus.....setelah ini...Stevan akan tunduk padaku apapun yg terjadi" batin Cindy sembari menyunggingkan senyum kemenangan.
"Aku harus pergi dari tempat ini" ujar Cindy sebelum merapikan ruangan dan kembali memperbaiki alat keamanan serta menghidupkan kembali kamera cctv yg sempat ia matikan tadi.
Tentu saja ia juga sengaja menaruh bubuk pencuci perut di kopi setiap orang yg mengintai cctv agar bisa melancarkan rencananya itu
"Liana"
"Ada apa Presdir Stevan?"
"Panggilkan Sheren! Aku membutuhkannya sekarang"
"Baik"
Setelah memasuki ruangan kerjanya,, Stevan tidak merasakan keganjilan apapun..... sepertinya Cindy melakukan tugasnya dengan baik.
Tok....tok.....tok....
"Masuk"
Liana pun memasuki ruangan.
"Maaf Presdir....Sheren tidak bisa ditemukan di manapun" ujar Liana seraya menunduk.
"Apa?"
Stevan segera beranjak dan bergegas untuk mencari Sheren.
Stevan pun menajamkan Indra penciumannya.
"Ini dia" ujarnya kemudian mengikuti sinyal aroma yg ia cium barusan.
Hingga sampailah ia di kamar mandi.
Doorr....doorrr....dorrr...
"Sheren.....kau disana?" Ujar Stevan panik.
Tidak ada jawaban.
Karena tidak ada pilihan lain,, Stevan pun mendobrak pintu itu.
Sehingga akhirnya terbuka setelah tiga kali dobrak.
Betapa terkejutnya Stevan melihat Sheren tergeletak di lantai.
Tanpa basa-basi lagi,, Stevan mengangkat Sheren yang dalam keadaan pingsan dan membawanya kerumah sakit.
---------
"Apa kau menemukan benda yg kuinginkan?" Tanya Bryan seraya membaca beberapa lembar kertas yg memuat tentang keuangan perusahaannya."Hal seperti ini bukanlah masalah untukku,,*mengambil dokumen dibalik jaket"
"Kau memang sangat bisa diandalkan. Kau tunggu saja bonus dari kakak"
"Asyiiik......btw..apa aku boleh tahu isi dari dokumennya?"
"Kau bisa menunggunya hingga Stevan Jimmy bertekuk lutut dibawah kaki kita"
--------
"Dimana aku?" Ujar Sheren setelah merasa bahwa ia berada ditempat yg berbeda sebelum ia pingsan.
Ia melirik seseorang yg tertidur lelap akibat menunggu ia terbangun.
Sheren sempat memblushing karena tangan kanannya digenggam begitu erat oleh Stevan.
"Tuan,, apa yg kau lakukan disini?" Tanya Sheren.
Stevan terbangun dan mengucek matanya guna mencegah kantuknya kembali menyerang.
![](https://img.wattpad.com/cover/197694189-288-k993691.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire
RomanceVampir..... Aku tidak menyangka bahwa mahluk yang ku anggap mitos ini telah mengubah seluruh kehidupanku...