Part.11 - Kebenaran Yang Semu

603 113 34
                                    


Update
10/10/2019

MENJADI SESEORANG yang memiliki kemampuan lebih itu ada baik dan buruknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

MENJADI SESEORANG yang memiliki kemampuan lebih itu ada baik dan buruknya. Selama ini Doyoung mencari cara untuk menyalurkan kemampuan dengan baik, salah satunya menerangi jalan gadis bernama Sejeong dikegelapan malam. Akhirnya ia bisa berteman dengannya setelah selama satu tahun berdiam diri.

Kenapa dia seperti itu? Dimana keberaniannya? Dia pun tak tahu, hanya saja takut melukai dan terluka. Yang dia tahu gadis itu juga pemilik kemampuan, mereka bisa saja saling melukai. Dan Doyoung tak mau hal itu terjadi, namun kini batas menjaga jarak pun terhapus, sekarang Sejeong sedang bersamanya.

"Doyoung-ah kenapa kau mengetahui nama kelinci ini?" tanya Sejeong sembari memperlihatkan Ken.

"Ken itu milikku, aku sengaja menaruhnya karena melihatmu selalu sendiri disini." ungkap Doyoung tak menyangka hari ini datang juga, ketika dia bisa bertatap muka langsung dengan gadis yang selama ini diperhatikannya.

Sejeong terlihat tak paham, melihatnya Doyoung tersenyum manis seolah mengerti, "Yang kau pikirkan benar, aku selalu memperhatikanmu dari lantai dua." ujar Doyoung menjawab pertanyaan yang mungkin akan dilontarkan lawan bicaranya.

Gadis itu melihat tempat yang Doyoung maksud. "Aku pasti terlihat menyedihkan dari sana." tukas Sejeong agak sedih mengakuinya, walau menurut Doyoung tak sepenuhnya benar.

"Orang mengetahui aku sebagai pengendali api, apa kau tidak takut padaku?" ucapnya lagi membiarkan Ken berlari ke arah Doyoung.

Rupanya Sejeong memiliki banyak terkaan diotaknya, sesuatu yang tak bisa diketahui oleh Doyoung. Akan lebih baik jika laki-laki itu bisa melakukan telepathy (kemampuan membaca pikiran). Tapi kenyataannya ia tidak memiliki kemampuan tersebut.

Senyum Doyoung merekah, menyambut Ken yang langsung digendongnya. "Dulu aku sempat takut, aku lebih takut melukaimu ketimbang terluka olehmu." ucap Doyoung sembari membelai bulu halus milik Ken.

Sejeong menatapnya menuntut penjelasan lebih. Sebelum menjawab semua keingintahuan Sejeong, Doyoung menurunkan Ken dari gendongan sehingga kelinci putih itu bermain sendiri, "Aku juga memiliki kemampuan, mengendalikan cahaya tanpa aliran listrik tapi terkadang tegangannya akan muncul ketika aku tak konsen dan merasa terancam." terang Doyoung tentu saja ia telah mengumpulkan keberanian sebelum mengatakannya.

"Kau jangan mengarang cerita," sahut Sejeong tak percaya.

"Apa aku terlihat bercanda? Aku serius," tukas Doyoung menunjukan wajah serius, mencoba meyakinkan.

Gadis itu mencoba memahami dan mencari kebenaran dalam pandangan laki-laki di depannya, "Jadi lampu jalan itu?" seru Sejeong teringat pada lampu jalan yang menyala setiap ia melangkah melewatinya. “Kau yang melakukannya!” tambahnya tercengang.

"Lain kali aku akan menunjukannya padamu, tapi ini rahasia." Doyoung bersikap santai dan dia mengangguk sambil tersenyum, "Kau tidak akan memberitahu rahasiamu?"

Windy DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang