Part.36 - Sebuah Pernyataan

600 83 28
                                    

Seiring dengan waktu yang berlalu, keadaan sekolah semakin membaik tak ada diskriminasi lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seiring dengan waktu yang berlalu, keadaan sekolah semakin membaik tak ada diskriminasi lagi. Awalnya sulit untuk Yeonjoo melewati harinya karena beberapa orang mencibirnya, dia yang mulai dan dia juga yang mengakhirinya, tak tahu malu. Ketua kelas yang merasa aneh dengan apa yang dilakukan Yeonjoo perlahan mulai tak peduli dan sibuk belajar.

Doyoung satu-satunya yang berbeda kelas menjadi sering ke kelas 3-2. Menghabiskan jam istirahatnya bersama ke empat temannya, belajar pun bersama. Dengan Yeonjoo yang masih berstatus sebagai pesuruh, sehingga dia selalu diberi tugas untuk membeli ini dan itu. Tapi dengan sabar Yeonjoo menuruti, ia tak mempermasalahkan-nya sama sekali.

Mereka berlima berada di sebuah taman duduk di rumput hijau, dengan pohon rindang yang melindunginya dari sinar matahari langsung. Liburan kali ini mereka memutuskan untuk belajar di luar ruangan sekaligus berpiknik. Masing-masing membawa bekal yang akan dimakan bersama setelah selesai belajar.

Sebelum mulai belajar mereka terlibat perbincangan yang seru mengenai Yeonjoo yang pernah menyelamatkan Sejeong dari sampah yang berhamburan dari lantai dua. Saat itu dia ditertawakan oleh beberapa murid yang melihatnya, bau tak enak pun tercium dari seragamnya.

"Sepertinya kau menerima balasan dari perbuatanmu sebelumnya," Doyoung sedikit terkekeh, dia juga ingat kejadian itu karena berada di tempat kejadian.

Tawa Sehun pecah, dia tidak bisa menahannya lagi mengingat apa yang terjadi pada Yeonjoo. "Kalian ingat dia memakai tong sampah sebagai topi!" serunya memegangi perut.

Sejeong mencubit Sehun agar berhenti tertawa, laki-laki itu merintih sakit kemudian kembali tertawa.

"Tertawa saja sepuasnya! Aku akui itu sedikit lucu," cemberut Yeonjoo.

"Permen karet tersangkut di rambutmu, haha." tawa Yebin yang seperkian detik kemudian ia segera menutup mulutnya.

"Karena itu aku memotong rambutku!" tukas Yeonjoo agak kesal.

"Sayang sekali rambutmu jadi pendek sekarang," tambah Sejeong memegang rambut sahabatnya.

"Jadi itu alasanmu memotong rambutmu!" suara itu berasal dari Taeyong yang baru datang, dia ikut duduk bergabung di antara Yebin dan Yeonjoo. "Siapa yang melakukannya? Pasti karena dia lagi, kan?" tebaknya menunjuk Sejeong.

Sehun langsung sewot, "Sikapmu masih saja seperti itu! Berhenti menyalahkan Sejeong dan urus saja adikmu dengan benar!"

"Mereka mulai lagi..." ucap Doyoung.

Kedua orang itu jika bertemu pasti selalu berdebat, hal sepele sekali pun dijadikan masalah dan berakhir dengan angin berhembus kencang akibat Sehun tak bisa mengendalikan emosinya.

"Berlebihan sekali! Akukan hanya bercanda!" balas Taeyong tak mau kalah. "Sikapmu juga masih sama, dasar pemarah! Tidak bisa membedakan mana yang bercanda dan tidak!" ujarnya ngotot.

Windy DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang