9 - Decision

1.5K 166 67
                                    

Hangat dan lembut. Rasanya begitu tentram dibalik kehangatan yang juga memberikan sensasi kesejukan dari sentuhan demi sentuhan yang bergerak dipunggungnya.

"Sebentar!"

Seohyun membuka mata dan terkejut dengan keadaannya yang hanya dibalut selimut tipis serta terbaring menyamping di atas tempat tidur.

"Jangan bergerak"

Wanita cantik itu dibuat tersentak mendengar suara berat dari belakang tubuhnya, dan tak lama sentuhan lembut dengan sensasi dingin kembali menyentuh punggungnya yang tidak tertutupi apapun.

Seohyun mengeratkan selimut di sekitaran dadanya dan tanpa sadar tangannya bisa merasakan detak jantungnya yang begitu kuat.

"A,apa yang kamu lakukan?"

"Hanya mengoleskan obat agar lebamnya cepat hilang"

"Kamu juga yang melepaskan bajuku?"

"Memangnya ada orang lain yang disini? Sudahlah, jangan bergerak. Tinggal sedikit lagi"

Seohyun memejamkan matanya berusaha menenangkan perasaannya dengan mencengkram erat selimut.

"Dasar mesum"

"Jaga ucapanmu jika tidak mau aku lepas kontrol lagi" Kyuhyun mendekatkan bibirnya dan berbisik. "Karena kali ini aku tidak yakin bisa berhenti"

Seohyun menatapnya sekilas kemudian mendorong dada bidang itu. "Cukup selesaikan agar aku bisa mengenakan bajuku kembali"

"About that..." Nada suara itu mengundang guratan bingung pada kening Seohyun.

"Apa? Jangan bilang kamu sengaja merobeknya dan..."

"Dengarkan dulu, hilangkan kebiasaan kamu yang selalu memotong perkataan seseorang"

"Kamu juga begitu"

Kyuhyun menghela nafas panjang. "Pakaianmu ada disana" Dia menunjuk sebuah meja yang ada di sudut.

"Tapi tunggulah hingga gel ini kering sebelum kamu mengenakannya"

"Berapa lama?"

"Satu jam"

Durasi waktu yang baginya terlalu lama dan mengundang rasa tidak percaya."Sebentar"

Seohyun mencegat lengan kekar itu saat pemiliknya akan menuruni tempat tidur. "Kamu tidak sedang membohongiku kan?"

"Sepertinya dimatamu aku hanya selalu berlaku buruk dan jahat sampai kamu bilang aku sudah membunuh seseorang"

Perkataan tersebut tepat mengenainya dan membuat Seohyun menunduk. "Maaf..."

Saat ini, entah kenapa Kyuhyun terlihat berbeda. Dibanding menggoda Seohyun seperti biasa, dia lebih terkesan serius dan terlalu datar dalam setiap perkataannya.

Seakan Seohyun sudah melakukan sebuah kesalahan yang dia sendiri pun tidak tau apa itu.

Lantas, untuk apa Seohyun khawatir akan sedikit perubahan yang dia lihat pada Kyuhyun? Kenapa hatinya menjadi resah dan takut?

"Kyu" Panggilannya membuat pria itu menoleh. "Sekarang sudah jam berapa? Aku lapar"

*•*•*•*•*•*

Seohyun membuka setiap lemari di bagian dapur, mencari sesuatu yang bisa membuat perutnya mendapat asupan.

"Apa ini?" Tanyanya begitu jemarinya merasakan sesuatu dari dalam lemari.

"Sudah kubilang lebih baik memesan saja" Kyuhyun muncul dibelakangnya.

"Kamu sungguh tidak punya bahan makanan? Lalu ini apa?" Seohyun menunjuk lemari diatasnya. "Tolong ambilkan"

Last EncounterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang