4 - Piece

1.5K 170 44
                                    

Seohyun menatap tajam ke arah pria tampan yang duduk di seberang dirinya.

Dia merasa tidak percaya setelah mendengar penjelasan singkat mengenai tadi malam.

Bagaimana mungkin saat dia pingsan dan kebetulan Kyuhyun menolongnya, sang ayah malah membiarkan pria itu membawanya saat dia bilang dia tinggal di dekat restoran tersebut.

Mungkin memang Kyuhyun adalah calon suaminya, tapi tidakkah ayahnya khawatir akan terjadi apa apa pada dirinya yang tidak sadarkan diri.

"JIKA KAMU SUDAH SELESAI MELADENI PIKIRANMU SENDIRI, SEGERALAH PULANG"

Seohyun merasa risih dengan suara nyaring tersebut.

"TANPA KAMU SURUH PUN AKU AKAN PULANG JADI TIDAK PERLU MENERIAKIKU"

Kyuhyun nampak frustasi dengan sahutannya.

"YAK! JIKA AKU TIDAK BERTERIAK MEMANGNYA KAMU AKAN MENDENGAR SUARAKU HAH?!"

Penthouse itu sangat luas, dan mereka berdua berada di kedua ujung yang jaraknya lumayan hingga suara biasa tidak terdengar.

Semua ini terjadi karena setelah insiden ciuman itu, Seohyun berteriak tiba tiba sambil mendorong Kyuhyun. Dia bahkan menangis kencang dan meminta pria itu menjauh.

"Menyusahkan sekali berbicara dengannya" Kyuhyun beranjak dari kursinya.

"YAK! MENJAUH ATAU AKU AKAN BERTERIAK LAGI!"

"Aku haus gara gara ulahmu! Dan lagi tempat ini milikku!"

Pria tampan itu mendatangi kulkas besar dibalik bar yang ada di dekat Seohyun.

"MENJAUH!!" Wanita cantik itu melempar bantal kecil di atas sofa dan berhasil mengenainya yang sedang minum.

"Uhuk! Uhuk!" Pria itu seketika melotot kesal.

"Dasar brengsek!!" Bantal kedua dilempar kembali namun meleset.

PRANG!

Seohyun sontak kaget melihat serpihan kaca dari hiasan yang baru terjatuh akibat ulahnya.

"Harganya sangat mahal dan kamu memecahkannya begitu saja!!" Bentak Kyuhyun yang melangkah dengan wajah marah.

"Jika kamu tidak memancingku aku tidak akan melemparkannya!! Sekarang menjauh!"

"Ini tempatku!! Kamu tidak punya hak apapun!!"

"Jangan kesini!!"

"Tutup mulutmu atau aku akan melakukannya lagi!!"

"Melakukannya lagi? Apa? Menembakku dengan pistol? Baik! Lakukan saja dan hiduplah di neraka!!"

"Kamu gila atau apa?! Daritadi bicaramu mengatakan seolah aku ini pembunuh!"

"Kamu memang pembunuh!! Kamu mengambil nyawa orang yang tidak bersalah sedikitpun!!"

"Jaga ucapanmu!!"

"Kenapa? Kamu takut jika semua rencanamu akan terbongk... ammpht!"

Kyuhyun tiba tiba menarik lengannya, membuat Seohyun seketika berdiri dan dia segera melingkari pinggang ramping itu sebelum mencium bibirnya.

Berusaha terbebas, kedua tangannya memukul dada bidang tersebut walau dia tau jika tenaganya sama sekali tidak sebanding.

"Hentikan... kumohon..."

Awalnya Kyuhyun hanya bermaksud untuk membuatnya diam tapi ternyata hal itu malah membuat Seohyun menangis.

Tidak ada perlawanan atau pukulan lagi begitu ciumannya terlepas, yang ada hanya air mata yang terus mengalir deras.

Last EncounterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang