[END] Oh Sehun memiliki kelebihan yang disebut Aerokinesis, merupakan kemampuan pikiran manusia untuk mempengaruhi pergerakan udara. Seorang pelajar SMA ditingkat akhir yang dua kali tinggal kelas, selalu membuat onar, hobi berkelahi dan jarang masu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LEE HYUKJAE memiliki jam mengajar pertama di kelas 3-2. Dia seorang guru olahraga yang baru saja diangkat sebagai guru tetap bulan lalu. Murid-murid telah dibagi menjadi dua tim. Murid perempuan siap bermain bola tangan, sedang murid laki-laki bermain basket.
Sejeong dan Sehun saling menyemangati dari kejauhan. Sudah lama sekali Sejeong tidak melakukan hal semacam itu bersama seseorang.
"Aku heran kenapa Sejeong bisa dekat dengan Sehun, sekarang ditambah lagi Doyoung!" Iri Yebin meremas bola dengan tangannya.
Yeonjoo mengeratkan gelang yang beberapa hari ini telah ia pakai, "Lihat saja dia akan menyesal dekat dengan mereka."
"Apa yang akan kau lakukan?" Yeonjoo melirik bola di tangan Yebin, setidaknya membuat temannya itu mengetahui hal apa yang akan terjadi dipermainan nanti.
"Lempar padaku!" seru Sejeong melambai-lambai pada Jiho yang memegang bola.
Ide jail tercipta, Jiho bersiap melempar bola. Begitu pun Sejeong yang bersiap menerima bola. Tak disangka bola malah mengenai kaki bagian atas Sejeong, walau sakit ia menahannya. Bola menggelinding ke arah Yeonjoo, dengan sengaja Yeonjoo melempar bola hingga mengenai kepala Sejeong.
"Ah maaf aku tidak sengaja," permintaan maafnya jelas hanyalah bohong belaka. Yeonjoo tersenyum berpura menyesal, murid lain tertawa.
"Cepat lempar lagi bolanya!" Rupanya giliran Yebin melempar bola, dan pasti kali ini akan mengenai Sejeong juga.
Yebin bersiap, gayanya sudah seperti pelempar bola profesional saja. Membuat Sejeong menatap takut, biar bagaimanapun ini tidak benar. Tak ada yang berniat menghentikan permainan ini, hanya satu nama yang muncul dipikiran Sejeong.
Sehun bisakah kau menolongku! Ucap Sejeong dalam hati. Bagaimana mungkin dia bisa berteriak meminta bantuan.
Bola mengarah cepat pada Sejeong. Tiba-tiba saja Sehun datang menghalangi, alhasil bola mengenai punggungnya.
"Sehun-ah," ujar Sejeong pelan.
"Siapa yang melakukannya?!" marah Sehun mengedarkan pandangan ke sekeliling.
Semua murid terdiam, terutama Yebin yang sibuk bersikap biasa saja. Guru Lee memasuki ruang olah raga, tak ada satu pun murid yang bermain. Penglihatannya tertuju pada Sehun yang berada di tengah lapangan.
"Kalian adalah seorang pelajar, seharusnya tahu batasan dalam bermain! Kenapa malah melemparinya dengan bola!" tegur Sehun, ingat, dia memang lebih senior dengan catatan dua kali mengulang kelas.
Rasanya seperti suasana dalam ruangan berubah dingin, dengan sepoi-sepoi angin entah dari mana. Sejeong merasakan perubahan itu, ia mencoba mencari asal angin yang berhembus pelan kemudian semakin kencang.