Prologue

4.3K 182 36
                                    

Cahaya terang menembus melalui jendela, menerangi seluruh ruangan yang dalam keadaan hampir tidak berisi sama sekali, layaknya tidak ada kehidupan meski sudah banyak hal yang terjadi di dalamnya.

Seorang wanita menatap kosong ke arah cermin yang tepat memantulkan seluruh tubuhnya. Wajah cantik itu menunduk tatkala jemarinya meraih sebuah benda tajam yang ada di atas meja.

Tes...

Tes...

Sedikit demi sedikit, tetesan demi tetesan, jatuh mengenai lantai yang berlapiskan keramik berwarna abu abu tersebut.

Sosok wanita itu cantik, bahkan sangat cantik. Membuat semua orang yang bertemu selalu terpesona dengan kecantikan serta kebaikan dari dirinya.

Tidak ada celah bagi Seohyun menerima kritikan karena dirinya adalah pribadi yang sempurna meski tidak ada satupun manusia yang diciptakan tanpa kekurangan.

Dan begitulah, Seohyun juga mempunyai kekurangan. Yang karenanya, sekarang dia akan menerima suatu akibat.

"Waktu habis" Seru dua orang pria yang baru masuk.

Wanita itu berbalik dan menyembunyikan lengan kanannya dibelakang tubuh.

Membiarkan cairan merah itu menodai gaun indahnya yang sederhana, namun sangat pas di tubuhnya.

"Ikut kami Nyonya" Seohyun dibawa keluar oleh kedua orang itu.

Membawanya melewati lorong besar yang sudah sangat dia kenali, tentu saja karena dia sudah tinggal lama disana.

Setiap seluk beluknya, bahkan bagian terkecilnya pun, Seohyun mengingat dengan jelas. Bagaimana setiap harinya dia dikurung di tempat itu layaknya tahanan.

Meski nyatanya dia juga tuan rumah dan berhak mempunyai kebebasan, jika saja tidak ada orang yang lebih berkuasa dibanding dirinya.

Semakin lama, kaki jenjang itu semakin sulit bergerak.

Mungkin karena darah yang sudah keluar terlalu banyak.

Atau mungkin sebuah kenyataan, yang tengah menantinya di akhir tujuan.

*•*•*•*•*

"Seperti inikah akhirnya... Aku bahkan tidak tau kenapa aku disini"

Dia memasuki sebuah ruangan besar dimana terdapat satu buah kursi, lengkap dengan tali di dekat kaki kursi tersebut.

Seohyun diikat pada kursi itu dengan sangat kuat, seakan dia bisa kabur walau sebenarnya untuk mengangkat wajah saja rasanya tidak sanggup.

Bukan karena dipaksa, bukan karena takut, bukan juga karena keadaan tubuhnya yang lemah.

Tapi karena saat wajah itu terangkat, maka Seohyun akan melihat seorang pria yang sungguh tidak ingin dia lihat lagi seumur hidupnya.

"Angkat wajahmu"

Dengan berat hati akhirnya Seohyun mengangkat wajah cantiknya dan menemukan seseorang yang menjadi tujuan hidupnya selama ini.

"Kamu benar benar keterlaluan Seo JoHyun"

"Apa salahku padamu Cho Kyuhyun?"

Kedua sorot mata yang selalu menampakkan binar cahaya yang mampu membuat semua orang terkesan.

Sekarang sudah redup.

Tidak ada kehidupan lagi di dalam jiwa wanita cantik tersebut, hanya ada kekosongan yang penuh tanda tanya.

"Kamu tau aturannya"

Pria itu berdiri dan melangkah padanya perlahan. Meninggalkan seorang wanita yang daritadi berdiri di sampingnya.

Last EncounterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang