Sorry for typo
~ Happy reading ~
"Bagi sebagian orang : Menjauh adalah cara terbaik untuk merendam kemarahan."
—Anaya
Sesuai dengan keinginan Naya sebelumnya, akhirnya keluarga yang sangat minim menghabiskan waktunya bersama, bisa mengabulkan salah satu permintaan terkecil dari Naya. Hal tersebut membuat senyum Naya tak pernah luntur sedikit pun, saat pertama kali melihat Shana yang ikut serta dalam acara quality time kali ini.
Dia berhamburan ke pelukan Shana dan memekik senang. "Ya ampun, aku masih gak nyangka kamu ikut, Shan," ujarnya dengan takjub.
Naya melepaskan pelukannya dan menatap Shana yang menyunggingkan senyuman, yang menular pada Naya yang semakin tersenyum lebar.
"Aku pastikan kalo kamu gak akan menyesal karena telah ikut!" ucap Naya menggebu-gebu.
"Iya, gue percaya."
Kembar Shanaya itu, melangkahkan kakinya menuju orang tuanya yang sedang sibuk memasukan beberapa koper juga barang bawaan mereka ke dalam bagasi mobil.
"Segitu banyak, Nay?" bisik Shana saat melihat barang bawaan mereka yang menumpuk di bagasi.
Naya mengangguk antusias. "Tentu, karena kita akan berlibur di sana selama seminggu!"
"Ha? Lama amat," komentar Shana yang membuat Naya merenggut.
Naya menatap sebal kepada Shana. "Kamu tuh, jangan terlalu serius dong, Shan. Kali-kali pikirin liburan juga dong. Jangan cuma mikirin pelajaran sama latihan doang," cibir Naya.
"Lho? Kan pelajaran sama latihan juga penting," sergah Shana, tidak mau disalahkan atas kegiatan kesukaannya.
Naya menyerah, tidak akan ada habisnya, jika berdebat dengan Shana yang keras kepala. "Iyalah, iya."
"Shana, Naya, ayok!" ajak Elvan pada putri kembarnya.
Shana dan Naya duduk di kursi belakang, sedangkan Elvan yang menjadi pengemudi. Nana yang duduk di sampingnya, terlihat masih terlihat sibuk dengan gawainya, urusan bisnis.
Urusan Nana dan Shana sebenarnya belum selesai, oleh karena itu, Shana duduk canggung di samping ibunya.
Melalui kaca spion yang ada di dalam mobil, Elvan tertawa kecil saat melihat Shana dan Naya sibuk mengoceh banyak hal. Meskipun jarang menghabiskan waktunya bersama keluarga, tapi Elvan tahu, ini adalah pertama kalinya juga Shana tidak menolak permintaan Naya.
Kira-kira hal apa ya yang mengubah pendirian gadis kembar sulungnya itu?
Satu hal yang Elvan harapkan saat ini adalah semuanya kembali semula. Meskipun tidak seratus persen karena dia sendiri tahu bahwa mungkin ... sudahlah. Ini saatnya bersenang-senang!
Selama perjalanan, Elvan bersyukur karena Nana tidak terlihat memihak pada Naya seperti biasanya. Dia tampak asik mengobrol dengan putri-putrinya seperti kegiatan yang hingga saat ini menjadi momen yang paling Elvan sukai sepanjang hidupnya.
•ווו
"Akhirnya sampai juga," ujar Naya sambil merentangkan kedua tangannya dan tangannya tergerak untuk membelai seprai kasur hotel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twin's [END]
Ficção AdolescenteKarena tidak semua yang sama akan berakhir dengan sama juga. Layaknya kehidupan yang labil, memberikan setiap misteri didalamnya. Menanti para pemain untuk segera memainkan peranannya dalam kehidupan yang fana ini. Kenyataan bahwa jangan pernah mem...
![Twin's [END]](https://img.wattpad.com/cover/124216418-64-k475497.jpg)