Sorry for typo
~Happy reading~"Kita tetap akan selalu tetap berjarak, jika kamu tidak mau berusaha untuk mengikis jarak tersebut."
Twin'sGadis bernama lengkap Anaya Natsumi atau sering di panggil dengan nama kesayangannya, Naya. Dia sedang berada dalam kerumunan siswa-siswi yang berseliweran memasuki sekolah.
Sepanjang perjalanannya, menuju kelas yang terletak di dekat lapangan upacara-koridor khusus untuk tingkat kedua sekolah menengah atas-banyak sekali orang-orang yang menyapanya ataupun memberikan senyuman padanya. Tentu saja dengan senang hati, gadis itu akan membalas senyum serta sapaan mereka.
Seseorang menepuk pundaknya membuat Naya berhenti melangkah dan menengok ke belakang. "Aku kira siapa, ngagetin tahu!" omel Naya pada orang yang ada di sampingnya, yang malah tertawa kecil memperlihatkan lekuk kecil pada pipinya.
"Lagian lo tuh jangan tebar pesona mulu kali, kasian nanti kalo ada yang bawa perasaan gimana?"
Naya melotot, dengan mata minimalis membuatnya sama sekali tidak bisa membuat lawan bicaranya bungkam atas aksi protesnya.
"Kamu tuh, jangan asal bicara tahu! Tolong bedain ya, Mbak Widia yang terhormat, kalo tebar pesona sama ramah itu beda lho!" gurau Naya sambil mengibas-ngibaskan tangannya. Orang yang disapa sebagai 'Mbak Widia' itu, terkikik geli.
"Iya deh, gue mah selalu salah di mata lo," sahut Widia, jenaka.
Naya meringis, dia merada bersalah. Naya menggelengkan kepalanya. "Aduh ... maaf, Widia, bukan maksud aku gitu kok, serius ... maaf ya?"
Widia tersenyum tipis dan merangkul sahabatnya itu. "Yaelah, selow aja sist, gue tadi hanya bercanda. Ya udah kita ke kelas yuk?"
"Beneran Wid? Aku gak enak hati, nih ..." ujar Naya skeptis.
"Iya, Naya ... udah, ah. Yuk, lanjut jalan aja!"
Naya mengangguk dan mereka pun berjalan beriringan menuju kelas yang masih terbilang sepi padahal jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh lewat lima menit.
•×•×•×•
Berita mengenai kepindahan seorang gadis yang dibicarakan mirip dengan Anaya Natsumi, menjadi buah bibir di sekolah. Banyak kalangan murid hingga guru-guru SMA Kejora menjadi gempar atas kehadirannya. Banyak bisik-bisik dari bibir ke bibir tentang ekspetasi mereka tentang duplikat dari Naya ini. Tentu saja hal ini sudah diketahui oleh Naya sebelumnya, sehingga dia tidak seheboh teman-temannya, saat tahu bahwa saudari kembarnya akan membuat sekolah menjadi ribut menanyakan ini-itu tentang saudarinya.
Dia yakin bahwa sebentar lagi akan ada wawancara tiap kali mereka bertemu dengan saudari kembarnya.
Widia mencolek lengan Naya yang sedang sibuk dengan gawai dan sesekali tertawa kecil. "Lo udah tahu, kalau kembaran lo itu pindah ke sini?"
Masih dengan pandangan tertuju pada gawai, Naya menjawab, "tentu dong! Orang tadi berangkat bareng sama aku," bangga Naya.
Widia yang ada di samping Naya ber 'oh' ria sebagai responnya. Tatapannya sesekali melirik pada Naya yang terlihat sedang asik bertukar pesan dengan seseorang. "Tumben asik banget, kenapa sih? Mau lihat dong, Nay?" pinta Widia dengan suara ceriwis khas Darlene Widia ini menarik perhatian beberapa orang yang sepertinya penasaran dengan percakapan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twin's [END]
Teen FictionKarena tidak semua yang sama akan berakhir dengan sama juga. Layaknya kehidupan yang labil, memberikan setiap misteri didalamnya. Menanti para pemain untuk segera memainkan peranannya dalam kehidupan yang fana ini. Kenyataan bahwa jangan pernah mem...