Sorry for typo
~ Happy reading ~
"Tanpa kalimat, tanpa kata. Membuatku menjadi semakin gamang atas sikapmu yang terlampau asing."
~Twin's
Shana akhirnya bisa bernapas lega saat mengetahui orang yang menariknya untuk bersembunyi adalah Kiyo, bukan pria asing seperti Pik tadi.
Setidaknya ini lebih baik, pikir Shana.
Di tengah temaram lampu di jalanan dan suara dari kendaraan yang berlalu lalang, Kiyo menyeretnya yang mengikuti pemuda tersebut dengan langkah yang terseok-seok menuju mobil Kiyo yang terparkir di seberang supermarket dua puluh empat jam.
"Masuk," titahnya.
Shana hanya menurut saja. Dia sudah terlampau kelelahan untuk berdebat.
Shana membuang napas untuk yang sekian kalinya. Dia menoleh pada Kiyo yang menyodorkan sebotol minuman. "Buat lo," ucapnya.
Shana mengucapkan kata terima kasih seadanya dan meneguk habis botol minumannya. "Kenapa?"
Akhirnya Shana menyuarakan pertanyaan yang dari tadi tertahan di ujung lidahnya.
Kiyo menyalahkan mobil dan fokus ke arah jalan. Sesekali jemarinya mengetuk kemudi mobil beriringan dengan ketukan dari lagu yang mengalun di mobil Mercedes Benz hitam.
"Kenapa lo mau bantuin gue?" ulang Shana.
"Kebetulan," imbuh Kiyo.
Shana mendengkus saat pertanyaannya tidak direspon baik oleh Kiyo. Enggan untuk mempermasalahkannya, Shana lebih memilih mengamati pemandangan di luar jendela yang membuatnya sedikit tenang. Kiyo pun tampak sungkan untuk menanyakan kemana tujuannya—mungkin karena dia sudah tahu alamat tempat tinggal— Sehingga mereka akhirnya sampai di depan rumah kakek Shana dengan selamat.
Shana menatap horor pada Kiyo. "Dari mana lo tahu rumah gue?"
"Google Maps," jawab Kiyo, asal.
Shana mendesis karena jawaban setengah hati dari Kiyo. Melalui ekor matanya, Shana tahu bahwa Kiyo menantikan dirinya untuk segera keluar dari mobil ini, tapi perubahan sikap Kiyo membuat Shana menjadi gamang.
"Hm, thank's ya. Gue ... keluar dulu."
Shana memberanikan diri untuk menoleh sepenuhnya kepada Kiyo, yang masih diam sambil memandang lurus ke arah jalan.
Saat Shana hendak keluar, suara bariton milik Kiyo membuatnya membeliak.
"Apa, Yo? Coba ulangi lagi," pintanya.
Terdengar decakan dari mulut Kiyo, namun pemuda tersebut tetap mengulangi kalimatnya. "Besok gue ke rumah lo lagi, ada urusan."
"Urusan apa? Gak bisa dibicarain sekarang gitu?"
"Gak!" tolak Kiyo dengan tegas.
Shana mengerutkan keningnya. "Kenapa gak bisa? Bukannya lebih baik sekarang daripada besok? Lo dua kali ke sini lho nantinya."
Kiyo terdengar membuang napasnya. Saat Kiyo akan menjelaskan, Shana menyelanya. "Lagian lo kesambet apa sih, sampai mau nolong gue, terus tiba-tiba nganter gue pulang dan anehnya lagi, lo mau ke rumah gue lagi? Besok?"
Mata Shana merotasi. "Huh, kenapa hari ini semuanya pada aneh, sih," sambungnya.
"Lo juga aneh," ejek Kiyo.
Shana melotot padanya. "APA LO BILANG?!"
Kiyo mengedikkan bahunya tak acuh. "Lo lebih cerewet, bawel lo lama-lama."
KAMU SEDANG MEMBACA
Twin's [END]
Teen FictionKarena tidak semua yang sama akan berakhir dengan sama juga. Layaknya kehidupan yang labil, memberikan setiap misteri didalamnya. Menanti para pemain untuk segera memainkan peranannya dalam kehidupan yang fana ini. Kenyataan bahwa jangan pernah mem...
![Twin's [END]](https://img.wattpad.com/cover/124216418-64-k475497.jpg)