13 - Sports Day (2)

1.4K 166 52
                                    

"Tidak semua hal akan tetap sama seiring berjalannya waktu. Orang orang berubah dan meninggalkan banyak hal dibelakang mereka, beberapa ada yang mengingat dan beberapa lagi memilih melupakan. But for your case it's different"

"Karena kau melakukan keduanya tanpa keinginanmu sendiri. Seolah ada hal lain yang memaksamu mencari tau. Bukankah saat pertama kita bertemu sudah pernah kukatakan, mungkin ini saatnya kau mencari tau apa yang terjadi saat itu. Hal yang mendasari semuanya"

"Aku tidak akan memaksamu memberitahuku bagaimana akhir yang sebenarnya terjadi karena itu hakmu, dan aku yakin kau sepanik dan segelisah ini karena telah melihat semuanya"

"But take it easy, kehidupan ini berbeda dengan yang telah kau alami dulu, jika memang kau percaya, tapi jika tidak, maka kau bisa lupakan perkataan Nana mengenai reainkarnasi dan semacamnya"

Seohyun mengernyit. "Lalu kenapa aku terus mengalaminya? Saat hal itu datang dimalam hari, yang kurasakan hanyalah sesak karena itu sungguh sangat menyakitkan"

"Bukan itu yang harus kau takutkan"

"Maksudmu?"

"The people. Kau mungkin mengenal mereka walau tidak pernah bertemu, mengetahui nama walau tidak pernah berkenalan"

"Beberapa kali, tapi mereka berbeda dengan yang kuketahui"

"Atau mungkin mereka tetap sama" Cartez mengangkat kedua bahunya. "Tidak ada yang tau"

"Jadi orang orang itu akan melakukan hal yang serupa? Bahkan... dia sekalipun?" Bayangan seorang pria merasuki kepalanya.

"Serupa tidak berarti sama. Have you ever heard butterfly effect?"

Seohyun mengangguk. "Disaat kita melakukan hal kecil maka hal besar akan berdampak pada keadaan kemudian. Bahkan sangat besar hingga dapat merubahnya secara drastis"

"Akan ada saat dimana seseorang diharuskan memilih. Dan apapun pilihan yang dia ambil, mempunyai resiko dan dampak yang akan berimbas pada keadaan"

"Apa yang dapat kupilih jika pada akhirnya wanita itu akan datang dan merebut semuanya" Sahutnya dengan suara parau. "Merebut semua yang memang tidak dapat kumiliki sejak awal"

Cartez menghembuskan nafas panjang menatap pemilik wajah cantik yang sekarang terlihat sedikit terguncang mendengar penjelasannya.

"Sudah kubilang orang orang berubah, memang ada yang tetap sama, tapi ada juga yang memilih kehidupan lain yang tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan mereka dulu"

"Lalu intinya aku hanya harus menjalani apa yang memang sudah ditakdirkan untukku bukan? Suka atau tidak suka sekalipun... kejam sekali... bagaimana aku bisa hidup seperti itu..."

"Take a bright side. Kuduga kehidupanmu dulu sangat kelam, tapi sekarang kau bisa melakukan apapun karena kau punya keuntungan dengan mengetahui beberapa hal yang tidak orang lain ketahui. Kau hanya perlu menambah keyakinan itu dengan mencari tau sendiri"

"Tapi jika mereka berubah aku tidak bisa langsung menyalahkan begitu saja, mereka tidak bersalah sama sekali"

"Hey, aku tau jika kebaikan dan kesabaran itu tidak berbatas. Hanya saja dunia akan hancur jika semua orang sebaik dan sesabar dirimu. Kadang kebaikan tidak selamanya baik karena hal itu hanya akan mengacu pada satu hal yang tidak seharusnya kau alami terlalu cepat"

".... hal yang aku yakin akan membuatmu beribu ribu kali lebih waspada" Cartez memasukkan kedua tangan ke dalam saku. "Yah, tapi seperti yang orang orang katakan, emotions cloud jugdement, perasaanmu akan mengambil andil besar pada setiap tindakan menyangkut pria yang kau cintai"

Last EncounterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang