Part.08 - Kesetiaan & Kepercayaan

670 107 30
                                    


Update
Wednesday, 02/10/2019

KIM DOYOUNG terlihat mengendarai sepeda dikeramangan malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KIM DOYOUNG terlihat mengendarai sepeda dikeramangan malam. Sepanjang jalan ia menyesali rencananya yang gagal, bahkan tidak bisa membantu Sejeong yang dalam masalah. Kejadian kompor meledak di kantin masih menjadi topik hangat dan ia tahu bahwa Sejeong mendapat hukuman akan hal itu.

"Tidak bisa bertemu dengannya di taman belakang, alasanku juga kurang kuat jika harus masuk ke kelasnya begitu saja... kini kesempatanku hanya ada di tempat les." kata Doyoung mengayuh pelan sepeda.

Mereka memang mengikuti les yang sama di sebuah akademik seni. Namun Doyoung terlalu pengecut untuk mendekati Sejeong.

"Kali ini tidak boleh gagal, aku harus mengajaknya bicara!" tambah Doyoung, bertekad penuh keyakinan.

Sepeda melaju lebih cepat, semangat Doyoung seakan terpacu. Tanpa disadarinya, seorang wanita yang berjalan dari arah samping berbelok menuju arah yang sama dengan Doyoung. Saking asyiknya wanita itu memotret sekeliling, ia tak tahu ada sepeda di belakangnya yang tengah melaju cepat ke arahnya.

Sontak Doyoung sibuk mengerem sepeda di jalan yang sedikit menurun. "Minggir!" teriak Doyoung, peringatannya itu sama sekali tak terdengar.

Usaha Doyoung pun sia-sia karena jaraknya dengan wanitaᅳ yang tadi pagi berkunjung ke rumah Chanyeolᅳ terlalu dekat, sehingga tak mungkin untuknya berteriak lagi. Tak habis akal, Doyoung membelokan arah sepeda tepat melewati Seola dan terjatuh menghantam bahu jalan.

Barulah Seola sadar akan kehadiran orang lain di sekitarnya. "Ya ampun, kenapa kau tidak hati-hati!" serunya berlari menghampiri Doyoung yang tertindih sepeda. "Bagaimana ini? Apa kau baik-baik saja!"

"Aku tidak baik!" bentak Doyoung mencoba menyingkirkan sepedanya. "Bantu aku angkat sepedanya!" kesalnya memerintah dengan kurang sopan.

Walau tak suka dengan perlakuan laki-laki yang baru dilihatnya, Seola tetap membantu, "Kenapa kau marah-marah padaku!" ucap Seola ikut kesal.

Doyoung tertatih memegangi sepedanya, ia merasakan sakit di tungkai kaki. Benar saja ketika dilihat ternyata ada darah yang keluar dari mata kakinya. Kekhawatiran Seola begitu kentara mengetahui ada luka di kaki Doyoung.

"Sebaiknya kau segera mengobatinya, kalau tidak akan infeksi." Seola berusaha melihat luka Doyoung dengan memegangnya.

Jelas saja Doyoung tak mau, segera menarik mundur kakinya. "Kau harus bertanggung jawab!"

"K, kenapa aku?" heran Seola.

"Ini semua terjadi karenamu, aku berusaha menghindarimu sampai terjatuh begini!" protes Doyoung merasa tidak adil.

Akhirnya Seola kenapa sejak tadi ia disalahkan atas jatuhnya Doyoung. "Perbuatanmu itu sudah baik, kau memang harus melakukannya." ucap Seola ringan.

Windy DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang