Daun daun bergemerisik terkena hembusan angin yang ikut mengangkat helaian demi helaian rambut panjangnya.
Seohyun terpaku perihal tempatnya berdiri sekarang. Suasana terasa sama seperti kehidupan dikala itu. Mungkinkah dirinya kembali menjalani masa lalu pahit penuh penyiksaan batin yang begitu menyakitkan?
Atau ini hanya pertunjukkan dari mimpinya yang penuh akan rahasia kehidupan masa lalu.
"Aku tidak bisa berpikir... kepalaku sangat pusing"
Seohyun duduk dibawah pohon mengistirahatkan kedua kakinya yang terasa lemas. Dia bersandar dengan keyakinan jika sebaiknya dia tetap berada disana, untuk memikirkan jalan terbaik sebelum seseorang melihatnya.
Meow
Seekor kucing mendekat. Begitu cantik dan indah bagaimana bulu bulu lembut itu ikut menari terkena angin saat melangkah.
"Hai, apa kau terse... eh?" Seohyun membulatkan mata begitu mencoba meraih kucing tersebut.
Layaknya menyentuh angin, atau malah dirinya lah yang angin. Tangannya menembus binatang berbulu yang sepertinya juga tidak menyadari keberadaannya.
Kucing itu bahkan dapat menembus kakinya dan terus melangkah tanpa hambatan.
"Apa ini? Kenapa aku... Apa aku mati?"
Dang!
Bantingan pintu terdengar dari rumah yang sejak tadi hanya berani dipandangnya dari jauh.
Kyuhyun keluar dalam keadaan yang Seohyun yakini jika pria itu marah besar.
Jarak mereka yang semakin dekat membuatnya mengepalkan kedua tangan di depan dada. Bersiap jika mungkin pria tinggi itu akan menamparnya atau melakukan bentuk kekerasan lain.
Tapi tidak.
Layaknya kejadian aneh yang baru terjadi. Kyuhyun juga menembus tubuhnya dalam langkah panjang menuju mobil yang terparkir didekat pohon.
"Kyu" Seohyun memanggilnya namun tidak ada sahutan. "Kyuhyun!"
Nihil. Pria itu tidak bereaksi sama sekali dan membuat Seohyun mengikuti ide gila yang terlintas di dalam kepalanya untuk ikut masuk ke dalam mobil.
"Dia sungguh tidak melihatku?"
Berapa kalipun Seohyun melampaikan tangan di depan wajah milik pria yang fokus menyetir itu, dia tetap tidak mendapat respon sama sekali.
"Apa ini yang dimaksud? Apa ini yang terjadi setelah aku mati saat itu?"
Setelah berkendara hampir setengah jam, Kyuhyun menepikan mobilnya di depan sebuah pagar besar berwarna hitam legam yang di kedua sisinya membentang pagar tanaman dengan ukuran serupa.
"Untuk apa dia kemari?"
Seohyun mengikuti langkah panjang pria itu dari belakang. Mereka melalui jalan setapak yang di kedua sisinya tersusun batu batu marmer penuh ukiran bahkan ada tambahan patung berdiri di atasnya pada beberapa nama yang sepertinya meninggalkan banyak jasa semasa hidupnya.
Langkah Kyuhyun terhenti pada salah satu makam disana. Dia memandangi ukiran di atas batu besar itu tanpa berkedip bahkan nafasnya pun melemah seakan ada sesuatu yang tersangkut di tenggorokan.
"Ini... kuburanku..." Seohyun merasa sesak hanya dengan membaca namanya sendiri.
"Apa yang sebenarnya kamu rencanakan?" Lirihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Encounter
FanficOne day, Seohyun wakes up, and all of her memories bump with other memories from her previous life. A tragedy that somehow feels like sorrow and joy at the same time drags her into a hole where she is trapped with her husband, her love, Kyuhyun, tha...