22

709 63 4
                                    

"Presdir...bagaimana dengan rapat yg akan kita jalankan siang nanti?"

"Batalkan!"

Balas Stevan seraya terus berjalan cepat sedari tadi.... Namun di setiap kesempatan... Selalu saja para bawahan menghambat langkah kakinya .

"Presdir...para komisaris kini sangat marah!! Tolong temui mereka sekejap saja!" Pinta salah satu direktur.

"Ku bilang batalkan!! Kau tidak lihat aku sedang terburu-buru? Ada hal penting yg ingin kukerjakan saat ini!

"Presdir!! Selain hal yg menyangkut tentang perusahaan... Hal penting apa lagi yg anda maksudkan?? Nilai saham kita menurun drastis!! Anda tahu itu?" Jelasnya sambil terus berusaha mengimbangi langkah kaki atasannya.

"Apa? Bagaimana bisa?"
Balasnya tepat setelah menghentikan langkah kakinya itu.

"Apa anda tidak ingat dengan 'hal penting yg anda katakan saat kami ingin meminta keputusan anda?"

_Bulan Februari_

"Presdir... Direktur dari perusahaan x sudah tiba di ruangan rapat"

"Tunda saja! Ada hal penting yg ingin aku lakukan"

"Tapi..."

Setelahnya...Stevan pergi ke toko baju untuk membelikan Sheren beberapa potong dress. Lalu secara diam-diam menaruhnya di lemari pakaian Sheren.

_bulan Maret_

"Pak presedir...bagaimana dengan desain yg diberikan oleh para designer?? Apa anda sudah memilihnya?x

"Desain dengan corak dan warna polos ini pasti akan cocok untuknya" ujar Stevan seraya menatap pakaian wanita yg berprofesi sebagai wakil designer utama itu

"Tapi pak Presdir... Tema kali ini adalah menawan dan menantang...bagaimana perusahaan kita bisa menang nanti" ujar wanita itu sembari menyembunyikan kemarahannya.

Lalu Stevan menatap tajam kepada lawan bicaranya itu sehingga wanita itu ketakutan pergi dari ruangan tersebut setelah memberi hormat.

"Kedua keputusan anda yg gegabah tersebut dipandang sangat tidak  sopan oleh mitra dan calon mitra kita.. itu sebabnya mereka sudah menganggap perusahaan kita tidak kompeten lagi dan nilai saham pun ikut menurun" jelasnya dengan nafas yg sedikit terengah.

"Direktur Vans.. Kau atur rapat itu dan dapatkan kembali hati para komisaris... Katakan pada mereka bahwa aku tidak bisa hadir karena urusanku kali ini sangat penting"

"Itu bisa saya atur...namun tanpa kehadiran Presdir.."

"Kau ingat ada seseorang yg diam-diam masuk ke ruangan ku?"

Vans mengangguk.

"Dia berhasil mencuri berkas penting yg bisa mengancam nyawa perusahaan ini" ujarnya yg sedikit berbohong dibalik keseriusannya itu.

"Apa??"

"Untuk itu..laksanakan tugasmu...jangan kecewakan aku" ujarnya sebelum berlari tanpa menunggu jawaban dari bawahannya.

---------

"Liana!! Apa sudah kau dapatkan jejak orang itu?" Tanya Stevan begitu membuka pintu ruangan penyadap yg diawasi oleh Liana.

"Belum tuan...alat pelacak yg kuletakkan pada dokumen itu hampir sepenuhnya lenyap...namun sebelum pelaku merusak alat itu...tempat terakhir mereka......"

"Mengapa kau diam?" Kata Stevan karena Liana terlihat terkejut dan kembali fokus menekan tombol keyboard nya.

"Telah ditemukan tuan...alat pelacak itu kembali aktif...karena alat yg ku
pasangkan itu lebih tahan dari yg ku perkirakan" ujarnya setelah beberapa jalur di peta pada komputer kembali nampak dengan jelas.

VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang