[END] Oh Sehun memiliki kelebihan yang disebut Aerokinesis, merupakan kemampuan pikiran manusia untuk mempengaruhi pergerakan udara. Seorang pelajar SMA ditingkat akhir yang dua kali tinggal kelas, selalu membuat onar, hobi berkelahi dan jarang masu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sore itu semilir angin menjatuhkan beberapa daun kering dari dahannya, menemani perjalanan Sehun dan Yeonjoo. Daun berwarna kuning pekat tepat terjatuh di depan kaki Sehun yang sedang melangkah, tapi syukurlah daun itu tak terinjak.
"Yeonjoo-ya apa kau tidak menyukai Sejeong?" tanya Sehun memecah keheningan.
"A-apa?" kaget Yeonjoo tergagap.
"Maksudku dia selalu sendirian di kelas, tidak ada satu pun teman yang mau makan siang bersamanya. Kau juga tidak pernah mengajaknya ke kantin bersama Yebin dan yang lainnya, jadi aku pikir kau tidak menyukainya? Apa aku salah?" ujar Sehun membuat Yeonjoo merasa agak lega.
"Kita sudah membahasnya tadi, tidak suka apanya! Itu hanya karena kami tidak terlalu dekat, dia mulai menyendiri setahun lalu. Bagaimana bisa aku mendekatinya, kalau dia menolak untuk didekati…" Yeonjoo menoleh pada Sehun, "Sepertinya kau sangat penasaran dengannya?"
"Apa terlihat seperti itu," tukas Sehun, ia mulai membatin, aku malah ingin mengetahui tentangmu, kenapa bisa menghentikan anginnya.
Dari arah berlawanan Taeyong menajamkan pandangannya, melihat lebih jelas siapakah yang berjalan di samping Yeonjoo. Langkahnya semakin cepat tatkala mengetahui laki-laki tersebut adalah Sehun.
Tiba-tiba Taeyong menarik tangan Yeonjoo kasar. Yeonjoo terhenyak, dia begitu terkejut akan kehadiran Taeyong.
"Kau diantar pulang olehnya?" geram Taeyong menatap tak suka Sehun.
Wajah Taeyong tak asing bagi Sehun, mereka memang pernah bertemu sekali tapi ia tidak mengingatnya karena pertemuan yang singkat. Tanpa tahu Sehun menyapa dan memberi hormat.
"Menjuahlah darinya sebelum aku menghabisimu!" ancam Taeyong.
"Oppa," panggil Yeonjoo mencoba melepas tangannya dari cengkraman Taeyong.
"Kau melukai tangannya!" seru Sehun, tak digubris oleh laki-laki yang dia yakini sebagai kakaknya Yeonjoo.
Taeyong melirik tangannya yang memegang erat pergelangan tangan Yeonjoo, "Ayo masuk!" ajaknya setelah melonggarkan pegangannya.
"Lee Taeyong," rengek Yeonjoo tak bisa membantah, ia pun masuk rumah dengan tangan yang masih Taeyong kuasai.
"Dia terlihat sangat marah," kata Sehun berlalu pergi. “Tapi wajahnya serasa tidak asing?”
~Ŵĩńďŷ Ďàŷ~
Taeyong menghempaskan tangan Yeonjoo, menghela melihat adik tirinya bertingkah seperti itu lagi. Selalu saja berkeliaran di sekitar orang yang dekat dengan Sejeong.
"Sebenarnya apa yang ada dalam pikiranmu? Kenapa kau bisa diantar pulang olehnya?" seru Taeyong menatap kesal.
"Tenangkan dirimu, aku hanya mendekatinya agar dia menjauh dari Sejeong …" bela Yeonjoo.