Bayangan hitam itu terus bergerak mengikuti sang pemilik yang melangkah ke kanan dan ke kiri memikirkan sesuatu.
"Rasanya aku semakin tidak bisa tidur. Apa yang harus kulakukan?"
Seohyun semakin gelisah bahkan tanpa sadar menggigit salah satu kukunya yang berhiaskan hiasan manis berwarna natural.
"Tidak ada satupun yang percaya padaku. Jika begini aku sama sekali tidak bisa mencari jalan keluar kecuali...."
Wanita cantik itu terhenti di depan cermin besar yang menampakkan pantulan dirinya dalam balutan pakaian olahraga.
"Nana? Tapi dia nampak ragu setiap kali aku bertanya, tidak seperti sepupunya yang dengan mudah berkata segala hal di kepalanya"
Seohyun berpikir sejenak sembari meraih ponselnya. "Should i ask him? But i don't have his number"
Tok tok tok
"Hm? Chaerin?"
"You look pretty as always" Chaerin segera merangkul lengan Seohyun dan menariknya keluar. "Ayo, acaranya mulai jam 10 jadi kita harus kesana sekarang"
"Kau terlihat semangat sekali"
"Dan kau terlihat lesu, Hyunie. Ada apa? Jangan bilang mengenai mimpi anehmu lagi"
"Bukan"
"Lalu?"
"Acara ini, tidakkah menurutmu sangat menyusahkan? Jika memang ingin mengundang maka tidak perlu mengikutsertakan kita ke dalam lomba mereka"
"Kau malas bertanding atau memang tidak mau bertemu tunanganmu?"
"Maybe both, dan yang kedua sungguh menyebalkan"
"Hei, ayahmu sudah menyetujui undangan ini. Aku yakin kau tidak mau mengecewakannya dengan tidak datang kesana bukan? Lagipula hanya sekedar pertandingan olahraga, apa yang buruk tentang itu?"
"Yang membuat buruk adalah pemimpin mereka"
"Hyunie, jika kau terlalu membenci tunanganmu maka semua itu akan berbalik lebih terhadapmu. Kau akan sangat mencintainya sampai tidak mau dia pergi sedikitpun darimu"
"I know you don't believe this. But i felt that, once, when i stuck in my long dream. And ironically, the ending of the dream has been really freaking me out"
"Hyunie" Chaerin menangkap raut wajah sedih pada sahabatnya. Namun tidak ingin berlarut, dia pun segera merangkul Seohyun dan mengusap punggungnya.
"Seperti yang kau katakan kemarin. Semua akan baik baik saja. Jadi nikmatilah hidupmu, terlebih hari ini"
"Apa maksudmu?"
"Kudengar rasa puas mendapat kemenangan akan mengusir segala kecemasan"
"Ambisimu kuat sekali"
"I know, aku tidak mungkin begitu jika tidak menurun dari atasanku"
Seohyun menyunggingkan senyum tipis. "Baiklah, tapi aku tidak jamin jika nanti lariku cepat"
"That's the spirit, Hyunie. Ayo"
*•*•*•*•*•*•*•*•*
Gedung GamYang Hall dibawah kepemilikkan Moncres saat ini begitu ramai dengan diadakannya sebuah acara dalam rangka perayaan ulang tahun perusahaan.
Dengan mengundang beberapa perwakilan dari anak perusahaan serta perusahaan lain yang terjalin kontrak kerja sama, maka dapat ditemui beberapa wajah asing yang jarang mereka temui sehari hari.
"Jadi setelah sekian lama pada akhirnya tahun ini kita akan melawan perusahaan fashion? Sungguh tidak bisa kupercaya"
"Mereka hanya tau bagaimana menggambar, menjahit, berpose, memotret, dan berjalan di atas catwalk. Tidak ada apa apanya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Encounter
FanfictionOne day, Seohyun wakes up, and all of her memories bump with other memories from her previous life. A tragedy that somehow feels like sorrow and joy at the same time drags her into a hole where she is trapped with her husband, her love, Kyuhyun, tha...