Hal yang paling membuatnya kesal sekaligus senang itu disuruh berkunjung kerumah bude nya yang naasnya budenya itu bertetanggaan dengan si rere alias si reza kalau sudah bertetangga dengan itu cowok berarti tetangga dengan si arap juga.
Itulah kenapa anna kerap kali menolak. Ia kesal kalo bertemu dengan mereka berdua apalagi reza disekolah saja satu human itu sudah membuat ia pusing dengan segala ocehannya. Kalo bertemu dengan arap sih ia oke oke saja asal responnya baik ia juga senang!
...........
Awan diatas sudah menghitam bertanda sore sudah berganti malam dan anna baru sampai dirumah budenya selesai maghrib berhubung lumayan jauh jadi ia akan berlama lama dirumah budenya.
'Tok tok tok'
"Assalamualaikum" ujar alana sambil mengetuk pintu
"Wa'alaikumsalam, iya sebentar" jawab bude nya dengan sedikit berteriak
Ia melihat sekeliling komplek ini nampak sepi kalo sudah jam malam. Para penghuninya notaben pekerja semua jadi jam segini sudah waktunya istirahat dirumah karna merasakan penat bekerja seharian.
"Eh anna. Masuk nak" ujar budenya ketika baru saja membuka pintu
"Eh iya bude" ujar anna sedikit kaget karna dari tadi ia melamun memperhatikan rumah bernuansa abuabu di depan rumah budenya
"Tumben kamu kok sendiri kesini. Ngga sama adekmu" tanya bude
"Ah itu adek belajar besok ada ulangan katanya" balasss anna
"Ini tadi disuruh nganterin makanan sama ibu masak banyak katanya" sambung anna
"Wahhh bisa kita pakek makan malam nih kebetulan bude juga belum masa baru selesai sholat maghrib"ujar bude anna sambil berjalan ke tempat makan
Wanita berbeda usia itu melanjutkan perbincangannya sambil menyantap makanan yang dibawa anna. Anna slalu merasa nyaman kalau bersama budenya. Wanita yang menginjak kepala lima itu masih asik untuk diajak bertukar cerita sangat bertolak belaka dengan ibunya.
Bude nya ini hanya tinggal bersama suaminya dan sedihnya tidak punya anak jadi ibu nya itu sering menyuruh ke rumah budenya hanya sekedar mengantar makanan atau main saja.
.................
Cowok dengan tinggi 178 cm dengan tubuh atletis untuk ukuran anak seusianya itu sedang bermain playstation tidak menghiraukan ucapan sepupunya. Entah ia paling malas kalo sepupunya itu berkunjung kerumah nya selain berisik juga ada aja yang dibicarakan.
Meskipun arap dan reza bertetangga dan bersepupu tapi mereka jarang bersama karna sekolah mereka yang berbeda dan juga perbedaan lainnya. Seperti saat ini ia fokus main PS sepupunyaa itu entah membicarakan apa ia tak mempedulikan itu!
"lu kalo berisik pulang aja deh za sumpek gua" ujar arap dengan nada kesal
"Dasar cowok PMS. Masih mending lo gua temenin bambank" balas reza sambil melempar bantal yang ada disofa
"Anjing lu" umpat arap
"Eh btw dapet salam nih dari ayang ayang lo" ujar reza tibatiba
"Siapa njing lagi sendiri gua kaga punya dayang"
"Kaga usah promo njing. Makanya sekolah tuh di SMA banyak cewek bahenol. Nah elu sekolah kok di SMK ngga bisa cuci matalahh. Jomblo sampe basii aja sono" cerocoss reza dengan entengnya
"Makanya kenalin gitu ama temen lu yang oke body nya" ujar arap sambil masih fokus dengan playstation nya
"Anjir kapan sih berubah nya lo itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARABIC
Teen FictionSaat ini kita seperti air dan minyak dituang didalam satu gelas yang sama. Siasia tidak akan bisa menyatu. Aku hidup dengan perasaan yang masih sama seperti dulu. Sedangkan kamu hidup dengan rasa benci yang baru -Adrianna Arah kita sudah berbeda an...