"Apa yang kamu lakukan?"
"Hm?" Seohyun menoleh pada sosok tinggi yang memasukkan kedua tangan ke dalam saku. "Kamu sudah pulang"
"Bagaimana mungkin aku tidak pulang saat kamu menelponku lebih dari sepuluh kali"
"Maaf..." Seohyun tersenyum tipis menyadari kekesalan suaminya.
Kyuhyun duduk di sampingnya dan menangkap sebuah lebam pada kaki kanan tersebut. "Where did you get this?"
"Aku tidak sengaja tersandung saat memasak tadi"
"Kamu jatuh? Apa benturannya keras?"
"Tidak apa apa, aku masih sempat berpegangan"
"Percuma jika akibatnya tetap seperti ini. Berikan padaku" Kyuhyun merebut obat dari tangan Seohyun.
"Tidak perlu, kamu..."
"Saat itu kamu pernah pulang dengan luka sobek akibat pecahan kaca dan sekarang malah ini. Memangnya kamu seorang kuli" Sindirnya dengan nada tajam.
"Aku sudah bilang jika saat itu aku tidak sengaja menjatuhkan botol yang terbuat dari kaca pemberian Chaerin"
"Setelah tau itu kaca harusnya kamu pegang dengan kuat"
"Aku sudah memegang kuat, hanya saja..." Seohyun terhenti selama sekian detik kemudian menggeleng lemah.
"Entahlah..., kupikir aku kurang fokus akhir akhir ini hingga terjadi kecelakaan kecil... maaf"
"Berhenti minta maaf apalagi menyakiti dirimu sendiri"
"Aku tidak pernah sengaja untuk menyakiti diriku sendiri"
"Tidak sengaja bukan berarti kamu tidak ceroboh"
"Iya, kuakui aku memang sering melakukan kesalahan" Seohyun membenarkan perkataan itu dalam hatinya. "Tapi tetap, tidak ada orang di dunia ini ingin merasakan sakit, Kyu"
"Rasa sakit bagian dari kehidupan, kamu tidak akan bisa hidup jika tidak merasakannya"
Seohyun tiba tiba mencengkram ujung t-shirt suaminya. "Aku takut"
"Takut apa?"
"Jika aku... sungguh akan merasakan sakit itu lagi"
"Stop ruining the day with all of your concerns. You're my responsibility now, your father wants me to take care of you and make you happy"
"Itu hanya janji..." Sanggah Seohyun lemah. "Kadang janji bisa dilanggar"
"Aku bukan tipe orang seperti itu. Semua yang kukatakan akan benar benar kulakukan, walau aku harus mengorbankan semua hal untuk menepatinya"
Kyuhyun menarik Seohyun dan mengatakan hal yang membuat darahnya berdesir. "... Cause It's worth more than anything i've ever had"
Bibir tipis itu terangkat dengan rasa malu dan gugup. "Kamu sungguh berpikir begitu?"
"..."
"Kyu?"
"Hm"
"Kamu tiba tiba diam"
Pria itu menghembuskan nafas panjang kemudian mengecup istrinya.
"You know, I'd rather act than talk"
Hati Seohyun menghangat menatap wajah tampan itu yang begitu dekat dengan wajahnya. "Aku mau memberikan sesuatu"
"What?"
"Ini" Seohyun memberikan sebuah gelang untuknya.
"Where did you find this?"
"Sudah lama aku menyimpannya karena terjatuh saat dulu kamu tidak sengaja menyangkutkannya di rokku"
![](https://img.wattpad.com/cover/201565612-288-k475990.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Encounter
FanfictionOne day, Seohyun wakes up, and all of her memories bump with other memories from her previous life. A tragedy that somehow feels like sorrow and joy at the same time drags her into a hole where she is trapped with her husband, her love, Kyuhyun, tha...