26 - Thunder

1.5K 135 49
                                    

"Hentikan omong kosong ini. Aku sibuk"

"Istrimu..." Gerakan Kyuhyun yang akan mematikan handphonenya terhenti. "Bagaimana kabarnya?"

"Kau bukan seseorang yang layak kuberitahu mengenai keadaannya"

"Oh percayalah, aku layak tau mengenai kabarnya agar yang lain tidak panik dan kami dapat bekerja untuk menjalankan bisnis ini"

"Apa maksudmu?"

"Kau penasaran? Kalau begitu mari bertemu"

"Tidak"

"Kenapa tidak? Kau masih canggung karena kita sudah lama tidak bertatap muka sejak terakhir bertemu dipertandingan dulu? Aku tidak menyangka kau pengecut sekali"

"Terserah"

"Aku menemui pamanmu. Dia masih sama seperti dulu. Pemangsa yang begitu licik"

"Kau tidak perlu menghubungiku hanya untuk mengatakan fakta yang semua orang ketahui"

"Semua orang? Memangnya istrimu juga tau?"

"Song Daena"

Dari tempatnya berdiri, Daena tersenyum sambil menatap dari ketinggian apartemennya.

"Sudah lama kau tidak memanggil namaku, aku jadi merasa berbeda saat ini. I miss us being together like before"

"We've never been together"

"I think we have, cause I've done a lot for you while you were busy with your work"

"All you've done was vanishing innocent people. You don't deserve for calling it hard work by using your dirty hand"

Terdengar hembusan nafas dari ujung suara. "So you must be forgetting me now, such a lame. I was gonna ask you with a little help I wanna give"

"I don't need help. Especially from a person like you"

"Padahal aku hanya ingin memberimu keringanan. Setelah berbincang dengan pamanmu, kau pasti tertekan"

"Fuck this conversation. I've got something to do"

"He told me about your married"

Dan lagi, gerakan Kyuhyun terhenti di udara sebelum kembali pada posisi awal.

"That married... must be a burden for you. You just waste your time and happiness. She doesn't know anything about you but me"

Kyuhyun mulai frustasi dan mengacak rambutnya. "Once again you talk shit about my wife, i won't let that come out easily by your mouth again"

"Umm... What if she disappeared? What would you do?"

Rahangnya mengeras pertanda jika rasa rasa frustasi itu berubah menjadi amarah.

"Kau tau, aku hanya ingin membantumu. Pamanmu tidak akan bisa lagi menekanmu dan memperlakukanmu layaknya hewan di dalam kandang jika alat yang dia gunakan sudah tidak ada lagi"

"Then you better prepared. Cause it's not just him gotta pay for what he's done. I'll come to you too, Song Daena, and rip off that mouth out of your face"

"She changes you" Suara Daena terdengar melemah. "But it's okay, I'll change you back. Cause you deserve to be happy and I'm the only one knows how to do that"

"Keep your insanity for yourself"

"You're running out of time. So I'll call you later"

"There won't be later"

Last EncounterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang