WINDY DAY
Wednesday, 10/12/2019
Chanyeol datang ke kafe One n’ Tulip, tentu saja Yebin senang. Saking senangnya ia mengambil alih untuk menyiapkan pesanan laki-laki yang sempat mengobrol dengannya beberapa hari lalu.‘Tuan siapa namamu? Aku harap kita bisa lebih dekat’ tulisnya di post it yang ia tempel di meja yang ditempati Chanyeol. Ini pertama kalinya Chanyeol mendapatkan surat pesan dari selembar kertas kecil berwarna kuning, dia harus mengabadikannya, pikirnya mengantongi post it di saku jas-nya.
“Yes, dia menyimpannya.” girang Yebin yang masih memperhatikan Chanyeol dari balik meja kerjanya.
Seorang pelanggan datang, dan dengan suara lantang Yebin menyapa, “Selamat siang!”
Pelanggan laki-laki yang terlihat sudah berkeluarga itu sempat tersentak dengan sapaan Yebin, dia ingin sisa makanannya dibungkus dan dengan sigap Yebin melayani.
Chanyeol terkekeh melihat karyawan yang baru saja memberinya pesan lewat post it, sepertinya wanita manis itu tertarik padanya? Kali ini dia harus mencoba membuka hati pada wanita lain. Toh, tak mungkin baginya bersama kembali dengan Seola.
~Ŵĩńďŷ Ďàŷ~
Sepanjang perjalanan di Yeouido, Sehun dan Yeonjoo sudah banyak berbicara dan saling mengenal satu sama lain. Sehun jujur tentang kemampuannya dalam mempengaruhi gerak angin, dia juga mengatakan alasan utama mendekati Yeonjoo karena obat penenang yang diyakininya dapat mengontrol emosinya.“Aku bisa menenangkan emosimu? Bagaimana kau yakin tentang itu?” Yeonjoo ingin tahu apa dia juga memiliki obat penenang, sejujurnya dia juga mudah marah.
“Kau ingat ketika pertama kali aku bertemu denganmu, saat itu kakakmu Taeyong sedang meminta uang darimu lalu aku marah karena dia memukul kepalaku dan angin mulai muncul. Untuk menghentikanku kau berlari memelukku, usahamu berhasil. Anginnya hilang dan aku merasa lebih tenang,” jelas Sehun masih mengingat kejadian tersebut.
Satu yang diketahui Yeonjoo bahwa yang dibicarakan Sehun bukanlah dirinya, dia telah mengambil alih posisi Sejeong sebagai obat penenang Sehun. Lihatlah sekarang dia menjadi lebih serakah karena ingin memiliki Sehun, apa dia sudah sangat keterlaluan.
“Benarkah, aku tidak ingat!” ucap Yeonjoo seolah menyesal, “Sebenarnya aku dan Taeyong bukan saudara kandung, ayahnya mengangkatku sebagai anak setelah orang tuaku meninggal.”
“Aku mengerti sekarang kenapa Taeyong bersikap semena-mena padamu, haruskah aku memukulnya untukmu?” canda Sehun terdengar sangat akrab.
Perasaan bersalah muncul begitu saja, Yeonjoo tak mampu memberitahukan lebih banyak kebenaran lagi. Gadis itu takut akan kehilangan Sehun, jika nantinya laki-laki itu berbalik tak menyukainya. Sebentar saja, bisakah dia merasakan ketulusan dari seseorang padanya.
“Tidak, jangan! Taeyong tidak seburuk yang kau kira, kami sudah lama tinggal bersama, aku tidak mau dia semakin membenciku.” kata Yeonjoo, tangannya meraih tangan Sehun, menggenggamnya dengan ceria.
Sampai di depan rumah Yeonjoo, mereka masih berpegangan tangan.
“Jadi mulai hari ini aku adalah kekasihmu, kan?” tanya Yeonjoo enggan melepas tangan Sehun.
“Jika itu maumu,” tukas Sehun mengerling.
“Memangnya kau tidak mau, jika tidak ya sudah,” rajuk Yeonjoo berpura marah.
“Sudah apanya, cepat masuk!” titah Sehun sedikitnya mengalihkan pembicaraan, dia sendiri masih belum tahu dengan perasaannya.
Namun yang dipikirkan Yeonjoo sekarang adalah, tidak apa-apa jika hanya dia yang menganggap Sehun sebagai kekasih. Sebenarnya dia sendiri tidak tahu apakah harus berbuat sejauh ini, menyalahkan Sejeong dengan apa yang telah diperbuatnya. Itulah yang selalu ia yakini, semuanya karena Sejeong yang terlalu baik dalam segala hal.

KAMU SEDANG MEMBACA
Windy Day
Fantasy[END] Oh Sehun memiliki kelebihan yang disebut Aerokinesis, merupakan kemampuan pikiran manusia untuk mempengaruhi pergerakan udara. Seorang pelajar SMA ditingkat akhir yang dua kali tinggal kelas, selalu membuat onar, hobi berkelahi dan jarang masu...