Jam 2 lebih Anna tiba di warung sebrang Stm tempat Arap menimba ilmu. Terlihat sekali banyak motor terparkir disamping warung ini.
Anna terlihat kikuk untuk masuk kedalam warung itu, sepertinya semua penghuni warung ada didalam, karena yang Anna lihat bangku yang ada didepan pun kosong. Anna bisa mendengar suara umpatan, tawa dan juga lelucon terdengar hingga luar. Dengan banyak nya rapalan doa, Anna memutuskan untuk masuk mencari keberadaan seseorang yang dicari carinya."Permisi" ujar Anna sopan saat berada dipintu masuk warung itu. Terlihat mungkin sepuluh lebih orang didalam dengan duduk beralasan tikar dan meja yang hanya sebatas bawah lutut.
"Woahh ada neng cantik"
"Mau nyariin Aa' ya neng?"
"Namanya saha?"
"Kenalan dulu atuh neng"
Banyak sekali kicauan para manusia jantan yang berada didalam sana hingga membuat Anna mendengus kesal dalam hati. Kalo bukan ada janji dengan doi, mana mau Ia berurusan dengan banyaknya jantan Stm
"Arap ada?" Tanya Anna to the point. Sungguh Anna sedikit malas kalau berlama lama berurusan dengan banyaknya jantan Stm yang bisa membuat pusing kepala.
"Oh pacaranya si Arap"
"Gila seleranya si dugong tinggi juga"
"Biasanya juga pilih yang bantet"
"Iya ini yang kesini beda dari yang biasanya di bahas njir"
Anna yang kesal mendengar ucapan mereka pun berjalan masuk tanpa menghiraukan kicauan mereka, Ia menemui sang ibu ibu paruh baya namun masih terlihat segar yang diyakini Anna ialah pemilik warung. siapa tau aja si ibu tau keberadaan Arap.
"Punten bu"
Masih terdengar kicauan yang keluar dari teman teman Arap namun tak di hiraukan Anna.
"Oh iya neng? Kumaha?" Jawab ibu ibu paruh baya dengan logat sunda nya.
"Ibu tau Arap? Ngomong ngomong tadi dia kesini nggak?"
"Oh si Aa' tadi katanya mau beli apa gitu keluar paling bentar lagi balik. Neng tunggu sini aja" ujar wanita paruh baya itu.
"Oh gitu ya bu yaudah makasih, aku tunggu diluar aja disini brisik" jawab Anna sambil dibarengi kekehan kecil. Wanita paruh baya itu hanya tersenyum tipis mendengar ucapan sang gadis.
Baru saja Anna berjalan ke pintu suara godaan dari penghuni warung kembali terdengar.
"Mau kemana atuh neng sini ae, tenang nggak gigit kok"
"Kriboo kalo tau lakinya lo bisa dihajar
"Yeee mumpung si bos ngga ada"
"Gua aduin nanti tau rasa lo"
"Neng, cantik pisan eh ibunya nyidam ap-"
Ucapan cowok berambut botak itu terpotong kala melihat sosok cowok jangkung berdiri di depan pintu masuk, Anna yang tadinya hendak keluar mendongak menatap cowok di depannya sambil tersenyum menyapa.
"Kamu digodain mereka?" Tanya Arap sambil memegang pipi Anna yang sedikit memerah lantaran menahan kesal. Namun kali ini memerah akibat perlakuan Arap yang tibtiba manis dan membuat jantung Anna berdetak lebih cepat lagi.
"Yagitulah" Anna menjawab sambil mendorong dada bidang Arap agar memberikan celah untuknya keluar dari ruang sempit itu "Awass ih"
Arap masuk dan memberi tatapan tajam kepada seluruh penghuni warung itu. Berani beraninya mereka semua menggoda miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARABIC
Teen FictionSaat ini kita seperti air dan minyak dituang didalam satu gelas yang sama. Siasia tidak akan bisa menyatu. Aku hidup dengan perasaan yang masih sama seperti dulu. Sedangkan kamu hidup dengan rasa benci yang baru -Adrianna Arah kita sudah berbeda an...