Arap menggeram marah mendengar sindiran yang baru saja terlontar dari bibir Adam.
Memang Ia brengsek tapi apa masalahnyan, kalo Adam juga sering menyakiti hati wanita. Mereka berdua sama sama brengsek jadi Arap sedikit murka mendapat sindiran pedas dari seorang Adam Nicholas.
'Brakkkk'
Suara gebrakan meja terdengar diseluruh penjuru kantin, Hingga Anak anak yang sedang menikmati makan siangnya menoleh kearah trio A itu.
"Maksud lo apaan hah?" Arap menatap tajam kearah Adam, Ia sudah tersulut emosi akibat sindiran Adam tadi.
"Yaaa emang benar kan ucapan gua?" Adam menjawab dengan gaya yang masih sesantai mungkin.
Belum sempat Arap mengeluarkan kalimat dati mulutnya lagi, Adam sudah mendahului nya.
"Asal lo tau rap! Se brengsek brengsek nya gua, gua nggak pernah bikin patah hati dua wanita sekaligus. Dan Asal lo tau juga gua nggak pernah mandang cewek hanya karna body ataupun fisiknya, lo kira wanita itu spesies makhluk apaan? Udah di nikmatin tros lu tinggalin gitu aja? Inget satu hal ibu lo juga wanita, adek lu juga gadis, gimana kalo suatu saat nanti karma itu datang ke adek lu dan itu semua karna perbuatan lo"
Arap terdiam membisu mendengar perkataan Adam, kalau orang humoris sudah berkata seserius itu, pertanda ucapannya tidak main main. Ini pertama kalinya Arap mendengar Adam berucap panjang lebar hanya karna masalah sepele, biasanya yang berujar bijak penasehat itu Arka dan ini? Seorang Adam orang yang tidak pernah serius dalam hal apapun mampu membuat seorang Arabic Alatas Fernando terbungkam oleh kalimat ajaibnya.
"Bro ini beneran lo kan?" Tanya Arka sambil menempelkan punggung tangannya ke dahi Adam
"Ngga panas sih" ujar Arka.
"Ck! Apaansi. Gua becanda lo bilang becandaaaa trossss, gua seriusss lo kirain kesambett. LELAH HATI ADEK BANG" ujar Adam mendramastis
Arka menghela nafasnya. Sepertinya otak gesrek sahabatnya sudah kembali lagi.
"Baru juga mo dipuji uda diulangin lagi"
Arap beranjak pergi meninggalkan Adam dan Arka, Ia butuh memikirkan ini semua siapa yang akan Ia pilih kedepannya, kalo Ia memilih Putri, Anna akan kembali merasakan sakit, tapi kalo Ia memilih Anna, Ia tidak bisa trus trus an bersama dengan Anna, sama saja suatu saat Ia akan meninggalkan Anna hanya karna alasan bosan. Kenapa Ia tidak bisa menerima semua kekurangan yang dimiliki seorang Adrianna Larasati. Arap kesal, marah terhadap dirinya sendiri, Andai saja fisik yang dimiliki Putri berada pada diri Anna jelas hubungan mereka dulu akan bertahan hingga sekarang.
Tapi kalo Arap kehilangan Anna, Ia juga akan kehilangan sosok penghibur di hidupnya akhir akhir ini. Anna itu sosok yang mudah mengembalikan mood nya disaat kurang baik menjadi baik, Anna itu sosok cewek yang mengutamakan sopan santun dimanapun Ia berada dan Anna itu tidak pernah bergantung pada siapapun kecuali hal yang sungguh sangat penting.
"Arghhhhhhhhh bajingan..."
Arap mengumpat dengan keras sambil mengacak acak rambutnya frustasi, Ia begitu bingung saat ini, ucapan Adam masih terngiang dikepalanya dan itu benar benar membuatnya stres.
"Oke, biarkan gua jadi bajingan. Gua ambil duaduanya" ujar arap bermonolog pada dirinya sendiri.
...............
14.00
Adriannalrst_ : lu jadi jemput gua nggak? gua tunggu di depan?14:05
Adriannalrst : heyy babi hutan??????14:08
Adriannalrst : niat jemput nggak sih rap?14:10
Adriannalrst : gua tunggu 30menit lu ngga dateng gua pulang!
KAMU SEDANG MEMBACA
ARABIC
Teen FictionSaat ini kita seperti air dan minyak dituang didalam satu gelas yang sama. Siasia tidak akan bisa menyatu. Aku hidup dengan perasaan yang masih sama seperti dulu. Sedangkan kamu hidup dengan rasa benci yang baru -Adrianna Arah kita sudah berbeda an...