'BRAAAKKKK'
Pintu kamar bernuansa abuabu itu terbuka dengan keras, sehingga sang empu pemilik kamar yang saat ini sedang rebahan terlonjak kaget.
"ANJING LU"
Arap mengumpati keras orang yang baru saja ingin membuat ia mati seketika akibat serangan jantung.
Tanpa memperdulikan umpatan arap, reza berjalan menuju kearah ranjang dimana arap masih duduk dengan wajah yang sungguh sangat kesal.
"Ngga bisa santai apa lu buka pintunya?" Arap bertanya dengan wajah yang tidak bersahabat sama sekali.
Reza tak memperdulikan ucapan sepupunya ia memilih duduk ditepi ranjang menatap arap dengan tatapan yang sulit untuk di artikan.
"Maksud lo apa deketin anna lagi?"
Belum sempat menjawab pertanyaan reza, pertanyaan berikutnya sudah terlontar lagi dari mulut sepupunya itu.
"Apa kurang penderitaan yang lo kasih selama ini heh?"
"Apa urusannya sama lo" jawab arap acuh
"Apa yang ada diotak lo sebenarnya bangsaddd???" Reza bertanya dengan nada suara yang meninggi.
Reza sudah benar benar muakk dengan kelakuan sepupunya ini, apa maksud dari ia mendekati adrianna lagi? Apa belum cukup selama satu tahun ini arap menyiksa anna?. Reza tak habis pikir dengan jalan pikiran sepupunya ini.
"DAN SEJAK KAPAN LO IKUT CAMPUR URUSAN GUA BAJINGAN?"
bukannya menjawab pertanyaan reza, arap malah balik tanya dengan suara yang tak kalah kerasnya.
Reza menghela nafas kasar sambil meraup wajahnya dengan kasar, ia lupa sepupunya ini tidak pernah bisa untuk diajak bicara dengan emosi, kalau saja ia tidak bisa mengendalikan emosinya sudah pasti aksi baku hantam akan terjadi dikamar ini.
"Oke oke gua ngga ada urusannya sama hubungan kalian berdua" jawab reza pasrah
"Bagus kalo gitu"
"Tapi, sekali gua denger lo nyakitin anna untuk kesekian kalinya, gua yang akan turun tangan buat kasih pelajaran ke lo meskipun lo sepupu gua" ancam reza dengan nada yang penuh penekanan.
Reza beranjak dari duduk nya hendak melangkah keluar dari kamar arap namun suara sepupunya itu kembali terdengar dan mampu membuat pergerakan kakinya yang sedang melangkah berhenti seketika.
"Tunggu, lo tau darimana kalau gua lagi deket lagi sma dia?" Tanya arap mata yang memicing
Reza akhirnya memutuskan berbalik dan kembali duduk di sofa ujung kamar arap. Situasi sudah kembali seperti biasa tidak mencengkram seperti tadi.
"Jadi.........."
'Flashback onn 7 jam yang lalu'
Kantin SMA Harapan Bangsa
10.20 p.m"Gua ketoilet bentar ya" cewek berambut sebahu itu pamit ke toilet untuk buang air kecil.
Ketiga teman semejanya pun menganggukkan kepala masing masing.
Reza yang tak sengaja melihat ponsel anna ketinggalan pun dengan cepat mengambilnya, ia ingin tau cewek jadi jadi an seperti anna lagi dekat sama siapa dan siapa saja yang deketin cewe spesiess seperti anna.
Dan beruntungnya ponsel anna tidak ada pasword nya. Jadi reza akan menjadi semakin mudah membuka ponsel itu.
Pertama yang ia buka aplikasi Line karna itu menyangkut privasi anna. Sungguh begitu menyenangkan kalau tau apa isi ponsel cewek itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARABIC
Teen FictionSaat ini kita seperti air dan minyak dituang didalam satu gelas yang sama. Siasia tidak akan bisa menyatu. Aku hidup dengan perasaan yang masih sama seperti dulu. Sedangkan kamu hidup dengan rasa benci yang baru -Adrianna Arah kita sudah berbeda an...