Bagian 30 | Brotherhood [Shana x Kiyo] ✓

71 16 0
                                    

Sorry for typo
~Happy reading~

"Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini."

Itulah pepatah yang sering ku dengar, namun aku tahu, bahwa :

"Kamu akan terus menjadi kemustahilan bagiku. "
~Twin's

Sesuai dengan ikrar nya, laki-laki itu benar mengunjungi rumah kakek Shana. Dibalut dengan kaos yang dipadukan dengan jaket bomber dan celana jeans hitam, Kiyo berada di ruang tengah. Tampak asik berbincang-bincang bersama kakek dan neneknya.

Shana mendesah pelan saat dirinya dengan 'terpaksa' membuat minuman bagi orang seperti Kiyo dan mengambil beberapa camilan, hanya untuk menjamu tamu tidak di undangnya. Dia kira ucapan Kiyo semalam hanyalah bualan belaka, sehingga Shana pun tidak menaruh harapan apapun padanya.

Shana menggeleng pelan. Apa yang baru saja dia pikirkan? Oh, tidak! Otaknya mungkin sedang koslet saat ini.

Kiyo melihatnya saat Shana membawakan nampan berisi camilan dan minuman untuk Kiyo dan kakek-neneknya. Shana lihat, kakek dan neneknya tampak akrab sekali dengan Kiyo. Bahkan mereka sempat tertawa, di saat Shana tidak tahu percakapan apa yang menjadi bahan tertawaan mereka.

Sebenarnya Kiyo ini bipolar apa gimana?

Dia terlihat lebih enjoy saat berinteraksi dengan yang lebih tua, dibandingkan Shana yang mudah sekali marah-marah. Dan yang lebih membingungkan lagi, untuk apa pula Shana merepotkan diri dengan memikirkan hal ini?!

Ugh, nyebelin!

Setelah meminta izin pada kakek dan neneknya, Shana pun harus menepis mimpinya di hari weekend ini. Karena Kiyo berniat—menyeret—Shana ke suatu tempat, yang nyaman katanya. Shana sendiri masih waswas sendiri tingkah aneh Kiyo saat ini.

"Lo kenapa sih, mendadak kaya gini? Kesambet apaan lo?" cecar Shana, saat mereka sudah berada di mobil.

Kiyo malah terkekeh yang membuat Shana semakin merasa ngeri dengan pemuda di sampingnya. "Dih, aneh," komentarnya pedas.

Saat lampu di suatu perempatan menunjukkan warna merah, Kiyo mengulas senyumnya sambil menoleh kepada Shana. "Gue cuma mau mastiin suatu hal," ucapnya.

Kening Shana semakin berkedut. "Lagipula, lo yang lebih aneh," sambung Kiyo.

Shana merengut sebal. Dia mencebikkan bibirnya sambil melafalkan beberapa kalimat umpatan kepada Kiyo dan dibalas oleh kekehan pelan dari Kiyo.

"Ternyata lo bisa lucu juga," timpal Kiyo yang membuat Shana mengatupkan bibirnya.

Sangat jarang ada orang yang memuji sisi feminim darinya, sehingga saat ada yang memberikan pujian seperti itu, wajahnya terasa merah hingga ke lehernya. Shana merasa membutuhkan pasokan udara lebih banyak.

Sial! Kenapa harus Kiyo?!

Saat tidak mendengarkan ocehan dari Shana, Kiyo melirik melalui ekor matanya dan menemukan Shana yang sedang merona. Sama persis saat Widia yang selalu merona, setiap kali Kiyo melakukan perlakuan ataupun perkataan manis yang dianggap oleh kaum hawa.

Twin's [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang