Part.29 - Suka Kamu

615 109 46
                                    


WINDY DAY
Wednesday, 18/12/2019

Mobil terparkir di gedung kosong yang salah satu ruangannya memancarkan cahaya dari kobaran api. Sehun terburu-buru keluar dari mobil, disusul Doyoung dan Chanyeol. Mereka bertiga memasuki gedung, tanpa tahu di ruangan mana Sejeong disekap. Menaiki lantai dua namun tak mendapati tanda-tanda keberadaan orang yang dicarinya. Saat itu Sehun melihat seseorang berjalan sempoyongan ke arahnya. Dia tahu pasti bahwa itu adalah Seola, ia pun segera berlari menghampirinya.

Ekspresi gadis itu sangat ketakutan, ia gemetaran bisa dilihat bahwa ia shock. Wajahnya pucat dan terpancar kesedihan yang mendalam dari sorot matanya. Sepanjang jalan meninggalkan Sejeong, gadis itu terus berpikir dengan apa yang dikatakannya.

Hidup lebih baik, apa dia bisa melakukannya setelah apa yang terjadi? Kakinya lemas menatap kedatangan tiga pria berlari menuju ke arahnya, ia pun terjatuh.

“SEOLA!” seru Chanyeol mengangkat tubuh gadis itu dalam dekapannya.

Melihat keadaan Seola, Sehun pun urung menanyai apa pun. Dia menghentakan kaki keras, lalu berlari menuju ruangan di depannya yang begitu terang.

“Chanyeol Oppa, aku telah melakukan kesalahan besar.” ucap Seola mengingat kebersamaan singkatnya dengan Sejeong yang menyenangkan, ia meneteskan air mata.

Setelah mendengar penyesalan itu, Doyoung mendesah mengetahui takdir menyedihkan antara ketiga wanita yang dikenalnya. “Tidak benar-benar ingin melakukannya,” gumam Doyoung berlalu menyusul Sehun.

“Dasar gadis bodoh, seharusnya kau tidak melakukan sesuatu yang mengerikan!” rutuk Chanyeol melihat kasihan pada Seola, dia membantu gadis itu untuk berdiri dan menuntunnya keluar dari gedung.

~Ŵĩńďŷ Ďàŷ~


Sehun datang lebih dulu, dia menghindari semburan api dari pintu di depannya. Tanpa pikir panjang langsung menendang pintu, ia tahu api akan menyambutnya dan segera mencondongkan badan ke belakang sembari kedua tangan menyilang menghalangi pandang mata dari kobaran api. Ketika itu juga ia melihat Sejeong yang terikat di kursi dengan kepala menunduk lemah.

“Kim Sejeong!” panggilnya memastikan apa gadis itu masih tersadar.

Kepala Sejeong terangkat perlahan, dia mampu melihat Sehun yang menerobos api. Tak lama Doyoung datang dan berdiri di depan pintu yang sudah rusak, ia urung masuk karena balok kayu terjatuh.

“Kau datang,” gumam Sejeong setelah Sehun berlutut di depannya untuk membuka tali.

“Hmm, tentu saja aku datang, aku ini pengawalmu.” jawab Sehun berhasil membuka ikatan.

“Aku takut,” ucap Sejeong pelan, kemudian ia tak sadarkan diri, tubuhnya terkulai lemas dalam pelukan Sehun.

“Sejeong, bertahanlah, hmm... kau akan baik-baik saja.” ujar Sehun membopong Sejeong.

Rak buku di samping Sehun terjatuh, syukurlah dia bisa menghindarinya meski lengannya tergores dan meninggalkan luka bakar. Mereka berhasil keluar meninggalkan ruangan yang terbakar.

~Ŵĩńďŷ Ďàŷ~


Sejeong tersadar dan mendapati dirinya berada di rumah sakit, kepalanya terasa pusing. Pandangannya tertuju pada laki-laki yang tertidur di sisi ranjangnya, tangan Sejeong tergerak untuk menyentuh rambutnya.

Sehun terbangun, ia sibuk memeriksa keadaan Sejeong sambil bertanya cemas, “Kau baik-baik saja?!”

“Hmm, aku baik-baik saja.” jawab Sejeong lega bahwa dirinya tidak harus mengakhirinya sekarang, “Bagaimana denganmu?” tanyanya balik memeriksa Sehun, ketika ia memegang tangan kanannya, laki-laki itu merintih kesakitan.

Windy DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang