Chapter 16

32 1 0
                                    

Langit pagi yang cerah dengan matahari yang sudah perlahan memunculkan sinarnya. Gadis yang memasuki usia remaja itu sedang bersiap siap menyiapkan kebutuhannya untuk pergi kesekolah.

Adrianna Larasati, gadis yang semalaman menghabiskan waktu hanya untuk menangis mengeluarkan segala emosinya itu saat ini sudah kembali segar meskipun kedua kantung matanya terlihat sedikit menghitam namun tidak dapat mengurangi kecantikannya sama sekali.

Pagi hari ini datang dengan langit cerah tanpa ada tanda tanda mendung ataupun akan turun hujan. Anna berdoa dalam hati, semoga hati nya hari ini baik baik saja dan tidak seburuk kemarin.

"Oke Ann lo harus semangat nggak boleh lemah didepan orang" Ia memberi semangat kepada dirinya sendiri.

Anna bergegas mengambil tas ransel nya selesai Ia memoles wajahnya dengan sedikit sentuhan bedak untuk menutupi lingkaran hitam dibawah matanya.

Anna menarik nafasnya panjang, Ia mengucapkan rapalan doa untuk menguatkan stamina nya hari ini. Tadi pagi saja saat Ia turun dari ranjang hendak pergi mandi kakinya begitu lemas seperti tidak ada tulang tulang yang menempel dikakinya. Dan itu hanya berlalu sebentar saja setelah Ia menguatkan dirinya sendiri.
Anna tidak boleh dianggap lemah oleh orang orang disekitarnya. Selama ini Ia terlihat sbagai gadis tanpa ada rasa beban. Biarkan saja orang menilai nya seperti itu Ia malah ikut senang sendiri, dari pada Ia harus dikasihani orang banyak Ia paling benci dengan yang namanya dikasihani.

Yang hanya tau masalahnya hanya Reza, Zoe saja belum tau tapi Zoe akan tau dengan sendirinya tanpa Ia beritau entah darimana Ia slalu tau apa masalahnya dengan Arap.

"ANNA KELUAR CEPAT AYO KITA SARAPAN ADIKMU MENUNGGU INI NANTI KESIANGAN"

Suara ibunya yang berada dimeja makan menggelegar diseluruh penjuru rumah, Ia sudah terbiasa dengan teriakan ibunya dipagi hari seperti ini.

Anna keluar dari kamarnya dengan membawa helm dan tas ranselnya yang akan digunakan ke sekolah.

15 menit sudah Ia menghabiskan sarapannya, Anna segera berpamitan pergi kesekolah.

Hari ini Ia akan memulai hari nya dengan lebih baik lagi tanpa ada air mata tanpa ada rasa sedih. Meskipun dihatinya yang paling dalam masih menyimpan luka Ia akan mencoba untuk menutupinya sebaik mungkin. Untuk urusan Arap mau kembali atau tidak itu urusannya. Kalau Arap kembali tapi akan membuat Anna drop seperti kemaren lagi mendingan tidak usah kembali. Stuck saja pada posisinya saat ini tidak usah mempunyai niatan untuk kembali kepada Anna, Anna sudah muak.

.................

Motor sport hitam berhenti didepan gerbang hitam yang menjulang tinggi. Dibalik gerbang terdapat rumah megah bernuansa putih, Pagi ini Arap mempunyai janji untuk menjemput Putri berangkat sekolah. Ia membunyikan klakson motornya agar dibukakan pintu gerbang nya dan benar saja gerbang itu terbuka dengan otomatis tanpa ada yang membukanya.

A

rap membuka helm full face nya dan duduk diatas motor sambil menunggu sang empu keluar rumah. Ia mengetikkan pesan kepada Putri kalau Ia sudah berada diluar rumahnya.

Arapfernando_
Aku udah diluar!
06:35

Ting!

R.AjengPutriS_
Iya bentar aku on the way turun nih!
06:36

Mungkin butuh waktu yang lama untuk Putri menuju ke pintu utama, karna rumah yang berada didepan Arap ini sungguh sangat besar. Memang sih rumah nya juga besar namun kalau dibandingkan dengan rumah Putri ini tidak akan ada apa apanya. Arap berdecak kagum melihat bangunan didepannya ini. Dan rumah sebesar ini hanya di huni oleh Putri dan kedua orangtuanya juga beberapa maid. Itupun kalau orangtuanya berada dirumah kalau ada tugas diluar kota pastilah Putri akan sendiri.

ARABICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang