Dang!
Kyuhyun membanting pintu begitu pamannya keluar. Ketika dia kembali ke ruang tengah pun, hal yang dia pikirkan sejak tadi benar terjadi.
Seohyun yang sepanjang pembicaraan mereka hanya diam dan bertingkah seakan tidak peduli. Sekarang malah sesegukkan di atas sofa.
"Dengar"
"Jangan menyentuhku!" Seohyun berdiri dan mundur selangkah darinya. "Aku tidak bisa membayangkan hal hal yang telah kamu lakukan karena mengikuti perintah pamanmu!"
"Aku..."
"Apa selama ini kamu tidak memikirkan perasaan orang lain? Bagaimana mungkin dia memintamu menyiksa seseorang hanya untuk mendapatkan yang dia inginkan?!"
"Dia sangat kejam..." Kedua tangan itu mencengkram sisi gaunnya. "Tapi aku lebih tidak percaya jika kamu juga seperti itu. Aku selalu berpikir kamu lebih baik"
"Menurutmu aku tau apa tujuannya kemari? Aku bahkan kaget saat dia mengatakannya"
"Lalu kenapa tidak kamu tolak saja? Kamu malah diam, Kyu. Diamnya seseorang paling sering dianggap sebuah persetujuan"
"Seohyun"
"Aku tau kamu pernah mengakhiri hidup seseorang dulu dengan tujuan yang jelas untuk menghentikan pamanmu. Tapi bukahkan itu sudah cukup? Jangan menyakiti orang lain lagi, kumohon"
"Jika aku tidak melakukannya, kamu yang akan terluka. Aku tidak mau itu terjadi"
"Aku?" Seohyun menatap nanar padanya. "Jangan gunakan aku sebagai alasan jika memang kamu melakukan itu atas kehendakmu sendiri!"
"LANTAS KAMU MAU AKU MELAKUKAN APA?!" Kyuhyun membentak. "Jika memang kamu protes maka katakan solusi apa yang kamu punya selain ingin kabur dari suatu masalah!!"
Isakan Seohyun menguat. Bentakan yang baginya terdengar sangat marah dan nyata itu membuat hatinya terkoyak.
"Aku bukan tipe orang pengecut yang akan lari begitu saja" Kyuhyun mendekat. "Jadi tolong jangan ikut campur dan..."
Seohyun mundur. Mendapat sentuhan dari prianya saat ini akan sangat menghancurkan pertahanan yang dia bangun untuk dapat tegar menjalani kehidupan pernikahan mereka.
Dret! Dret!
"Hm, Chaerin-ah"
Kyuhyun membeku di tempa sebab penolakan halus dari Seohyub yang berdampak sangat besar baginya.
"Tidak apa apa, hanya... sedikit flu. Kau sudah sampai?"
"Sebentar. Aku akan membukakan pintu" Seohyun mengusap air matanya dan melangkah menuju pintu.
"Hah~ cuaca diluar cukup dingin" Kata Chaerin sambil menarik sebuah koper berukuran besar.
"Maaf merepotkanmu"
"It's okay. Aku tidak percaya kau punya penthouse semewah dan sebesar ini. Karena kalian hanya berdua kenapa tidak tinggal disini sa..."
Tatapan tajam dari pria tinggi di samping sofa membuatnya tidak dapat bersuara lagi.
"Duduklah, aku akan mandi dulu" Seohyun menarik koper besar itu sambil menyembunyikan wajah sembabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Encounter
FanficOne day, Seohyun wakes up, and all of her memories bump with other memories from her previous life. A tragedy that somehow feels like sorrow and joy at the same time drags her into a hole where she is trapped with her husband, her love, Kyuhyun, tha...