7 - Memento Mori

1.4K 170 68
                                    

"Hooek...!" Seohyun berkumur pada wastafel. Berusaha membersihka setiap inci bagian dalam mulutnya.

"Jangan berlebihan"

"Kamu sangat gila!!" Teriak wanita cantik itu sembari mengelap bibir tipisnya. "Pantas saja appa memintaku menggunakan masker begitu kemari, kamu sedang sakit!!"

"He did?" Tanya Kyuhyun enteng. "Nice try"

Seohyun berharap jika saja ada gelas di sampingnya, mungkin dia akan melemparkan gelas itu ke arah Kyuhyun.

Sungguh keterlaluan pikirnya. Bagaimana mungkin saat sedang sakit pria itu memaksa menciumnya.

Bahkan Seohyun merutuki dirinya sendiri karena sempat membalas lumatannya beberapa detik sebelum dia menyadari ada bintik merah di balik sweeter yang Kyuhyun gunakan.

Pria itu sedang terkena cacar, tapi dengan mudahnya dia mengelabui Seohyun untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.

"Aku perlu gosok gigi, minggir"

"Sayang sekali aku hanya punya satu. Aku tidak keberatan jika kamu mau menggunakan milikku"

Seohyun mendelik tajam dan Kyuhyun semakin tersenyum. "Jangan khawatir karena..."

"Hah, tidak perlu menenangkanku"

"... virusnya akan segera menyebar"

Dug!

Seohyun melemparkan bantal dari tempat tidur yang kebetulan ada disampingnya.

"Dasar pria gila yang brengsek!!"

Dia meraih guling dan terus melayangkannya pada Kyuhyun.

"A! Yak!" Teriak pria itu. "Hentikan!"

Dug! Dug!

"Tidak mau! Kamu sangat menjengkelkan!!"

Dug!

"Aku tidak main main saat kubilang aku... A!"

"Rasakan ini!! Dasar pria jahat!"

Dug! Dug!

"Yak! Hentikan selagi aku masih punya kesabaran!"

Dia tidak tau lagi bagaimana jalan pikiran wanita yang saat masih saja memukulnya dengan guling.

Ditampar dengan benda empuk itu tentulah tidak sakit, apalagi dia seorang pria, hal sekecil itu sungguh tidak berarti apapun.

Tapi karena ucapan Seohyun yang terus mengatainya jahat, brengsek, pembunuh, dan hal buruk lainnya, seakan mengatakan jika dia benar benar mempunyai salah yang dia sendiri pun tidak tau itu apa.

"CUKUP!!"

Kyuhyun memegangi kedua tangan itu kemudian mendorongnya hingga terjatuh ke atas tempat tidur.

"Lepaskan!!" Seohyun mulai berontak. "Kamu sungguh...."

"DIAM!!"

Bentakan itu membuat mulutnya bungkam seketika, dan tak lama butiran bening keluar dari ujung matanya.

Bukan, ini bukan karena Seohyun melebih lebihkan. Tapi karena setiap bentakan yang keluar dari Kyuhyun, membuatnya mau tidak mau teringat akan masa itu.

Masa dimana dia tidak pernah menganggap Seohyun manusia selain hanya sebuah tempat pelampiasan, dalam bentuk siksaan atau keacuhan yang begitu menyakiti hatinya tanpa ampun.

~~~

"Akh!"

Seohyun terjatuh ke atas tempat tidur dan segera memegangi tangannya yang memerah setelah dicengkram Kyuhyun.

Last EncounterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang