[e]

2.1K 242 22
                                    

ok sip gue semangat banget buat up, pagi pagi udah liat komenan FayQiella btw aku juga baca cerita kamu loh yang self injury sama fille apa ya lupa wkwwk, seneng banget gue astaga :v

>>>

hari ini jihyo dan tzuyu berencana untuk pergi check up mereka sudah meminta persetujuan dari guanlin, dan bos nya itu setuju karena ia akan ada pertemuan dengan salah satu perusahaan ternama yaitu perusaan kim corp. jadilah hari ini kafe tempat mereka berdua bekerja tidak buka.

"tzu jika kamu benar hamil bagaimana dengan keluargamu?" tanya jihyo ia menatap tzuyu iba, pasalnya tzuyu sudah cerita tentang semua kelicikan jennie kakak tirinya dan apa yang jennie lakukan kepada nya malam itu. tzuyu gadis itu hanya menggeleng sedih yang jelas ibunya pasti tidak akan menerimanya lagi.

jihyo hanya mengusap pelan bahu tzuyu agar membuat gadis itu tenang, setelah taksi yang mereka naiki sampai dirumah sakit keduanya turun setelah jihyo yang membayar tagihannya. "kak seharusnya biar aku saja yang membayarnya" tzuyu menatap jihyo dengan perasaan tidak enak.

keduannya menunggu dilobby pagi itu rumah sakit tampak senggang jadi tak lama lah mereka berdua menunggu didepan.

"dokter temanku akhir akhir ini meresakan mual apakah ia hamil? jika tidak aku takut penyakit maghnya sudah parah" jihyo menjelaskan kepada dokter yang duduk didepan mereka.

"baiklah nona tzuyu kamu bisa berbaring saya akan memeriksa" ucap dokter tersebut yang langsung tzuyu turuti. "apa kamu merasa sakit dibagian ini?" dokter itu menunjuk beberapa bagian tertentu di tubuhnya yang dijawab dengan anggukan oleh tzuyu, "baiklah" dokter itu kemudian memukul pelan perut tzuyu.

"ehm nona tzuyu apa yang membuat magh mu kambuh sebegitu parahnya, apa kamu makan dengan tidak teratur?" tanya sang dokter, sedangkan tzuyu hanya menatap kosong dalam diam sedetik kemudian gadis itu mengangguk lemah.

"jadi tzuyu tidak hamil kan dok?" tanya jihyo. dokter itu hanya mengangkat bahu "kedua nya sulit untuk dibedakan, kalian bisa mencari tahunya sendiri" ucap dokter itu yang kemudian kembali duduk dibangkunya. sedangkan jihyo hanya mengangguk mengerti.

>>>

"jadi aku sedikit penasaran kenapa kamu tiba tiba ingin bekerja sama dengan perusahaanku?" tanya guanlin yang tengah duduk dihadapan taehyung. sedangkan taehyung lelaki itu hanya mengangkat bahunya acuh. "cukup tanda tangani ini jika ingin bekerja sama" taehyung menyodorkan kontrak kerja dihadapan guanlin.

katakan siapa yang akan menolak kerja sama yang memberi untung tentu saja tidak dengan segera lelaki itu menanda tangani kontraknya, setelah itu guanlin menyerahkan kembali kontrak itu ke taehyung.

"baiklah jika sudah selesai kamu bisa pulang" titah taehyung yang masih menatap berkas yang baru saja guanlin tanda tangani itu.

setelah guanlin pergi taehyung menyuruh sekertarisnya suga untuk ke ruangannya, "ada apa bos?" tanya suga dengan kepala yang menyembul dibalik pintu. "belikan aku ice americano ditempat biasa" ucap taehyung tanpa melihat kearah suga yang sudah menghela nafas berat diambang pintu kantornya.

dengan perasaan terpaksa lelaki itu pergi meninggalkan taehyung diruangannya untuk membeli pesanan sang bos. taehyung kembali menggeram kesal ia kembali mengingat dimana tadi pagi kedua orangtuanya mengancam dirinya untuk segera menikah.

ia memijat pelipisnya pelan bagaimana caranya agar laki laki itu bisa mengabulkan keinginan kedua orang tuanya? tak lama pintu kantor nya kembali terbuka menampilkan suga dengan wajah lelah sehabis berlari.

"kenapa?" taehyung bertanya dengan tenang meskipun ia merasa penasaran, "kafe itu tutup" ucap suga ia kemudian duduk disofa kantor taehyung sambil meminum mineral yang ada di meja didepannya. taehyung hanya menggeleng melihat tingkah suga "lantas untuk apa kamu berlari?" tanya taehyung dengan alis yang bertautan.

"entahlah hanya ingin saja" suga dengan acuh menjawab sambil mengangkat kedua bahunya, sedangkan taehyung sudah berdecak kesal dibalik meja kerjanya.

>>>

"jadi bagaimana?" jihyo menghampiri tzuyu yang baru saj keluar dari kamar mandi rumahnya, tzuyu gadis itu langsung memeluk jihyo dan menangis dipelukan jihyo tanpa bertanya jihyo sudah tau apa yang terjadi, untuk memastikan jihyo mengambil testpack yang ada di genggam tzuyu, ternyata benar tzuyu hamil.

jihyo menatap tzuyu kasihan pasalnya gadis itu menangis dengan pilu, "tak apa tzu aku disini" jihyo kembali memeluk tzuyu sembari mengusap punggung gadis bersurai panjang itu hingga tangisnya reda. "jadi apa yang akan kamu lakukan tzu?" tanya jihyo ia menatap tzuyu yang tengah menatap dinding putih rumahnya dengan tatapan kosong.

"aku akan membesarkan anak ini kak" tzuyu berucap dengan mantap yang mendapat senyuman manis dari jihyo, "tenang saja aku disini membantumu" ucap jihyo mengelus surai panjang tzuyu dengan kasih sayang, sedangkan tzuyu menatap jihyo dengan tatapan yang sulit diartikan.

tzuyu sungguh sangat menyangi jihyo. "karena hari ini kita libur ayo kita jemput anakku" ucap jihyo ia menarik tangan tzuyu untuk berdiri, tzuyu wanita itu menganguk semangat ia memasuki kamar mandi kembali untuk membasuh muka sebelum mereka benar benar pergi meninggalkan apartemen kecil milik jihyo.




-tbc

hayo masa mau diingetin terus :v

FAMOUS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang